Beberapa hari berlalu sejak perang yang memperebutkan Kota Trase.
Hampir semua Manusia yang mengikuti perang dibunuh oleh pasukan Demon General Sarya, beberapa juga ada yang berhasil melarikan diri.
Guild Master dan para Kolonel yang tersisa berhasil menyelamatkan diri karena mereka berada di luar Kota Trase saat Sarya mengamuk dan langsung memutuskan untuk mundur setelah mendengar kabar tewasnya Jenderal Racco.
Saat ini Kota Trase sudah sepenuhnya berada di bawah kendali Demon Lord Yaura, hubungan Ren dan Demon Lord Yaura juga semakin baik.
Ren memberitahukan seluruh informasi yang dia dapat dari Raffel ke pihak Demon Lord Yaura, karena itulah mereka dapat memenangkan peperangan tersebut dengan mudah.
Seusai mengikuti rapat pasca perang bersama Demon Lord Yaura dan para Demon General-nya, Ren kembali ke dungeon untuk menjemput Yaza dan Eraki.
Ren muncul di depan Yaza dan Eraki yang sedang beristirahat menggunakan 'Teleport'.
"Hee?!" (Yaza)
Yaza kaget dengan kemunculan Ren yang tiba-tiba.
"Master!" (Eraki)
Eraki berlutut di hadapan Ren sambil menyapanya.
"Maaf mengagetkan kalian, hahaha!" (Ren)
"Lain kali gunakan 'Teleport' di tempat agak jauh, jangan terlalu dekat karena itu akan mengagetkanku!" (Yaza)
Wajah Yaza jelas sekali menggambarkan bahwa dia sedang marah, tapi tetap telihat lucu.
Ren mencubit pipi Yaza dengan kedua tangannya.
"Ummuu! Wepas!" (Yaza)
Yaza mendorong Ren untuk melepaskan pipinya dari tangan Ren, lalu Yaza duduk sambil mengoceh.
"Haha!" (Ren)
Ren melirik ke arah Eraki.
Eraki (Lv31).
"Hmm, sepertinya Eraki berkembang cukup pesat ya." (Ren)
"Ini berkat bantuan Nona Yaza." (Eraki)
"Kerja bagus, Rina!" (Ren)
Ren tersenyum ke arah Yaza sambil mengangkat jempolnya.
Yaza masih marah karena perlakuan Ren tadi, Yaza hanya menatap Ren dengan wajah datar.
Ren jadi merasa canggung.
"A... Baiklah, ayo kita keluar dari sini." (Ren)
"Kemana?" (Yaza)
"Sudah waktunya melawan Naga?" (Eraki)
"Benar, masih ada beberapa hari sebelum waktu berkumpul. Kita akan menggunakan waktu yang ada untuk melakukan perjalanan ke Kota Tanduay. Jarak dari sini ke Kota Tanduay cukup jauh dan aku tidak bisa membawa kalian menggunakan 'Teleport' karena Skill itu hanya mempengaruhi diriku." (Ren)
Yaza dan Eraki hanya bisa mengangguk karena mereka berdua juga tidak terlalu mengerti.
"Oh ya, aku akan membawa One dan Two. Sepertinya di jalan nanti Three akan lahir karena waktu perjalanan kita nanti akan cukup lama. Kita akan bertemu dengan One dan Two di Kota Rasata." (Ren)
"Oke." (Yaza)
Ren memberitahu One untuk datang ke Guild, lalu bersama kelompoknya meninggalkan dungeon dan pergi ke Guild.
♦ ♦ ♦
Ren, Yaza, Eraki, One, dan Two saat ini berada di ruangan Guild Master.
Ren menjelaskan rencana mereka untuk mengalahkan Naga di utara, karena apapun yang terjadi, Ren atau salah satu Clonenya harus menjadi orang yang membunuh Naga itu.
"Menurut informasi yang aku peroleh dari Yaura, Naga yang ada di utara adalah Earth Dragon yang memiliki level sekitar 80. Naga level 80 ke atas dapat berubah menjadi wujud Manusia, akan sulit bagi Manusia untuk melacaknya saat Naga itu sedang dalam wujud Manusianya. Kita akan membunuhnya saat dia berada dalam wujud Manusia." (Ren)
"Kenapa aku harus ikut ke sana? Apa posisi Raffel akan diisi Clone milikku?" (Two)
"Kita membutuhkan banyak orang untuk membunuh Naga ini, levelnya jauh di atas kita semua. Aku sendiri tidak yakin apakah kita bisa membunuhnya walau kita mengeroyoknya. Tentu saja Clone milikmu akan mengambil posisi Raffel selama kita pergi, itu juga berarti kau tidak dapat menggunakan Clone lagi karena satu orang hanya bisa menggunakan satu Clone, berbeda dengan 'Multiple Clone' milikku yang merupakan Ultimate Skill." (Ren)
"Iya, aku mengerti." (Two)
"Eraki, makan ini." (Ren)
Ren mengeluar berbagai barang dari 'Inventory' miliknya.
Pedang, pisau, panah, palu, baju zirah, helm, dan banyak sekali barang lainnya.
"Kau akan mendapatkan transformasi dari memakan barang-barang kan? Hampir sama seperti Doppelganger yang mendapatkan transformasi dari membunuh mahluk hidup." (Ren)
"Iya, aku akan memakan semuanya segera!" (Eraki)
Eraki mengangguk dan memakan barang-barang yang diberikan Ren satu per satu.
*Krekkk Kreeekk*
Terdengar suara Eraki mengunyah berbagai barang yang dibuat menggunakan berbagai bahan.
"Apa kau tidak kekenyangan makan sebanyak ini?" (Yaza)
Yaza penasaran bagaimana Eraki bisa memakan barang sebanyak itu sekaligus.
"Tidak, Kami para Darms mengubah benda yang kami makan menjadi Energy yang akan menyatu dengan jiwa kami." (Eraki)
"Hoo..." (Yaza)
"Karena semua sudah siap, ayo kita berangkat. Two buat Clone untuk menggantikan posisimu sebagai Raffel. Setelah itu, One dan Two, kalian berubahlah menjadi burung selama perjalanan agar tidak terlalu mencolok." (Ren)
"Baik."
One dan Two membalas bersamaan.
Setelah semua persiapan selesai, Ren dan kelompoknya memulai perjalanan ke Kota Tanduay.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Doppelganger
FantasySeorang pria tertabrak truk saat dia ingin menyeberang. Saat terbangun dia melihat dewi kematian, sang dewi memberinya kekuatan untuk bisa berubah menjadi apapun. Goblin? Peri? Naga? Bahkan legenda seperti King Arthur? Si Pitung? Semuanya bisa! Deng...