Author POV
Hari baru, semangat baru. Kata itulah yang membuat semangat seluruh Anak Paskibra berkobar-kobar bagaikan api yang baru saja di bakar habis oleh si jago merah. Tapi hal itu, mereka lakukan demi mengibarkan Sang Saka Merah Putih, saat kemerdekaan mendatang. Terik matahari yang amat menyengat, mulai bersentuhan hangat dengan kulit mereka yang sedikit menghitam.
Hal tersebut, tak membuat semangat mereka menyusut dan pudar begitu saja. Dan, sekarang seluruh Pasukan Paskibra sedang di berikan waktu istirahat. Hal itu benar-benar dimanfaatkan oleh seluruh Pasukan, karena dapat dipastikan latihan selanjutnya akan lebih parah, dan menghabiskan, serta memakan tenaga yang baru sebentar dikumpulkan selamat istirahat. Merekapun tidak menyia-nyiakan dan mempergunakan waktu istirahatnya dengan makan, minum, dan hal-hal yang berguna lainnya.
"Dinda!! Dipanggil Pak Andi, di ruang Guru SD tuh." panggil seseorang kepada si gadis tersebut. Ya, dialah Nathan. Pemimpin upacara disaat hari kemerdekaan mendatang, lelaki yang memiliki postur tinggi badan sekitar 180 cm dan cukup banyak di minati dam digandrungi oleh cewe-cewe seantero sekolah tersebut. Tapi hal tersebut tidak berlaku lagi si gadis manis, Dinda.
"Ngapain gue dipanggil, Than?" tanyanya makin penasaran.
"Mau dihukum lagi katanya, hahaha.... " jelasnya meledek, dengan tawa terbahak-bahaknya yang khas itu.
"Sialan lu Than, gue tabok baru tau rasa lu!!" Sahut si manis Dinda tak kalah ketus dengan pria di depannya ini. Memang benar-benar tomboy gadis yang satu ini.
"Hehehe... Iya ampun-ampun. Yaudah sana, daripada nanti telat, terus dihukum lagi. Mau lu?"
"Yaudah, gue kesana dulu dah." ia pun mulai melesat ke arah ruang Guru SD yang diperintahkan tadi. Dengan hitungan 1 menit, ia sudah sampailah di tempat yang ia tuju. Karena jarak dari pinggir lapangan amatlah dekat.
----*----*----*----
"Permisi Pak, Bu? " izinnya masuk ke ruangan tersebut. Ini sudah menjadi tradisi yang harus di lakukan oleh seluruh murid SMA Citra Bhakti, harus izin terlebih dahulu setiap masuk ruangan. Tentu saja hal tersebut berlaku juga di sekolah manapun dan kapanpun keadaanya. Matanya mulai menyisir setiap sudut ruangan tersebut, dan matanya terfokus, ketika mendapati Pak Andi selaku koordinator Paskibra, dan 2 orang berseragam loreng itu.
'Kenapa gue sendiri doank yang disuruh kesini? Ada apa ya? Jangan-jangan bener lagi, kalau gue mau dihukum lagi? Ahhhh.... ' gadis itu mulai bertanya-tanya tidak jelas didalam hatinya.
"Dinda, duduk disini dulu." Perintah Pak Andi sambil memukul pelan kursi disebelah Letda Aqza itu
Dinda pun menuruti yang diperintahkan oleh gurunya tadi."Dinda, Bapak boleh minta tolong gak sama kamu?" tanya Pak Andi pada Dinda.
"Minta tolong apa Pak?"
"Syal merah putih dan sarung tangan khusus Paskibra kita kurang 5 pasang. Jadi, boleh gak titip ke kamu? Jadi kamu yang beli. Tapi, tenang aja kok, uangnya sudah saya siapkan, jadi kamu tinggal beli aja
barangnya." Jelasnya pada murid didepannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story In Paskibra With Army
Romance😊😘 Mungkin kita tidak tahu kapan, di mana, dan dengan siapa Tuhan akan mengirimkan sesuatu yang indah bagi kita. Ya, inilah yang dialami oleh seorang gadis SMA. Ia tak menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan seorang pria yang adalah jodohnya...