Chapter 36: Sesuatu Yang Tidak Terduga

2.2K 194 24
                                    



Ren pergi untuk mencari bahan masakan, tapi itu hanya alasan agar dia dapat menghilang dari pandangan Yaza.

Saat Ren sudah cukup jauh, dia berbicara ke Gui.

"Gui, apa ada Skill memasak yang tersedia di Shop?" (Ren)

['Cook' = 1000 SP, 'Intermediate Cook' = 3000 SP, 'Advanced Cook' = 5000 SP, 'Master Cook' = 10000 SP.]

Hmm, Skill memasak biasa sepertinya kurang bagus, setidaknya aku butuh 'Intermediate Cook'.

Aku bisa saja membeli makanan yang siap makan, tapi mungkin akan ada saat dimana aku harus memasak sendiri, jadi membeli Skill ini lebih efektif daripada membeli makanan.

"Berikan aku 'Intermediate Cook'." (Ren)

[Mempelajari Skill Passive 'Intermediate Cook'.]

[Mendapatkan Title Intermediate Chef.]

['Intermediate Cook' membuat pengguna dapat membuat masakan yang enak dari berbagai bahan yang layak makan.]

"Wah, tidak terduga, aku mendapatkan Title dari membeli Skill ini. Gui, aku ingin membeli beberapa alat dan bahan untuk memasak."

Shop menyediakan berbagai macam hal, bahkan alat dan bahan untuk memasak.

Ren pergi bersembunyi dari Yaza karena tidak ingin keberadaan Gui diketahui orang lain, orang akan merasa aneh jika melihat ada benda yang muncul tiba-tiba entah darimana.

Ren menempatkan alat dan bahan untuk memasak di dalam 'Inventory' miliknya.

Setelah Ren menyelesaikan persiapannya, dia kembali ke tempat Yaza berada.

Yaza melihat Ren yang sedang memasak, dia duduk dengan perutnya yang terus berbunyi karena menyium bau masakan Ren.

Aku tidak tahu darimana dia mendapatkan itu semua, sepertinya dia menyediakan banyak barang di 'Inventory' miliknya.

Sulit berpikir darimana Ren mendapatkan berbagai macam alat dan bahan, Yaza menyimpulkan bahwa Ren telah mempersiapkan semua itu di 'Inventory' miliknya.

Tapi apa yang dia masak?

Yaza mencium bau yang enak dan tidak asing.

Baunya sangat enak, tapi bau apa ini?

Apa dia seorang koki yang handal?

Dia sangat kuat dan dia bisa memasak...

Benar-benar suami idaman.

Eh, ini bukan berarti aku menyukainya.

Ah, aku bahkan belum menanyakan namanya.

"Umm... Aku belum tahu namamu." (Yaza)

"Oh, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Ren, aku seorang petualang Rank A." (Ren)

"Ren? Umm... Baiklah, kau sudah tahu namaku. Aku juga seorang petualang Rank A, tapi seperti yang kau tahu bahwa aku juga menjadi bandit untuk mencari penghasilan tambahan." (Yaza)

Yaza tidak malu sama sekali mengakui dirinya sebagai bandit, karena dulu dia sering dimanfaatkan teman-temannya akhirnya dia merasa bahwa semua orang berhak melakukan apapun untuk mendapatkan uang.

"Kau bahkan tidak malu mengakui dirimu sebagai bandit, hahaha..." (Ren)

"Kau sudah tahu identitasku jadi tidak ada gunanya aku sembunyikan..." (Yaza)

"Yah, kau benar. Ini sudah matang, aku akan menuangkannya ke mangkuk." (Ren)

Masakan Ren telah siap, baunya sangat menyengat tapi enak.

Bau apa ini...

Di depan Yaza, Ren menyajikan sebuah mangkuk berisi kuah yang kental.

"Ini Soto?! Kau, jangan-jangan!" (Yaza)

Soto adalah makanan khas indonesia yang memiliki kuah kental dan berbagai sayuran serta daging di dalamnya, soto biasanya disajikan menggunakan mangkuk.

"Eh? Aku pikir tidak ada masakan seperti ini di sekitar sini? Sepertinya ada orang lain yang telah berhasil membuat ini selain aku." (Ren)

"Memang tidak ada! Bukan hanya di sekitar sini, tapi di dunia ini!" (Yaza)

"Heee?" (Ren)

"Kau... Kau... Kau dari Indonesia?!" (Yaza)

Dia...

Dia...

Aku tidak asing dengan namanya...

Jangan-jangan...

Air mata mengalir di wajah Yaza.

"Eh? Kau tau? Indonesia? Tunggu... Wajahmu... Jangan-jangan... Rina?" (Ren)

"Ren...?" (Yaza)

Yaza dalam sekejap langsung memeluk Ren dengan erat.

Mangkuk yang dipegang oleh Ren terjatuh.

Yaza menangis sambil berteriak.

"Huwaaaaaaaaa... Kau juga ada di dunia ini!" (Yaza)

Ren juga memeluk Yaza yang sedang menangis di dadanya.

"Rina! Apa yang terjadi? Kenapa kau ada di sini juga?" (Ren)

"Kau... Hiks... Kau tewas ditabrak oleh truk, aku tidak dapat menahan kesedihanku... Akhirnya aku bunuh diri, tiba-tiba saat mataku terbuka, aku menjadi seorang bayi!" (Yaza)

"Kenapa kau bunuh diri?!" (Ren)

"Aku tidak bisa hidup tanpamu!" (Yaza)

Ren memeluk Yaza dengan erat.

"Kau tidak seharusnya membuang nyawamu karena aku..." (Ren)

Keduanya terdiam, Yaza menangis di dada Ren.

Setelah beberapa menit berlalu, Yaza melepaskan pelukannya.

Dia masih berlinang air mata sambil memandang wajah Ren.

Ren memulai pembicaraan.

"Jadi sudah berapa lama kau di dunia ini? Atau lebih tepatnya, berapa umurmu di sini?" (Ren)

"Umm, sudah 18 tahun berlalu sejak aku dilahirnya di dunia ini. Aku sangat bersyukur hari ini dapat bertemu lagi denganmu." (Yaza)

"18 Tahun?! Aku baru disini satu bulan..." (Ren)

"Heee? Bagaimana bisa?" (Yaza)

"Mungkin semacam waktu yang berbeda antara dua dunia atau apapun itu yang aku tidak mengerti, hal itu menyebabkan kedatanganku dan kelahiranmu juga berbeda." (Ren)

"Aku juga tidak mengerti... Tapi, kedatanganmu?" (Yaza)

"Banyak hal terjadi, aku akan memberitahumu. Aku baru di sini satu bulan dan belum banyak yang aku lakukan. Apa saja yang kau lakukan di sini selama 18 tahun?" (Ren)

Yaza menceritakan pengalamannya selama dia hidup di Altergaia.

Ren juga menceritakan apa yang dia alami dan membuka semua rahasianya ke Yaza karena Ren sangat mempercayai Yaza.

Yaza sampai bunuh diri gara-gara Ren, bagaimana mungkin Ren tidak mempercayainya.

Pada akhirnya, mereka saling bertukar cerita tentang kehidupan mereka di Altergaia.

I Am DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang