Chapter 22: Undangan Demon Lord Artacuz

2.6K 220 1
                                    

One baru saja membakar mayat Raffel sampai menjadi debu, kemudian datanglah seseorang yang tidak terduga.

Orang itu menghampiri One, berdiri di depannya.

Demon General Yosan.

"Halo, Ren. Tidak, One?" (Yosan)

"Hmm? Kau, Yosan. Bagaimana kau tahu tentangku?" (One)

"Umm? Jangan meremehkan jaringan informasi Demon Lord ya, hahaha." (Yosan)

Sudah kuduga bahwa Artacuz memata-mataiku.

"Apa lagi urusanmu kali ini?" (One)

Yosan berjalan ke arah batu besar kemudian duduk di atasnya.

"Hmm, Demon Lord Artacuz mengundangmu ke kastilnya dan ingin bertemu denganmu. Tidak, dengan Ren." (Yosan)

"Untuk apa? Kami sedang sibuk mengurusi urusan kami." (One)

Yosan mengaktifkan Auranya.

"Lebih baik kau tidak menolaknya." (Yaura)

One merasa tertekan dengan Aura yang dikeluarkan oleh Yosan.

"Ugh." (One)

Yosan mematikan Auranya.

"Oh ya, bukan hanya Demon Lord Artacuz, tapi Demon Lord Yaura juga ingin bertemu denganmu." (Yosan)

"Demon Lord Yaura?" (One)

"Dia adalah salah satu Demon Lord, wilayah kekuasaannya berada di bagian timur kerajaan ini." (Yosan)

Sekarang aku harus berurusan dengan dua Demon Lord...

"Baiklah-baiklah, sepertinya aku tidak bisa menolak. Tapi, aku harus menghubungi tubuh utamaku terlebih dahulu." (One)

"Ya, silahkan." (Yaura)

One menggunakan Telepati untuk menghubungi Ren.

"Zero, bagaimana menurutmu?" (One)

"Hmm, kita tidak bisa menolak permintaan dari orang yang jauh lebih kuat dari kita. Aku akan menerima undangannya." (Ren)

"Baiklah kalau begitu." (One)

One menghentikan Telepati, kemudian berbicara ke Yosan.

"Baiklah, kami akan menerima undangan Demon Lord Artacuz. Dimana dan kapan kami akan bertemu?" (One)

"Besok kau bisa menemuiku lagi disini, aku akan memindahkan kalian ke tempat Demon Lord Artacuz." (Yosan)

"Oke." (One)

Setelah mendapat konfirmasi dari Ren, Yosan pergi dari tempat itu.

Keesokan harinya, Ren dan One datang ke tempat One dan Yosan bertemu.

Yosan telah menunggu di tempat itu.

"Akhirnya datang juga." (Yosan)

"Nn, aku kan sudah bilang akan datang." (Ren)

"Aku kira kau melarikan diri, hahaha." (Yosan)

"Tidak mungkin aku melarikan diri dari Demon Lord..." (Ren)

"Masuk akal." (Yosan)

Yosan memegang tangan Ren dan One, lalu mengaktifkan Item Teleport khusus untuk berpindah ke kastil Demon Lord Artacuz.

Dalam sekejap, tiba-tiba pandangan Ren berubah, dari hutan menjadi sebuah ruangan yang besar.

"Ruangan ini adalah tempat tamu menunggu, tolong tunggu disini sebentar. Aku akan memberitahukan Demon Lord Artacuz tentang kedatanganmu." (Yosan)

Yosan meninggalkan ruangan itu.

Ren dan One duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"Huh, seperti yang diharapkan dari Demon Lord. Ruang tunggu tamu saja sebagus ini." (Ren)

Ren melihat seluru bagian ruangan, melihat lantai yang digunakan terlihat jelas bahwa lantai tersebut terbuat dari keramik yang sangat berkualitas, temboknya pun sangat kokoh, dan berbagai hiasan yang ada di ruangan itu sangat indah.

"Seorang Demon Lord pasti memiliki segala hal, tidak hanya kekuatan, pengaruh politik dan finansial pun dibutuhkan untuk menjadi Demon Lord." (One)

"Ya, sistem dunia ini tidak memilih Hero dan Demon Lord secara asal. Sistem pasti sudah memiliki kriteria tertentu." (Ren)

"Apa kau ingin coba bertarung dengan Demon Lord?" (One)

"Hee? Tidak mungkin aku bisa menang." (Ren)

"Bagaimana jika pertarungan yang tidak harus menang? Seperti latih tanding?" (One)

"Mungkin kita bisa minta latih tanding dengan salah satu Demon Lord?" (Ren)

"Mungkin." (One)

Ren dan One mengobrol berbagaimacam hal, sampai beberapa saat kemudian Yosan datang.

"Persiapan sudah selesai, silahkan ikuti aku." (Yosan)

Ren dan One keluar ruangan mengikuti Yosan.

Di sebuah ruangan, terdapat meja bundar.

Terdapat berbagai makanan dan minuman di meja.

Demon Lord Artacuz dan Demon Lord Yaura duduk mengitari meja.

"Kau pasti akan tertarik dengan anak ini." (Artacuz)

"Hmm, aku ingin mengetesnya, boleh?" (Yaura)

"Jika dia mau. Tapi jangan terlalu serius, aku tidak ingin kau melukainya terlalu parah." (Artacuz)

"Kau bilang dia berbakat, seharusnya dia tidak akan mudah terluka kan?" (Yaura)

Saat mereka berdua sedang mengobrol, Ren dan One masuk ke dalam ruangan.

Artacuz berdiri dari kursinya, menyambut kedatangan Ren.

Demon Lord Artacuz membuka lebar tangannya.

"Halo, Ren. Aku Demon Lord Artacuz pemilik kastil ini, senang bertemu denganmu. Dan dia adalah Demon Lord Yaura." (Artacuz)

Awalnya Ren merasa gugup, tapi karena sifat bersahabat milik Artacuz, rasa gugup Ren mulai hilang.

"Senang bertemu denganmu. Terima kasih atas undanganmu." (Ren)

"Hahaha, terima kasih juga telah datang kemari. Silahkan duduk di kursi yang telah disediakan." (Artacuz)

Artacuz (Lv95) dan Yaura (Lv97).

Ren sekilas melihat status Demon Lord Artacuz dan Demon Lord Yaura, tapi Yosan menghentikannya.

"Eiiit, tolong jangan asal melihat Status orang lain. Itu tidak sopan." (Yosan)

"Maaf." (Ren)

"Hahaha, tidak masalah, ayo ayo silahkan duduk." (Artacuz)

Demon Lord Artacuz duduk di kursinya, kemudian Ren menyusul.

One berdiri di belakang Ren, karena tugasnya disini untuk menjadi pengawal Ren.

Pembicaraan antara kedua Demon Lord dan Ren pun dimulai.

I Am DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang