Akhirnya sampai rumah juga, dan bisa pulang cepat pula."Tumben pulangnya cepat banget, Din?" Tanya Mamaku di depan pintu rumah. Pantas saja Mama tanya, ternyata masih jam 14.30 toh, karena semenjak kita latihan Paskib, jam 16.30 aku baru sampai rumah.
"Iya, soalnya hari ini gak ada latihan Paskib, terus cuma lomba di sekolah doank, jadi pulangnya cepet."
"Baguslah kalau hari ini gak latihan, Din. Biar gak keling-keling amat tuh jidat. Lihat tuh jidat, sampai mengkilap gitu, hahaha....." buset dah, ini anaknya baru sampai rumah loh, udah diledekin aja. Parah amat sih, Ma...
"Gitu amat sih Mama, sama anaknya sendiri!" Protesku tak suka.
"Hahaha.... ya udah sana gih ganti baju dulu." Suruh Mamaku, aku pun menganggul setuju apa yang di suruhnya, dan berjalan ke kamar untuk menyalin baju. Sesudah aku mengganti baju, segeraku pergi ke luar untuk mengambil kunci motor untuk pergi membeli kaos kaki khusus untul besok Paskibra.
"Mau kemana, Din?" Tanya Mamaku yang sedang duduk santai di ruang tamu bersama si cempreng, Maria. Yang sedang asik menonton TV.
"Mau beli dimana kaos kakinya, Din?"
"Cari didekat Kampus UNPAM aja dah, biar lebih deket, Ma." Oh iya, sengaja aku mencari kaos kaki tersebut didekat-dekat rumah saja, kebetulan dekat Kampus UNPAM (Universitas Pamulang) itu ada yang menjual berbagai jenis kaos kaki disana.
"Ya udah, kalau gitu Mama nitip beliin mie ayam donk, Din. Yang tempat langganan kita itu ya!" Suruhnya padaku untuk membeli mie ayam, ditempat langganan kami itu. Dipastikan mie ayam disana itu, pualiiinggggg enakkkk!! Maaf ya agak lebay, hehehe.....
"Aku juga mau donk! Beliin ya, Ma?' Rengekku seperti anak kecil yang sangat ingin dibelikan balon, hanya saja kalau aku ingin dibelikan mie ayam.
"Yehh...maunya gratisan mulu. Ya udah, nih uangnya." Hahaha.... ngerti amat sih Mamaku ini, jadi enak kalau gratisan, hehehe....
"Dinda jalan ya, Ma?" Pamitku sambil menyalami tangan kanannya, tak lupa juga pamit dengan adekku yang cerewet itu, yang pasti dengan tos-an ala kami berdua.
Aku pun segera menjalankan motor matic ini, dan mulai menyisir jalan yang cukup ramai, apalagi jam segini lagi ramai-ramainya Mahasiswa yang baru pulang kuliah. Macet? Sudah pasti. Tapi, walaupun jalanan cukup ramai, dalam waktu 10 menit aku sudah sampai di toko yang menjual kaos kaki itu, segera aku mengambil dan membayarnya. Dan, sekarang saatnya mencari mie ayam pesanan Mama tadi, lebih tepatnya denganku juga.
"Mang, pesan mie ayamnya 2 ya? Dibungkus ya, Mang." Pesanku pada Abang mie ayam itu. Aku sudah terbiasa memanggilnya 'Mamang'.
"Eh, ada Neng Dinda. Kumaha damang, teh? Udah lama gak ketemu." Tanya Mamang Agus. Ya, namanya Agus, memang benar, sudah lama aku tak berkunjung alias membeli mie ayam langgananku ini.
"Hehehe....iya Mang. Soalnya pulang sore terus, jadi jarang mampir deh."
"Og begitu. Duduk atuh, Neng! Mamang buatkan mie ayamnya dulu." Suruhnya padaku duduk di tempat bagian yang kosong itu, karena hari ini ramaj pembelinya.
"Iya, makasih Mang." Aku pun duduk dibangku yang kosong tadi, sembari menatap jalanan yang ramai dengan kendaraan. Tapi, tunggu dulu deh!! Kayanya kenal deh sama orang itu. Ku lihat dia lagi berhenti di pinggir jalan, entah apa yang dilakukannya itu.
"KAK AQZA!!" Teriakku pasti, karena aku yakin kalau itu Kak Aqza. Karena teriakkan ku tadi, membuat orang yang sedang makan disini, menatapku aneh.
"Kunaon teriak-teriak atuh, Neng?" Tiba-tiba Mamang Agus yang sibuk membuat mie ayam tadi menghampiriku.
"Eh, gapapa Mang. Itu tadi Dinda lagi panggil temen Dinda disana." Ceplosku menunjuk ke arah jalanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story In Paskibra With Army
Romantik😊😘 Mungkin kita tidak tahu kapan, di mana, dan dengan siapa Tuhan akan mengirimkan sesuatu yang indah bagi kita. Ya, inilah yang dialami oleh seorang gadis SMA. Ia tak menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan seorang pria yang adalah jodohnya...