Chapter 40: Darms

2.1K 179 8
                                    


Pemilik toko membawa Ren dan Yaza ke gudangnya.

Para Demi-Human yang ada di gudang ini tidak begitu terawat karena kebanyakan baru saja ditangkap dan masih proses pelatihan.

Mereka sampai di kandang yang berisi seorang anak kecil, dilihat dari mana pun dia adalah Manusia.

Yaza sedikit kasihan melihat anak ini, anak laki-laki berambut perak pendek ini kira-kira baru berusia 9 tahun.

Anak itu melihat semua orang dengan mata yang penuh amarah.

Yaza melontarkan sedikit protes ke pemilik toko.

"Aku kira, perbudakan Manusia itu dilarang?" (Yaza)

Pemilik toko menyadari bahwa Yaza salah sangka.

"Eh? Tidak. Dia bukan Manusia, dia adalah jenis Demi-Human yang sangat langka dan kekuatannya pun tidak bisa dianggap remeh."

Yaza masih bingung melihat anak ini, tapi tidak dengan Ren.

Ren dapat melihat status anak ini.

Eraki (Lv13/Darms).

Darms?

Kalau tidak salah, itu jenis Demi-Human yang dapat berubah menjadi senjata, armor, dan berbagai barang lainnya.

Kekuatannya hampis sama seperti Doppelganger.

Hmm, ini penemuan yang menarik.

Ren bertanya kepada sang pemilik toko.

"Apa ini budak yang paman bilang tadi?" (Ren)

Pemilik toko berpikir bahwa Ren mempunyai mata yang bagus.

"Benar sekali, sepertinya tuan muda dapat melihat barang bagus ya. Anak ini berasal dari ras yang sangat langka, nama rasnya adalah Darms. Bahkan seorang Demon Lord belum tentu mempunyai seorang Darms sebagai bawahannya."

Ren tersenyum sambil mengelus-ngelis dagunya.

"Hoo, memang benar bahwa ini barang bagus. Berapa harganya?" (Ren)

"Karena dia masih kecil dan belum terlatih, saya tidak dapat memberikan harga terlalu mahal. Bagaimana dengan 100 Gold?"

100 Gold tidak terlalu mahal?

Kau dapat membeli sepuluh rumah dengan uang sebanyak itu!

Memangnya berapa harganya jika dia sudah dewasa?!

Ah, sudahlah, lagipula aku tidak terlalu membutuhkan uang.

Ren melirik ke arah Yaza.

Yaza mengerti maksudnya, karena Ren tidak mempunyai uang sebanyak itu, jadi Ren bermaksud meminjam uang darinya.

"Iya..." (Yaza)

Ren telah mendapatkan konfirmasi dari Yaza, waktunya bernegosiasi.

"Hmm, 100 Gold sepertinya masih terlalu mahal untuk anak seperti ini. Bagaimana dengan 80 Gold?" (Ren)

"80 terlalu murah, bagaimana dengan 95?"

"90. Ambil atau tidak?" (Ren)

"Tidak."

Ren terkejut dengan pemilik toko yang keras kepala ini, pantas saja dia sukses dengan bisnisnya, atau memang Ren tidak pandai menawar.

"Ugh, baiklah 95 Gold. Rina, serahkan uangnya." (Ren)

"Nn." (Yaza)

Yaza mengangguk.

Pemilik toko menerima uang dari Yaza.

"Terima kasih tuan muda. Kalau begitu, aku ingin bertanya, apa tuan muda sudah memiliki Skill 'Master-Servant Relationship?"

"Belum, tolong ajari itu padaku." (Ren)

Pemilik toko mengeluarkan sebuah piringan dari 'Inventory'nya.

"Ini, silahkan letakan tangan tuan muda disini."

Hmm?

Kalau tidak salah ini adalah Skill Plate, dengan meletakan tangan disini jika seseorang memenuhi syarat untuk mendapatkan Skill yang tertanam di piringan ini maka seseorang dapat mempelajarinya.

"Baiklah." (Ren)

Ren meletakan tangannya di Skill Plate.

Skill Plate tersebut bersinar sesaat.

[Mempelajari Skill Passive 'Master-Servant Relationship'.]

"Selamat, tuan muda berhasil mempelajari Skill 'Master-Servant Relationship'. Untuk mengaktifkan Skill ini, kedua orang harus setuju menjalin hubungan Master-Servant, lalu Master meletakan tangannya di dada Servant. Dengan proses itu maka kontrak akan berhasil dilakukan."

"Bagaimana caranya membuat anak ini setuju untuk melakukan kontrak? Sepertinya dia tidak akan mau." (Ren)

"Tenang saja, dia sudah berada di bawah kontrak saya. Saya akan memindahkan kontraknya ke tuan muda."

Pemilik toko mengulurkan tangannya.

"Silahkan letakan tangan tuan muda di atas tangan saya."

"Nn." (Ren)

Ren meletakan tangannya di atas tangan pemilik toko, kedua tangan mereka bersinar sesaat.

Tiba-tiba Ren dapat merasakan kehadiran anak yang bernama Eraki di dalam tubuhnya.

Pemilik toko menyadari keanehan yang Ren rasakan.

"Tenang saja, saat pertama kali menggunakan Skill itu memang rasanya agak aneh. Nanti juga terbiasa."

"Baiklah." (Ren)

Eraki memandangi Ren, karena sekarang Ren adalah Masternya, dia tidak punya pilihan lain selain mengikutinya.

Karena dia akan merasakan rasa yang sangat sakit di tubuhnya yang dapat menyebabkan kematian jika dia melawan, dia mau tidak mau harus menuruti perintah Ren.

Pemilik toko membuka pintu kandang Eraki sambil mengarahkan tangannya ke arah Ren dengan sopan.

"Dia adalah Master barumu, pergilah bersamanya."

Eraki hanya bisa mengangguk.

"Nak, siapa namammu?" (Yaza)

Yaza menanyakan namanya, tapi Eraki tidak mau menjawab.

Yaza bukanlah Masternya, Eraki tidak harus menuruti permintaannya.

Tapi Ren memerintahkannya.

"Beritahu namamu." (Ren)

Eraki harus menurutinya.

"Eraki..." (Eraki)

"Wah, namamu keren!" (Yaza)

Yaza menunjukan ketertarikannya terhadap Eraki, dia menganggap bahwa Eraki itu lucu.

Eraki agak sedikit malu ketika Yaza mengatakan bahwa namanya keren.

"Kalau begitu, ayo ikut dengan kami." (Ren)

"Nn." (Eraki)

Eraki mengangguk.

Ren, Yaza, dan Eraki pergi meninggalkan toko.

"Terima kasih, silahkan datang lagi!"

Pemilik toko berteriak dari tokonya.

I Am DoppelgangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang