Chapter 47: Dragon Slayer Mika

6.1K 148 2
                                    

Pasukan yang dipimpin oleh Hero Galz telah pengepung pegunungan tempat tinggal Naga, mereka memperkirakan bahwa Naga yang mereka cari berada di dalam gunung tersebut.

Hero Galz berjalan di depan memimpin pasukannya yang terdiri dari prajurit kerajaan dan puluhan petualang Rank A ke atas.

"Haha, saya tidak menyangka bahwa seorang Dragon Slayer akan ikut dalam perburuan ini."

Hero Galz berbicara kepada wanita berambut pirang di sampingnya, Dragon Slayer Mika.

Mika adalah seorang pembunuh Naga yang mendapat gelar Dragon Slayer dari Guild, jumlah Naga yang dia bunuh sudah tidak dapat dihitung dengan jari tangan lagi. Saat ini dia merupakan salah seorang petualang Rank SSS yang jumlahnya dapat dihitung dengan jari tangan di dunia ini. Dari segi kekuatan, dia setara atau bahkan lebih kuat dari Hero. Ada kemungkinan bila seorang Hero tewas, maka dia akan menjadi Hero yang baru.

"Apa yang membuatmu tertarik dengan Naga ini?"

Wilbert bertanya.

"Saya memang selalu tertarik dengan Naga, tapi Naga ini cukup spesial. Menurut sumberku dia sedang mengerami telurnya di dalam gunung itu."

"Telur?!"

Wilbert terkejut, bahkan Hero Galz dan beberapa petualang di sekitarnya menampilkan wajah serius.

Telur Naga adalah benda yang sangat langka, Naga hanya bertelur seribu tahun sekali. Dalam kehidupan Manusia, melihat telur Naga sekali saja sudah merupakan keberuntungan. Ada legenda yang mengatakan jika seseorang menghancurkan telur Naga, maka akan mendapatkan kekuatan Naga yang tertanam di dalam telur itu akan diserap oleh orang yang menhancurkannya.

Hero Galz bertanya ke Mika.

"Apa anda berniat menghancurkannya?"

"Tentu!"

Mika tersenyum lebar, senyuman yang dapat membuat semua pria tergila-gila padanya.

"Sudah puluhan Naga yang saya bunuh, tapi sampai saat ini saya tidak pernah menemukan satupun telur Naga. Dragon Slayer dengan kekuatan Naga, bukankah itu keren?"

Mata Mika bersinar-sinar sambil membayangkan kekuatan yang akan dia dapatkan setelah menghancurkan telur Naga.

Tapi, menghancurkan telur Naga tidak lah mudah. Telur Naga dilindungi oleh cangkang telur yang sangat keras, butuh serangan serius dari Hero, Demon Lord, atau mahluk setingkat mereka untung menghancurkan telur itu.

"Hmm, telur Naga sangatlah keras. Tapi, saya percaya jika Dragon Slayer Mika yang melakukannya pasti akan berhasil. Haha!"

Jauh di belakang Hero dan para petualang Rank atas, Three berbisik ke Yaza.

"Nona, bagaimana kita bisa mencuri buruan mereka jika ada Dragon Slayer? Walaupun dia mengincar telur Naga, tapi sepertinya dia juga sangat ingin membunuh Naga itu sendiri."

Three bertanya ke Yaza, Yaza juga kebingungan untuk menjawab pertanyaan itu. Semua seperti yang dikatakan oleh Three, Yaza hanya bisa berharap Ren dapat melakukan sesuatu.

"Ren pasti melakukan sesuatu."

"Tentu saja."

Semua persiapan telah selesai, Hero membagi pasukannya untuk menyerang dan berjaga di luar jika Naga melarikan diri.

Hero Galz, Dragon Slayer Mika, dan belasan orang lainnya yang terdiri dari para petualang masuk ke area gunung. Tembok setinggi 100 meter yang memiliki tebal sampai 10 meter menghalangi jalan mereka untuk masuk.

