Bonus Part #3

8K 266 61
                                    

Hari libur, inilah hari yang disukai oleh setiap orang. Mau itu anak kecil, pelajar, dan bagi para pekerja. Khususya Aqza, tentara berpangkat Letnan Satu itu.

Ya, hari ini adalah hari rabu dan tertera di kalender bahwa sekarang adalah tanggal merah. Ya, hari ini adalah tanggal 14 Februari, tepatnya hari rabu. Bagi umat beragama Katolik, hari rabu diwajibkan untuk pergi ke gereja. Ya, untuk memperingati hari Rabu Abu.

Begitupula dengan si bumil, alias Dinda dan suaminya, Aqza yang baru saja pulang dari gereja setelah melaksanakan misa rabu abu itu.

Terlihat Aqza yang sudah selesai makan siang pun, segera duduk bersantai ria di sofa ruang tamu rumah dinas ini sembari menonton tv. Sedangkan Dinda, ia langsung berdiri ke arah dapur untuk mencuci piring-piring bekas mereka gunakan untuk makan siang barusan.

"Dek, kita mau berangkat jam berapa ke rumah mama?" tanya Aqza yang masih bersantai ria di sofa.

"Ehmmm.... iya, Mas. Tapi, tunggu dulunya? Aku selesain cuci piringnya dulu. Nanggung tinggal bilas doang, Mas!" balas Dinda, tapi tangannya itu masih asik dengan piring-piring serta air bersih itu.

Tak menunggu lama-lama. Si bumil ini pun sudah menyelesaikan tugasnya di westafel tersebut. Segera dirinya membersihkan tangannya dari sabun-sabun dengan air mengalir dari keran itu.

Dengan perlahan-lahan, Dinda pun berjalan ke arah suaminya, dan duduk di sampingnya.

"Udah selesai, Dek?" tanya Aqza langsung menghadap ke arah istrinya.

"Udah kok, Mas. By the way, mau berangkat sekarang, Mas?" tanya Dinda mengulang.

Ya, karena tepat hari ini adalah ulang tahun Dyo. Adeknya Aqza dan adek iparnya Djnda. Oleh karena itu, Aqza dan Dinda ingin pergi ke rumah Pak Andre dan Ibu Detta untuk merayakan ulang tahunnya Dyo.

Yap, betul sekali. Memang hari ini acaranya hanya khusus untuk keluarga besar saja. Khususnya keluarga Pak Prasetyo serta keluarga Aqza. Sedangkan acara untuk teman-temannya Dyo itu akan dilaksankan pada esok hari. Ya, hanya acara kecil-kecilan lah.

"Ya udah, ayo deh berangkat sekarang, Dek!" ajak Aqza sambil tersenyum manis pada istrinya.

"Emhh... sekarang jam berapa ini, Mas?"

"Sekarang jam 10.30 WIB, Dek." jawab Aqza sembari melirik jam yang tergantung di dinding berwarna hijau itu.

"Ya udah, kalau gitu kita berangkat sekarang aja deh, Mas. Biar nanti aku bantu-bantu di sana. Kasihan mama kan kerjainnya sendiri." kata Dinda yang amat tak sabar ingin segera sampai di rumah mertuanya itu.

"Iya, tapi jangan yang berat-berat ya, Dek. Kasihan nanti kamu kecapean." nasehat Aqza sembari mengelus kepala istrinya dengan lembut sekali. Membuat yang merasa nyaman jtu memejamkan matanya sesaat.

"Ya udah, aku ganti baju dulu ya, Mas?" pamit Dinda sambil berdiri, lalu berjalan ke arah kamar mereka berdua.

"Iya, Dek!" sedangkan Aqza, ia masih tetap stay di sofa dan di depan tv, ya karena dirinya sudah rapih pakaiannya. Hanya saja dirinya tinggal mengeluarkan mobil dari terasnya.

Percayalah, jika wanita bilang hanya ganti baju. Itu sebenarnya tidak 100% benar. Pasalnya, terkadang wanita bilangnya ganti baju sampai berjam-jam, karena apa? Ya, karena sembari berdandan ria di depan cermin. Dan, Aqza tahu akan hal itu. Tapi, untungnya istrinya tak masuk dalam kategori wanita itu. Berbahagialah dirinya.

Yap, benar sekali. Tak menunggu lama, hanya sekitar 20 menitan saja, Dinda sudah keluar dari kamar mereka berdua. Keluar dengan celana bahan hitam longgar khusus ibu hamil, serta bajunya yang agak besarannya itu. Tak lupa juga tas kesayangannya yang sudah ada di tangannya bumil itu.

Love Story In Paskibra With ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang