solved

7.2K 427 26
                                        

"Gue mau lo berdua perjuangin Gretta. Doi masih bingung sama hatinya buat milih siapa, Goldie atau Mikha. Terserah lo Mikha, lo mau mundur sekarang silakan. Goldie yang menang. Gitu juga sebaliknya. Ini cara yang paling adil dan satu-satunya yang tersisah. Kalau lo berdua nggak mau juga nggak pa-pa."

Perkataan dari Keegan terus terngiang-ngiang di kepala Mikha sampai bel pulang sekolah berdering. Secercah perasaan bahagia juga muncul di hati lelaki itu karena sekarang posisinya dengan Goldie setara. Sama-sama sebagai orang yang memegang hati perempuan itu, Gretta.

Mikha berjalan ke arah parkiran. Di sepanjang jalan masih saja banyak gadis yang menggodanya dengan berbagai gerakan. Ia tersenyum samar. Ia menyadari sesuatu. Arti seseorang yang melebihi makna seratus orang sekarang dirasakannya. Terlalu dini tapi Mikha tidak bisa memungkiri semuanya. Gretta adalah orang yang membuat sudut pandangnya berubah.

Dan gadis yang baru saja ia pikirkan itu berada di parkiran sedang berbicara dengan Elle, yang hari ini membawa sepeda ontel berwarna ungu. Selera yang aneh, batin Mikha.

"Yaaah, Elle gue pulangnya gimana dong? Nyokap kayanya nggak jemput karena lupa." Gretta merengek-rengek pada Elle yang menatapnya jengah.

"Lo naik ojek atau taksi kan bisa, Gre. Otak dipakai dong sekali-sekali. Mana bisa nih gue bonceng lo naik ontel." Elle bersungut kepada sahabatnya itu. Namun, matanya menatap sesuatu yang lain.

"Eh itu ada Mikha!"

Gretta langsung menoleh ke belakangnya dan mendapati Mikha tengah menuju motornya.

"Mikha!" Teriak Gretta membuat seisi parkiran melihat ke arahnya. Begitu pula Mikha yang tersenyum lebar sesaat setelah gadis itu sampai di depannya.

"Gue nebeng lo ya?" Tanya Gretta dengan penuh harap.

"Akhirnya," ucap Mikha sambil tersenyum senang.

"Apaan?"

"Gretta Falloxi akhirnya naik motor gue."

Pukulan Gretta pada punggung Mikha membuat lelaki itu meringis. Tanpa aba-aba Gretta langsung melompat dan duduk di jok belakang Mikha.

"Belum gue suruh naik."

"Terserah gue dong."

"Sukur cantik."

"Iya dong."

"Sukur gue suka."

"..."

Mikha tak henti-henti tersenyum begitu Gretta tidak memberi respon atas kalimat terakhirnya. Ia begitu bahagia hari ini dan ia rasa ia sanggup memenangkan hati Gretta.

"Pegangan yah. Kalau lo jatoh nanti calon pacar gue mati." Ucap Mika kemudian melaju membelah jalanan yang tidak begitu ramai. Senyum Mikha semakin menjadi begitu tangan Gretta meremas seragamnya.

"Iya nggak pa-pa lo megangnya masih gitu, nanti kalau udah resmi jadi pacar gue lo meluk gue baik-baik ya, Gre."

Gretta hanya diam tidak menjawab sambil membiarkan angin menampar wajahnya sore itu. Ucapan Mikha membuatnya tidak tenang hanya untuk beberapa alasan yang ia sendiri tidak dapat mengerti.

💀

Seakan tak cukup ulah yang dilakukan Maddy di kelas Goldie tadi pagi, sepulang sekolah gadis itu kembali mendatangi tempat kejadian di mana ia dipermalukan.

Niatnya adalah memancing Goldie untuk mencari bukti tentang pembullyan yang ia lakukan. Ia ingin Goldie menanyakannya kepada Gretta, dan saat Gretta akan mencari bukti berupa rekaman CCTV itu, ia tidak akan dapat menemukannya. Goldie akan mengira Gretta menuduh Maddy, dan mereka akan kembali bertengkar. Hal semacam itulah yang Maddy inginkan.

Goldie vs GrettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang