Setelah Mika menghancurkan tembok besar yang mengelilingi gunung, Galz dan kelompoknya masuk ke dalam area pegunungan.
Kerena pegunungan ditutupi oleh tembok besar, apa yang berada di dalam tidak terlihat dari luar. Saat mereka masuk ke dalam, ternyata hanya gunung yang gersang rata dengan tanah dan bebatuan yang ada di depan pandangan mereka.
"Ini..."
Banyak orang yang mengikuti Galz masuk saat ini terdiam melihat pemandangan di depan mereka. Mereka mengharapkan gunung yang sehat penuh dengan pepohonan, tapi yang ada malah sebaliknya.
"Hmm? Tidak ada yang aneh, ketika Naga bersinggah maka dia akan merubah lingkungan di sekitarnya agar menguntungkan dirinya. Karena mahluk ini Naga Tanah jadi wajar jika lingkungan di sekitarnya menjadi rata dengan tanah dan bebatuan." Mika menjelaskan situasi kepada mereka.
Melihat situasi di depan, Mika dengan tenang menjelaskan pada orang-orang.
Setelah mendengar penjelasan Mika, keanehan di wajah orang-orang mulai memudar terutama mereka yang baru pertama kali masuk ke lingkungan tempat tinggal Naga.
"Ayo jangan diam saja, kita cari Naga itu!" Galz berteriak.
Mendengar teriakan Galz, mereka yang sedang bengong kembali sadar. Galz dan kelompoknya masuk dan berkeliling mencari Naga yang mereka incar.
Mereka mengitari gunung sambil terus mengarah ke puncak gunung sampai pada akhirnya mereka melihat pintu goa yang besar, selama perjalanan ke puncak mereka memasang banyak jebakan untuk persiapan jika Naga lari.
Di dalam goa, sang Naga Tanah sudah merasakan kehadiran para Manusia di depan goanya, dia bergegas menghampiri mereka untuk melakukan pembantaian.
"Groooooaaaaa!!" Suara Naga terdengar sangat keras dari dalam goa mengetarkan seluruh gunung.
"Sepertinya kita tidak perlu mencarinya, dia datang sendiri mencari kematiannya!" Mendengar teriakan Naga Tanah, Mika merespon dengan semangat.
Tanah yang mereka injak bergetar bersamaan dengan suara langkah kaki Naga Tanah yang menghampiri mereka, beberapa petualang berdebar-debar, baru kali ini mereka merasakan kehadiran Naga.
Tidak lama kemudian, dari pintu goa yang tingginya puluhan meter itu, keluar Naga setinggi 20 meter dengan kulit yang sangat tebal berwarna hitam seperti baja yang tidak dapat ditembus, dia mempunyai empat kaki dan dua sayap di punggungnya.
Naga itu berbicara.
"Beraninya kalian para Manusia menggangguku!"
Suara Naga Tanah terdengar sangat kuat menggetarkan seluruh pegunungan dan dataran yang mereka pijak.
"Hmm? Hero dan Dragon Slayer? Sepertinya kalian serius ingin membunuhku." Naga Tanah melirik Galz dan Mika.
"Aku bersusah payah mencarimu, tapi ternyata kau mengantarkan nyawamu sendiri padaku!" Mika terlalu semangat dengan kehadiran Naga Tanah di hadapannya.
Tapi tidak dengan yang lain, beberapa dari mereka terlihat ketakutan setelah kemunculan Naga Tanah di hadapan mereka, termasuk Yaza.
"Bagaimana Ren akan membunuh mahluk sebesar ini..." Yaza berbicara pelan-pelan sambil memikirkan nasib Ren nanti.
"Serang dengan Skill jarak jauh kalian! Jangan diam saja!" Galz berteriak.
Teriakan Galz membangunkan mereka yang ketakutan dari imajinasinya.
Dalam waktu singkat, para pasukan menyerang Naga di hadapan mereka dengan berbagai sihir.
"Shadow Bind!"
"Fire Ball!"
"Thunder Bolt!"
"Water Canon!"
Berbagai sihir terus menghujani Naga Tanah, tapi tidak ada yang berhasil melukai Naga di hadapan mereka.
"Haha, seharusnya kalian para Manusia walaupun kalian bodoh setidaknya tahu bahwa kami para Naga memiliki ketahanan terhadap sihir yang tinggi!" Naga Tanah tertawa sambil meledek para Manusia di hadapannya.
Saat dia sedang tertawa tiba-tiba "Brughh!" tubuhnya bergeser beberapa meter, Mika dari samping memukulnya dengan sangat kuat.
"Aw aw... Naga Tanah sangat keras..." Mika melihat tangannya yang sedikit keram karena benturan barusan.
"Seperti yang diharapkan dari seorang Dragon Slayer! Aku juga tidak akan kalah, haha!" Galz melihat serangan Mika dan melontarkan komentarnya.
Setelah berbicara, dia mengangkat pedangnya dan langsung loncar mengarahkan tebasan ke leher Naga Tanah.
Tapi kali ini Naga Tanah sudah tidak sesantai tadi, sekarang dia lebih waspada. Melihat serangan Galz, dia memutar tubuhnya lalu menebaskan ekornya ke arah Galz.
Galz melihat serangannya terprediksi oleh Naga Tanah dan Naga itu melakukan serangan balik ke arahnya, seketika dia mengubah posisi pedangnya untuk menahan serangan Naga.
Terjadi benturan antara ekor Naga Tanah dan pedang Galz, dia pun terlempar beberapa puluh meter dan akhirnya berhenti dengan menggunakan pedangnya yang menancap ke tanah.
"Hanya ini kekuatan seorang Hero? Haha, memalukan!" Naga Tanah tertawa setelah melempar Galz.
Galz tersenyum.
Tiba-tiba Wilbert yang dari tadi diam bergerak, dia mengarahkan kapak yang sangat besar ke arah leher Naga dengan sangat cepat.
Naga Tanah menyadari serangan itu dan menggunakan tangannya dia menahan serangan Wilbert beradu kekuatan.
Saat mereka sedang beradu kekuatan, Mika muncul dari atas Naga Tanah, dia lengsung melancarkan pukulan ke arah kepala Naga.
Serangan Mika terlalu cepat dan tiba-tiba, Naga Tanah tidak sempat bereaksi dan akhirnya serangan Mika mengenainya.
"Dugggg!" Gunung bergerak.
Terkena pukulan Mika yang sangat kuat, kepala Naga Tanah terjatuh dan terbentur tanah. Serangan tersebut berhasil memberikan luka ke Naga Tanah.
"Sekarang serang dengan Skill terkuat kalian!" Galz berteriak memerintahkan orang-orang.
Melihat Naga Tanah terjatuh dan mendengar perintah Galz, orang-orang yang dari tadi hanya menonton akhirnya menyerang dengan Skill terkuat mereka. Jarak dekat maupun jarak jauh, semua menyerang secara bersamaan.
Naga Tanah yang terjatuh menerima beberapa luka dari banyak serangan yang menyerangnya sekaligus.
Saat sedang semua sedang sibuk menyerang Naga Tanah, Yaza diam-diam pergi dari tempat itu lalu menemui Three dan menuju ke tempat Ren.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Doppelganger
FantasySeorang pria tertabrak truk saat dia ingin menyeberang. Saat terbangun dia melihat dewi kematian, sang dewi memberinya kekuatan untuk bisa berubah menjadi apapun. Goblin? Peri? Naga? Bahkan legenda seperti King Arthur? Si Pitung? Semuanya bisa! Deng...