Gunung telah di lindungi oleh tembok besar yang sangat tebal, tapi itu tidak bisa menghentikan seorang Hero untuk masuk.

Hero Galz mengeluarkan pedang besarnya, dia bersiap-siap untuk menghancurkan tembok di depannya.

Tapi Mika menghalanginya.

"Tunggu Hero Galz. Biar saya yang menghancurkan tembok ini, anda tidak perlu membuang tenaga di sini."

Setelah serangannya dihalangi oleh Mika, Hero Galz mundur dan membiarkan Mika yang menangani tembok besar di depan mereka.

Mika mengeluarkan sarung tangan dari 'Inventory'nya, tapi yang dia keluarkan bukanlah sarung tangan biasa. Sarung tangan itu adalah senjata miliknya, Mika adalah seorang Monk. Dia petarung jarak dekat yang mengandalkan tinjunya untuk menghancurkan musuh.

Terlihat Mika memegang sebuah sarung tangan yang memiliki aura sihir yang sangat kuat, sarung tangan itu dikelilingi oleh berlian berwarna merah di pergelangan serta bagian luar jari dan permukaan sarung tangan itu berwarna keabuan terlihat seperti besi biasa.

"Tungsten?!"

Wilbert terkejut melihat sarung tangan yang dikeluarkan oleh Mika, di mata orang biasa permukaan sarung tangan itu memang seperti besi biasa, tapi di mata para ahli, mereka dapat membedakannya.

Sarung tangan itu dibuat dengan Tungsten yang merupakan logam terkuat di Altergaia, logam tersebut sangat sulit diolah karena kekuatannya. Hanya Dwarf yang sangat berpengalaman saja yang dapat mengolah logam itu. Konon katanya perisai yang dibuat dari Tungsten bahkan bisa menahan serangan terkuat dari Demon Lord level 100.

"Seperti yang diharapkan dari seorang Dragon Slayer, bahkan senjata yang anda gunakan sangat luar biasa."

Hero Galz juga terkejut dengan senjata milik Mika, tapi dia menyembunyikan ekspresinya.

Mika memakai sarung tangannya, kemudian dia memukul tembok besar di depannya.

*Burrghghh*

Mika memukul tembok di depannya dengan ekspresi dan gerakan biasa saja seperti orang yang membalikan telapak tangannya, dalam sekejap tembok setebal 10 meter dan memiliki tinggi 100 meter yang mengitari gunung itu runtuh dan hancur berkeping-keping setelah menerima pukulan Mika.

Orang-orang terkejut melihat pukulan Mika.

Tadinya aku berencana untuk mendekatinya, tapi sepertinya aku akan mengurungkan niatku.

Bukan hanya orang biasa, bahkan melihat pukulan itu membuat Hero Galz berpikir dua kali untuk mendekati Mika.

Jauh di belakang mereka, Yaza tercengan melihat kekuatan Mika.

Dalam hati dia berpikir.

Apakah Ren akan baik-baik saja?

Saat ini Three berada di pasukan yang berjaga-jaga, dia sedang tidak berada bersama Yaza, jadi Ren tidak dapat mengetahui hal ini sekarang juga.

Setelah menghancurkan tembok di depannya, Mika tersenyum ke arah orang-orang di belakangnya sambil berbicara dengan senangnya.

"Ayo masuk!"

Melihat Mika, orang-orang di belakangnya agak takut, tapi mereka merasa bersyukur bahwa Mika ada di pihak mereka.

Hero Galz dan kelompoknya masuk ke dalam gunung dipimpin oleh Mika.

Di kejauhan, Three melihat tembok raksasa itu runtuh.

"Sebenarnya apa yang terjadi disana..."

Dia hanya bisa berharap bahwa Ren punya solusi untuk menghadapi Hero sekaligus Dragon Slayer.

I Am DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang