#3 Kejadian Toilet Wanita (2)

10.7K 573 15
                                    

Ditoilet.....

"HAAAHHHHHHHHH!!"

Author POV

Disebrang sana, seketika kaget mendengar suara teriakan dari arah toilet. Ya, dialah Letda Aqza yabg sedang berbincang dengan Lettu Bagas dibawah pohon yang rindang.

"Izin Bang, apa Abang mendengar suara orang teriak?" Tanyanya ke Lettu Bagas

"Iya saya dengar. Suaranya dari arah toilet wanita, ayo kita kesana!!"

"Siap"

Ketika berdua didepan toilet, mereka melihat Louisa, Nulih, dan beberapa anak Paskibra lainnya  berada didepan pintu toilet yang masih tertutup.

"Louisa ada apa ditoilet?" Tanya Letda Aqza kepada Louisa yang terdiam didepan pintu toilet.

"Eh, saya juga tidak tahu kak. Mangkanya saya kesini karena mendengar suara orang teriak." Jawabnya panik

"Ya sudah, kalau gitu coba Letda Aqza masuk ketoilet, takutnya ada apa-apa didalam" Saran dari Lettu Bagas

"Iy...iyaa Bang." Jawabnya gugup. Karena seumur-umur dia tak pernah masuk ketoilet wanita, katanya takut matanya bintitan ketika masuk toilet yang bukan seharusnya.

"Kak..kak Aqza kenapa?" Tanya Louisa penasaran, karena melihat muka yang biasanya cool, ganteng, tegas, kini berubah menjadi tegang.

"Ehh...saya gakpapa kok" Ucapnya kaget.

"Kak bukannya tadi disuruh masuk buat ngecheck toiletnya ya?" Tanya memastikan yang ditanya pun hanya menangguk.

Ketika ia ingin membuka pintu, tangannya gemetaran dan dingin.

'Ya Tuhan, kok jadi gemeteran kaya gini ya? Perasaan, ketika saya dipanggil menghadap Komandan gak kaya gini-gini amat.' Gumamnya dalam hati.

Saat pintu depan toilet sudah terbuka, matanya terbelak kaget.

"HAAAAHHHHH!!!"
"Astagaaaaaaa!!!!!"
Ucap mereka bersamaan. Yaps betul, siapa lagi kalau bukan Dinda, Viani, dan Letda Aqza.

Aqza POV

Ketika saya membuka pintu depan toilet, betapa terkejutnya saya saat yang dikamar mandi itu berteriak kaget. Otomatis saya pun ikutan berteriak sambil mengelus dada. Untung saja jantung saya sudah terlatih, kalau ngak bisa-bisa copot seketika nih jantung. Saya pun langsung menghampiri murid saya ini, ya siapa lagi kalau bukan Viani dan Dinda.

"Viani Dinda, ada apa ini? Kenapa kalian berteriak sekencang tadi?" Selidikku penasaran, bagaimana tidak? Lagi duduk-duduk santai, eh tiba-tiba ada suara yang menggelegar dari kamar mandi.

"Hei!! Kenapa kalian berdua diam??"
Tanyaku ulang, karena yang ditanya hanya ternganga dan memelototkan matanya terkejut, karena tiba-tiba saya berada ditoilet.

"Eh..an..anu kak, tadi saya sama Dinda mau ketoilet. Ke..ketika sudah sampai ditoilet, sa..saya dan Dinda berdiri didepan kaca. Pas, didepan kaca saya kaget dan teriak karena liat mupphhhh...." Jelasnya terbata-bata dan tiba-tiba saja Dinda membekap mulut Viani dengan tangan kanannya. Saya pun, jadi penasaran. Apa yang mereka lihat didepan kaca? Apa mereka melihat kuntilanak? Pocong? Atau...? Entahlah saya jadi pusing melihat tingkah anak dua ini.

"Dinda, kenapa kamu tutup mulutnya Viani? Sebenarnya ada apa ditoilet?"

"Eh..gini kak, tadi itu kita berdua teriak gara-gara didepan kaca ada kecoa terbang kearah kita. Jadinya kita berdua kaget, terus teriak sekencang tadi deh."

Demi apa? Hanya karena kecoa terbang, mereka membuat semua orang panik. Hal yang sangat-sangat menjengkelkan bagi saya.

"Dinda Viani, setelah ini kalian berdua ketemu saya diruang kelas 1!!" Perintahku kepada mereka berdua, yang diperintahkan pun hanya tersenyum mesem dan anggukan, yang menandakan mereka akan menemui saya.

'Huffttt....ada-ada saja sih kelakuan anak dua itu.' Ucapku dalam hati

Dinda POV

Untung saja segera kututup mulut Viani dengan tanganku. Karena Viani hampir saja menceritakan hal yang terjadi pada kami. Apakah kalian tahu kenapa kita berdua berteriak kencang kaya tadi? Mungkin kalau aku ceritakan yang sebenarnya, kalian tidak akan percaya. Bahkan, kalian akan menertawakannya. Tapi, tak apalah menjadi bahan goyunan sementara kalian. Serasa jadi badut, dengan sedikit sentuhan make-up tipis berwarna-warni, joget-joget tak menentu, hingga membuat orang terhibur melihatnya.

Tapi tidak denganku. Hanya menjadi bahan lelucon dengan tingkah aneh kami berdua. Ya, kami berdua berteriak karena kaget melihat muka kami didepan kaca. Pasti taulah, muka kami berubah menjadi hitam tak terbentuk, hal itulah yang membuat terkejut. Padahal baru beberapa jam latihan dilapangan, muka kami sudah tak bisa dijelaskan lagi. Pokoknya gak mau tahu, pulang latihan langsung cuci muka, abis itu maskeran pakai bengkoang. Walaupun aku tomboy, aku tak pernah lupa merawat wajahku.

Eitttsss, bentar....kalau gak salah, tadi kak Aqza menyuruh kami berdua bertemu dengannya diruang kelas 1. Tapi buat apa ya? Kok jadi deg-degan gini ya.

"Vi, tadi lu dengar gak kak Aqza suruh kita dateng kekelas 1?"
Tanyaku untuk memastikan kalau pendengaranku ini sehat sentosa hehehehe.

"Iya gua denger kok. Tapi ngapain ya disuruh kesana? Apa jangan-jangan kita mau di pphhttt...." Ucapnya lalu segera kubungkam saja mulutnya. Karena kutahu pasti dia ngomong yang aneh-aneh.

"Sialan lu Din, untung gua kagak kehabisan nafas, gara-gara tangan asem lu itu." Celetuknya kesal. Akupun hanya cengegesan dibuatnya.

"Iye-iye gua minta maaf dah ya? Yaudah yuk kekelas1 ketemu sama kak Aqza?"

"Gua maafin hahaha. Kuyyylahhh!!" Ajaknya sembari menarik tangan mulus ku ini. (kepedean tingkat dewa eyy)

Hallo Reader's tercinta😘💕....
Kira-kira ngapain ya mereka disuruh ketemu Letda Aqza??

Tunggu kelanjutannya ya guyssss😘😀....
Maaf jika typo masih bertebaran dimana-mana.

Don't forget vote and comment guyssss...

HAPPY READING GUYSSS😊.....

Love Story In Paskibra With ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang