Chapter 21: Manusia atau Demi-Human

2.8K 235 2
                                    



Hari ini Guild yang berada di Kota Rasata sedang ramai-ramainya, antrian yang panjang terlihat dari dalam sampai luar Guild.

Antrian tersebut adalah antrian pendaftaran untuk ikut serta dalam perang yang akan berlangsung di bagian timur kerajaan.

Peperangan memperebutkan Kota Trase dan desa sekitarnya.

"Wah, hadiahnya 10 Gold, dan akan ditambah 5 Gold jika kita menang. Hadiah ini sangat menggiurkan."

"Tapi perang ini tidak akan mudah, aku dengar jumlah Demi-Human ada lima ribu orang."

"Kita pasti menang, jumlah kita akan lebih dari sepuluh ribu orang nantinya."

"Kita tidak boleh kalah dari para Demi-Human!"

Para petualang membicarakan berbagaimacam hal selama mengantri, antrian terus berlangsung dari pagi sampai malam.

Perekrutan yang hanya dilakukan hari ini karena perlu dipersiapkan secepat mungkin, membuat antrian menjadi sangat panjang.

Sementara itu di ruangan Guild Master Raffel.

"Ugh, ini mendadak sekali. Aku harus ikut peperangan melawan pasukan Demon Lord Yaura. Lebih baik aku mengontak Zero." (Raffel)

Raffel menghubungi Zero menggunakan Telepati.

"Ohh, Raffel?" (Zero)

"Zero, aku yakin kau mengerti situasiku." (Raffel)

"Yah, ini agak sulit. Aku sudah membuat perjanjian damai dengan Yaura, tapi situasi ini memaksaku untuk melawan Yaura. Dan aku juga yakin bahwa Yaura telah mengetahui identitas aslimu." (Zero)

"Apa sebaiknya aku mengabaikan perintah?" (Raffel)

"Tidak, itu akan membuat Guild curiga. Guild akan mengira bahwa kau memihak Demi-Human jika kau melakukan itu." (Zero)

"Lalu, apa yang sebaiknya aku lakukan?" (Raffel)

"Hmm... Kau ikuti saja peperangan ini sebagai Raffel, aku akan menemui Yaura untuk membicarakan hal ini." (Zero)

"Oke." (Raffel)

"Kalau begitu, pembicaraan berakhir disini. Aku harus segera mengunjungi Yaura." (Zero)

Setelah itu, Zero menghentikan telepati dengan Raffel.

Malam telah tiba, di meja Raffel saat ini terdapat banyak kertas pendaftaran untuk perang mendatang.

Ugh, para orang-orang ini semangat sekali.

Raffel di ruangan Guild Master saat ini ditemani oleh asistennya, Roya.

"Kau terlihat lelah Master Raffel, lebih baik kau beristirahat." (Roya)

Roya yang melihat Raffel kelelahan, menyarankan Raffel untuk istirahat.

"Tidak, aku tidak apa-apa. Sebagai Guild Master, aku harus menyelesaikan seluruh pekerjaanku segera. Dan lagi, Chief Guild Master memintaku untuk mengumpulkan pasukan secepat mungkin karena perang bisa terjadi kapanpun dalam waktu dekat." (Raffel)

Tidak ada yang tahu kapan perang yang memperebutkan Kota Trase akan dimulai, hanya Demon Lord Yaura dan para Demon General miliknya yang tahu.

"Hmm, jadi ada 1253 orang yang mendaftar di kota ini. Aku hanya membutuhkan seribu orang." (Raffel)

"Bukankah lebih banyak lebih baik?" (Roya)

"Kau benar, kami juga telah membuat berbagaimacam rencana untuk perang mendatang. Lebih banyak orang lebih baik." (Raffel)

Raffel setuju dengan pendapat Roya, strategi dasar dalam peperangan mendatang adalah untuk menang dengan jumlah, jika peserta yang ikut semakin banyak maka kemungkinan menang semakin besar pula.

Pada peperangan mendatang, pihak Kerajaan Peria akan memiliki lebih dari sepuluh ribu pasukan sementara pasukan Demon Lord Yaura hanya lima ribu.

Perbedaan jumlah dua kali lipat, kemenangan di tangan Kerajaan Peria.

Beberapa hari kemudian, Guild mengumumkan bahwa semua pendaftar untuk perang mendatang dapat ikut serta tanpa terkecuali.

Hari ini, para petualang sedang berkumpul di Guild yang terdapat di setiap kota besar.

Di Kota Rasata, aula Guild sangat penuh, lebih dari seribu orang sedang berkumpul di aula tersebut.

Raffel berdiri di atas mimbar menghadap ke arah para petualang yang sedang berkumpul.

"Hidup Manusia!" (Raffel)

"Woooooooo."

Semua orang di aula tersebut berteriak membalas teriakan Raffel.

"Saat ini salah satu kerajaan Manusia, yaitu tempat kita tinggal ini, Kerajaan Peria sedang dalam ancaman besar. Parah Demi-Human ingin menyerang Kota Trase yang ada di wilayah timur." (Raffel)

Raffel memberi pidato untuk menaikan moral pasukannya.

"Demi-Human, mereka adalah musuh kita semua sebagai Manusia. Mereka sangat kejam, suka berbohong ,dan berhianat. Mereka telah banyak membunuh saudara-saudara kita!" (Raffel)

Suara Raffel terdengar kencang ke seluruh penjuru aula.

"Karena itu, kita sebagai Manusia diwajibkan untuk membela ras Manusia dengan cara memerangi Demi-Human. Demi-Human harus tahu posisi mereka di dunia ini, mereka hanyalah mahluk yang tidak sempurna, yang harus tunduk terhadap Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna!" (Raffel)

Para petualang di aula itu semakin bersemangat mendengarkan pidato Raffel.

Haha, aku hanya mengikuti pidato Bung Tomo yang aku lihat di Rutube dan mengubahnya sedikit, sepertinya ini berhasil, cara berbicara seperti ini keren juga.

"Dalam waktu dekat, Demi-Human akan menyerang kota tersebut. Kita akan bersama-sama melindungi kota tersebut dari para Demi-Human!" (Raffel)

"YOOOO!!"

"Ayo kita berangkat ke Kota Trase. Di sana, teman-teman kita sudah menunggu. Kita akan berjuang bersama-sama untuk melindungi kota tersebut!" (Raffel)

"HOOOO!!"

"Hidup Manusia!" (Raffel)

"Hidup Manusia!"

"Hidup Manusia!"

Setelah itu, satu per satu partisipan menggunakan Teleport Formation di Guild untuk berpindah ke Kota Trase.

I Am DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang