gift

8.4K 483 17
                                    

"Cie yang temenan."

Bukan sapaan melainkan ejekan dari Ache yang dia terima ketika masuk ke dalam mobil cowok itu. Ia mendengus kesal tapi juga senang karena ia melihat lagi orang itu dan mendengar suaranya. Semakin sering ia malah semakin senang.

"Apaan sih lo." Ucapnya menutupi kesenangan yang meluap-luap di hatinya.

Cowok itu tertawa kecil, "nggak nyangka aja lo mau diajak jalan dia."

"Dia udah berubah. Nggak kaya dulu lagi makanya gue mau." Balas Gretta membela.

Ache tertawa keras kali ini, sementara Gretta merasakan Goldie dipandang sebelah mata. Ache bukannya mau merendahkan Goldie, hanya saja ia takut jika Gretta akan sakit hati karena Goldie lagi nantinya.

"Iya gue lihat dia berubah."

Tersenyum bangga karena perubahan Goldie nampak dan berusaha untuk memancing reaksi Ache yang mungkin saja bisa sedikit cemburu, Gretta berkata, "itu semua karena gue."

Sambil menyalakan mesin mobilnya Ache berkata, "kaya sinetron aja hidup lo berdua."

"Apanya?"

"Benci jadi cinta."

Gadis itu membelalakan matanya kaget dengan pernyataan Ache, "apanya yang cinta-cinta?"

"Ya lo lah sama Goldie jadi cinta-cintaan."

Ia memukul lengan Ache dengan kesal hingga cowok itu meringis karenanya. Ia tidak menyukai fakta orang menafsirkan perasaannya yang sangat terkesan gamblang itu. Terlebih yang sebenarnya ia taruh hatinya ke sana, orang itu, dia juga dengan sembarangan menafsirkan perasaan abstrak Gretta.

Dia sendiri tidak tahu, orang lain malah jadi sok tahu.

"Nggak usah sok tahu deh lo. Gue nggak suka sama dia."

Mendengar penyangkalan itu Ache makin semangat menggodanya, "Gretta yang nggak lagi jatuh cinta bakal pakai sumpah deh kalau mau ngeyakinin gue."

Gadis itu menarik napas meredam emosinya dan berkata, "gue nggak suka sama Goldie. Nggak akan suka dan nggak akan pernah suka. Kalau gue sampai suka dia, gue bakal kena tiga kesialan. Puas lo?"

Ache tertawa mendengar sumpah sahabatnya itu, ia menepuk kepala Gretta sayang, "Get, lo tahu gue nggak mau lo sakit hati."

Beberapa kali sakit hati Gretta disebabkan oleh orang yang saat itu baru saja bilang ia tidak mau hati Gretta sakit.

"Gue harap lo bisa nentuin pilihan yang lebih baik lagi. Maksud gue, yang lebih berhak untuk dapetin seorang Gretta."

Pilihan Gretta ada di sebelahnya. Tapi sangat sulit untuk menjelaskan kenapa hatinya memilih Ache. Itu tidak akan pernah terjadi. Membeberkan semua perasaan yang selama ini Gretta simpan bukan hal yang baik.

Tidak sanggup menjawab, Gretta bertanya asal, "siapa yang berhak dapetin gue?"

Ache nampak berpikir sebentar ia kemudian menjawab asal. "Yang kaya gue?"

Deg.

Apa Ache memiliki rasa terselubung untuknya? Bukankah Ache saat ini sedang mengajukan diri untuk ia pilih? Apakah Ache juga menyukai Gretta?

Wajah gadis itu memerah dan ia salah tingkah. Menyadari hal itu, Ache tersenyum kecil. "Tapi bukan gue. Maksudnya yang kaya gue. Tampan, baik, rajin belajar dan menabung."

Penyangkalan terlambat itu tidak terlalu Gretta hiraukan karena ia kelewat senang dengan Ache yang mencalonkan dirinya untuk dipilih. Langit senja sore itu benar-benar seperti tersenyum bersama hatinya. Deru mobil dan ketenangan jalan membawa mereka berdua melaju di atasnya.

Goldie vs GrettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang