Racco adalah seorang Paladin, dia membawa sebuah pedang dan tameng di masing-masing tangannya.
Perlengkapan yang dipakai oleh Racco juga bukan perlengkapan biasa, dia menggunakan full-plate armor berwarna hijau yang sangat kokoh dan kuat yang terbuat dari mithril.
Pedang dan tameng miliknya juga terbuat dari mithril.
Di sebuah ruangan yang besar, Racco berdiri dari kursinya, dia memerintahkan pengawalnya untuk mundur.
"Kalian semua mundur, aku akan menghadapinya." (Racco)
"Tapi Jenderal!"
"Tidak apa-apa, hanya ini kesempatan kita." (Racco)
"Baik..."
Para pengawalnya mundur, sementara Racco maju untuk menghadapi Sarya.
Sarya menyalakan api di sekitar tubuhnya.
"Baiklah, ayo kita mulai." (Sarya)
"Seperti informasi yang ku dapat, kau adalah penyihir api." (Racco)
"Hoo, kau tahu banyak juga tentangku." (Sarya)
Sarya mengarahkan tangan kanannya ke depan lalu muncul bola api dari tangannya itu, bola api tersebut melesat ke arah Racco.
"'Fire Ball'." (Sarya)
Racco dapat melihat dengan jelas bola api yang sedang menuju ke arahnya, tapi Racco tidak bisa menghindar karena para pengawalnya ada di belakangnya.
Racco mengarahkan tamengnya ke depan, kemudan tameng itu menghantam bola api yang ditembakan oleh Sarya.
Bola api milik Sarya berhasil dinetralisir oleh tameng milik Racco.
Sarya terus menembakan 'Fire Ball' beberapa kali, tapi Racco berhasil menangkis setiap serangan itu dengan mudah.
"Kau lumayan juga." (Sarya)
Racco berhasil mendekati Sarya, dia menebaskan pedangnya secara diagonal ke arah Sarya.
Tapi, Sarya dengan santainya membuat pedang api menggunakan tangan kanannya kemudian menangkis serangan Racco.
Pedang mithril milik Racco dan pedang api milik Sarya beradu.
Racco menekan pedangnya sekuat tenaga tetapi Sarya tidak bergeming sedikit pun.
Sarya menendang ke depan menggunakan kaki kirinya, tendangannya mengenai perut Racco.
Racco terpental beberapa meter setelah menerima tendangan Sarya, Racco masih dalam posisi berdiri tegak berkat armor yang dia gunakan mengurangi tenaga dari tendangan Sarya.
"Sekuat ini kah Demon General?" (Racco)
"Yah, kalau kau lihat dari pangkat kemiliteran. Mungkin aku setara dengan Jenderal Besar yang ada di pihakmu. Tapi aku yakin bahwa aku lebih kuat dari mereka." (Sarya)
Sarya mengatakan pernyataannya dengan penuh percaya diri dan senyuman terlihat di wajahnya.
"..." (Racco)
Racco maju lagi dengan seluruh tenaganya untuk menebas Sarya tapi Sarya menangkisnya lagi.
Berulang-ulang Racco menyerang tapi Sarya dapat menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh Racco.
Dari tadi dia hanya menggunakan pedang api itu dan bola api, dia tidak bergerak sedikit pun dari posisinya.
Apa dia meremehkanku?
"Kau sebaiknya tidak meremehkanku." (Racco)
"Bicaralah begitu jika kau berhasil melukaiku, hehe." (Sarya)
"Kau...!" (Racco)
Racco kesal karena Sarya telah meremehkannya, Racco menambah tenaga pada serangan-serangannya.
Beberapa menit berlalu, mereka terus beradu pedang.
Sarya masih tidak bergeming dari posisinya.
Racco telah mengaktifkan berbagai Skill miliknya untuk menambah kemampuan bertarungnya, tapi itu seperti tidak berarti di hadapan Sarya.
"Manusia memiliki batasan yang rendah, sekuat apapun kalian menurut standar kalian, kalian tidak akan pernah menang melawan kami dalam pertarungan satu lawan satu." (Sarya)
Dia benar, pertarungan ini percuma...
Dari tadi dia hanya mempermainkanku...
Sarya hanya bermain-main dengan Racco, dia sedikit bosan karena Owen diambil oleh Ren, jadi dia tidak mempunyai mainan.
Semangat yang dimiliki Racco perlahan-lahan memudar karena merasakan usahanya yang dari tadi sia-sia.
Bermodalkan amarah atas frustasinya, dia terus menyerang Sarya tanpa henti sampai dia kelelahan.
Serangan Racco semakin lambat.
"Sepertinya kau sudah kelelahan ya?" (Sarya)
"Jenderal Racco!"
"Huuuu... Huuuu..." (Racco)
Para pengawalnya khawatir dengan kondisinya, tapi mereka tidak berani maju membantu karena takut menghina harga diri Racco.
Racco sudah mulai kehabisan nafas, dia menancapkan pedangnya ke tanah sambil berlutut.
"Huuu... Setidaknya... Bisakah kau membiarkan mereka pergi?" (Racco)
Racco meminta Sarya untuk mengampuni pengawalnya.
"Tentu saja... Tidak." (Sarya)
Sarya mempermainkan Racco dengan gaya bicaranya yang seperti anak kecil.
"Tch!" (Racco)
Permintaan terakhir Racco ditolak mentah-mentah oleh Sarya.
Racco berdiri, membuang tamengnya kemudian dia memegang pedang dengan kedua tangannya.
Dia menyerang Sarya dengan serangan terakhirnya yang menggunakan seluruh tenangnya.
"Hyaaaaaaaaaa!" (Racco)
Muncul delapan pedang terbang seperti sayap di belakang Sarya.
Semua pedang itu terbang ke arah Racco untuk menusuknya.
Racco telah membuang pertahannya untuk menyerang, dia mengabaikan pedang-pedang yang sedang menuju ke arahnya.
Satu per satu pedang menusuk dan menembus tubuh Racco dari berbagai arah.
Lari Racco semakin melambat.
Saat semua pedang berhasil menembus tubuhnya, akhirnya Racco jatuh, tubuhnya berlumuran darah dan ada bau gosong.
Racco tewas.
"Aku tidak butuh mainan yang sudah rusak." (Sarya)
Setelah Racco tewas, orang-orang yang ada di ruangan itu menyerang Sarya secara bersamaan.
Tapi.
Sarya membunuh semua orang yang ada di ruangan itu, kemudian dia keluar untuk menghabisi sisa pasukan yang ada di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Doppelganger
FantasySeorang pria tertabrak truk saat dia ingin menyeberang. Saat terbangun dia melihat dewi kematian, sang dewi memberinya kekuatan untuk bisa berubah menjadi apapun. Goblin? Peri? Naga? Bahkan legenda seperti King Arthur? Si Pitung? Semuanya bisa! Deng...