"Kee gue mau ikut lo futsal!"
Keegan memasukkan tumbler-nya yang sudah diisi air minum ke dalam tas. Keduanya sekarang berada dalam kamar Keegan, dan cowok itu jengah mendengar rengekan Gretta yang makin menjadi-jadi. Dikiranya Keegan ini ibunya? Kemana Keegan harus pergi di situ Gretta membuntuti?
"Kenapa hari ini lo pengen banget sih ke lapangan bareng gue? Biasanya juga ogah." Keegan masih memasukan beberapa perlengkapannya ke dalam tas yang sama.
Keegan tidak mau cewek itu ikut ke lapangan futsal karena sekarang Gretta sedang lari dari mamanya. Hillary mau membawa Gretta bertemu dengan teman lamanya di sebuah restoran. Gretta langsung menolak untuk ikut, ia takut jika ia mengikuti makan malam itu, sesuatu yang aneh akan terjadi. Ia takut makan malam itu menuntun ke arah perjodohan gila yang sering dibacanya dalam novel fiksi remaja.
Gretta masih mengenakan mini-dress berwarna abu-abu dan merengek kepada Keegan untuk ikut. Keegan tahu Hillary akan marah juga padanya jika ia membantu Gretta melarikan diri. Cowok itu pusing sendiri karena kelakuan ibu dan anak ini.
"Aish! Lo mau gue dijodohin?" Tanya Gretta frustasi karena Keegan juga tidak mengerti kenapa dia melarikan diri.
Keegan memutar mata kemudian menghadap cewek yang sekarang berdiri di sampingnya itu. Tinggi Keegan membuat puncak kepala Gretta hanya sampai lehernya. Itu bebas membuat Keegan menjitak cewek itu jika Gretta sudah mulai membuat Keegan emosi atau gila.
"Gini ya platipus bermulut dower, nanti emak lo marah ke gue kalau gue bantu lo buat lari." Ucap Keegan sambil mengusap puncak kepala Gretta, mencoba membuat cewek itu mengerti.
Gretta mendecak, "Kee nanti gue dijodohin!"
Keegan terkekeh sebentar, "bego. Makanya jangan banyak makan mecin sambil baca novel. Ini nih akibatnya."
Gretta tertawa walau pun dalam hati ia kesal dengan cowok itu karena tidak membiarkannya ikut ke lapangan futsal, sekaligus lari dari Hillary.
"Kee please help me." Gretta memelas dengan memasang puppy eyes-nya ke arah Keegan yang sekarang malah terhipnotis.
"Oke karena trik mata anak anjing lo itu nggak pernah nggak berhasil ke gue, lo boleh ikut." Jawab Keegan kemudian meninggalkan Gretta menuju ke arah closet-nya.
"Yes!" Seru Gretta kemudian melompat-lompat kegirangan di atas kasur cowok itu.
"Get! Kasur gue rusak bego!"
Gretta tetap kegirangan, "bodo amat!"
Keegan mendekati cewek itu dan membawa sebuah sweater berwarna putih di tangannya. Keegan laki-laki pembersih, bahkan Gretta kalah bersih dengannya. Sweater yang dibelikan ibunya setahun yang lalu masih bersih tidak bernoda, walau benda itu sering ia pakai kemana-mana.
"Turun sini!" Perintah Keegan kemudian cewek itu melompat ke lantai.
Keegan menarik tangan Gretta yang hanya menurut, kemudian memakaikan sahabatnya itu sweater miliknya. Gretta hanya menurut, sudah terlalu biasa dengan perhatian dan perlakuan Keegan untuknya.
"Let's go."
💀
"Kalau gue tahu orang itu ada di sini, gue nggak bakal mohon-mohon ke lo kaya tadi buat ikut."
Gretta melipat kedua tangannya di dada, duduk di bench di luar lapangan itu dengan Keegan yang berkeringat di sebelahnya. Keegan meneguk air dalam tumbler-nya kemudian terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goldie vs Gretta
Teen FictionGoldie tentang Gretta "Gue gak paham itu anak, di antara semua cewek di sekolah, cuma dia yang benci gue sebegitu bencinya. Iya sih gue suka gangguin dia, dari dulu. Soalnya anaknya lucu kalau lagi ngamuk, kaya Harimau Betina. Tapi selucu apa pu...