invitation

8.4K 473 15
                                        

Dua minggu lagi ulangan kenaikan kelas akan dimulai dan lusa adalah hari ulang tahun Ache. Gretta berdebar-debar sambil memegang undangan berwarna hitam di tangannya. Setelah sempat berdebat mengapa harus diberi undangan formal seperti ini, Gretta akhirnya menerima undangan itu dengan cubitan di pipi sebagai salam Ache saat pergi dari kelas Gretta.

Sesampainya di ambang pintu kelas Gretta, Ache berhenti sejenak dan berkata, "lo harus dateng karena gue bakal nunjukkin sesuatu yang spesial ke lo dan semua orang. Harus ya! Momen bersejarah akan terjadi, Get, dan itu nggak akan terjadi kalau lo nggak dateng."

Gretta hanya memytar matanya berpura-pura menganggap remeh ucapan Ache yang sebenarnya sangat membuatnya berdebar-debar. Momen bersejarah seperti apa yang akan terjadi di ulang tahun Ache jika ada dirinya di sana. Gretta tidak mau membayangkan hal yang akan membuatnya tersenyum sendiri. Semuanya masuk akal sekarang. Ache tidak memberi hadiah itu saat ulang tahun Gretta, tetapi saat ulang tahun sahabatnya itu dilaksanakan. Gretta lupa dan baru saja teringat seminggu lalu bahwa Ache akan berulang tahun. Momen bersejarah, penting seperti apa yang akan diadakan. Memikirkannya dada Gretta ingin meledak karena terlalu senang.

Ia menatap undangan yang diberikan Ache dengan penuh harap. Namun ada yang salah dengan undangan itu,

To:
Goldie & Gretta

Gretta ingin protes tapi Ache sudah pergi dari kelasnya. Ache sempat menggodanya karena sampul majalah kemarin, tapi segera Gretta tepis semua kata-kata Ache dan mengatakan semua pertolongan itu dengan terpaksa. Ia tidak mau Ache menilainya sudah terpikat dengan Goldie. Ia mau Ache sadar jika ia sebenarnya mengharapkan Ache, bukan Goldie.

Sudah cukup selama satu minggu belakangan Gretta merasa capek meladeni orang-orang yang nampak sangat senang mengurusi kehidupan orang lain. Ia tidak mau Ache menjadi salah satu di antara mereka yang menyambung-nyambungkan ia dengan Goldie. Perasaan Gretta untuk Goldie belum jelas dan nampaknya tidak akan pernah ia mau untuk diperjelas. Gretta selama ini menunggu Ache ia tidak akan lupa dengan apa yang sudah ia perjuangkan selama ini.

Sayangnya, semua sangakalan itu sampai ke telinga Goldie yang berpura-pura memakai earphone di sudut kelas mereka, di tempat duduknya. Hanya ia yang ada di sana bersama Gretta dan sebelumnya Ache, sementara anak-anak lain sedang menikmati waktu istirahat di kantin.

Kata-kata Gretta tadi membuat dia sedikit sadar jika gadis itu memang terpaksa dan tidak pernah tulus untuk menghabiskan waktu dengannya. Goldie pikir, senyum, tawa, perilaku dan semua yang Gretta lakukan selama bersama Goldie adalah tulus, tapi cewek itu terpaksa, seperti yang baru saja dikatakannya kepada Ache. Kalau boleh jujur, ia merasa sedikit hancur karena usahanya selama ini tidak berarti apa-apa.

Archery, cowok yang dengan mudahnya mendapatkan ketulusan Gretta. Cowok yang tanpa usaha mendapatkan hati Gretta. Cowok yang tanpa berbicara dengan Gretta, sudah lebih dulu bida membuat gadis itu terpana.

Harusnya dari dulu Goldie sadar akan kenyataan menyakitkan ini. Tetapi, ia hanya akan benar-benar memperjuangkan Gretta dalam waktu dua hari lagi. Setelah itu, Goldie akan menyerah dan kembali menjadi Goldie yang tidak membutuhkan Gretta untuk merasa bahagia.

Sebuah cubitan di lengannya membuat ia menyadari, cewek itu ada di sebelahnya, sudah mencabut earphone dari telinga Goldie dan menyumbat telinganya sendiri.

"Nggak ada lagunya kenapa lo pakai?" Tanya Gretta heran.

Ingin rasanya Goldie bertanya sekarang, tapi ia masih tidak siap dengan semua kenyataan menyakitkan lainnya. Ia masih punya dua hari untuk bahagia dan akan ia gunakan dengan bijak.

Goldie vs GrettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang