Ulangan semester genap kelas sebelas akan dimulai dalam satu bulan lagi. Tidak ada yang berubah kecuali cara Goldie berpakaian dan berperilaku. Ia sekarang menjadi anak yang dipuji oleh guru-guru. Hubungannya dengan Gretta pun bisa dibilang baik-baik saja. Walau pun gadis itu meninggalkannya demi Ache dua hari yang lalu, Goldie tidak akan menyerah dengan mudah.
"Gretta Falloxi, kamu dengar saya?"
Seisi kelas yang dari tadi memerhatikan penjelasan pak Niko, guru Matematika menoleh ke arah nama yang disebut guru galak itu. Mata sang guru memicing dari balik kacamata yang sangkut di hidungnya begitu tidak mendapat jawaban. Sementara Jean sibuk menginjak kaki Gretta di bawah meja mencoba membangunkan sahabatnya itu.
Kelas memandang Jean iba dan mencoba memastikan apa benar Gretta sekarang sedang tidur. Mereka sangat hening dan guru Matematika itu benar-benar mendominasi di ruang kelas dengan semua aura negatifnya. Jean merasa seperti tikus di sudut ruangan yang sudah siap dilahap mentah-mentah.
Cowok itu mendecak pelan dan Oco mendengarnya. Oco menoleh ke belakang dan melihat wajah cemas yang harusnya tidak ditunjukkan Goldie. Ia menyikut pelan perut Goldie untuk mendapat perhatian sahabatnya itu sepenuhnya.
"Kayanya cewek lo tidur tuh."
Goldie hanya mengangguk dan Oco mendengus sebal melihat Goldie yang sekarang yang kelihatannya sangat bodoh.
"Kemarin dibawa kemana sih? Kecapean apa? Si Gretta memang cewek barbar tapi nggak pernah juga sampai tidur di jamnya si Pak Lampir." Bisik Oco kembali.
"Kemarin dia sama Ache." Jawab Goldie dengan lirih.
Oco hanya bisa menghela napasnya dan mengasihani Goldie saat itu. Ia kembali menyaksikan pertunjukkan yang Gretta ciptakan pagi ini. Sungguh Gretta termasuk golongan yang berani sekaligus bodoh, entah hukuman apa yang akan ia dapatkan setelah ini dari pak Niko, guru yang galak itu. Selain galak, jika sedang marah pak Niko akan mengatai siswanya dengan kata-kata yang sangat kasar. Banyak yang sakit hati karena guru itu, tapi mereka tidak bisa apa-apa karena aura mematikan terpancar sepanjang waktu pada guru itu.
"Jeanine Abrian, apa Gretta tertidur saat pelajaran saya? Tanya guru itu kepada Jean yang langsung tercekat. Kontak mata dengan pak Niko adalah hal yang dia dan semua siswa hindari.
"Ng... Saya nggak tahu, pak. Kayanya dia sakit." Jawab Jean mencoba membuat Gretta tidak terlalu bersalah karena tidur pada jam pelajaran pak Niko. Kakinya terus saja menginjak kaki Gretta hingga pijakannya agak keras dan membuat Gretta mengerang.
"Ngh." Erangan Gretta yang sedikit keras membuat seisi kelas menatapnya makin penasaran.
Pak Niko hanya memandangnya dengan marah sementara yang lain tetap sama, mereka menatap iba. Begitu pun Goldie yang sekarang sedang mencari cara bagaimana menyelematkan gadis itu dari kemurkaan pak Niko nanti.
Perlahan Gretta menegakkan badannya. Ia mendongakkan kepala dan matanya terlihat bengkak khas orang bangun tidur. Sukurlah ilernya tidak menetes, kalau menetes mungkin Goldie bisa saja berubah pikiran untuk menjadi temannya. Ia tidak menyadari pak Niko dan teman-teman sekelas yang sekarang sedang memandang dia. Gretta langsung saja menyemprot Jean, kesal karena tidurnya diganggu.
"Lo kenapa si bangunin gue, Je? Ngantuk nih! Semalem gue nggak tidur!" Omelnya kepada Jean yang sekarang tengah memberinya kode untuk menghadap ke depan kelas.
"Ngomong woy! Jangan kode-kodean!" Serunya tidak mengerti dengan kode dari Jean.
"Cukup!"
Saat suara itu mengaum dari depan kelas, barulah Gretta sadar bahwa sekarang sedang belajar Matematika. Ia jenis yang tidak peduli dengan hukuman yang akan diberikan oleh semua guru. Tapi jika yang memberikan hukuman adalah yang sejenis pak Niko, hukuman itu lebih seperti penghinaan yang membuat kapok pelakunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Goldie vs Gretta
Ficção AdolescenteGoldie tentang Gretta "Gue gak paham itu anak, di antara semua cewek di sekolah, cuma dia yang benci gue sebegitu bencinya. Iya sih gue suka gangguin dia, dari dulu. Soalnya anaknya lucu kalau lagi ngamuk, kaya Harimau Betina. Tapi selucu apa pu...