Author POVSore yang indah, ditemani dengan sang surya yang sebentar lagi akan kembali ke tempat asalnya. Sedangkan di sana sudah terparkir motor ninja itu di depan halaman rumah yang megah itu, dan sudah terlihat ada seorang laki-laki yang sudah rapi dengan celana panjangnya yang hitam itu, dan sepatu kets-nya menambah kharismanya sebagai laki-laki terlihat semakin perfect. Ya, dialah Letda Aqza. Ia sudah sampai di depan rumah gadis manisnya itu, Dinda.
Tok....tok....tok....
Suara ketukan pintu yang ia buat di pintu tersebut cukup terdengar, membuat sang pemilik rumah tersebut keluar untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya itu.
"Selamat sore, Om!" Sapa Aqza pada seseorang yang keluar dari pintu rumah tersebut, Aqza pun menyalami punggung tangan kanan lelaki itu dengan sopan. Ya, Pak Rama yang menyambut kekasih putrinya itu.
"Sore juga Nak Aqza. Ayo masuk dulu, Dindanya lagi siap-siap." Kata Pak Rama mempersilahkan masuk lelaki muda di depannya ini. Aqza pun masuk ke rumah tersebut dengan sopan, pastinya posisi Pak Rama lah yang berada dan berjalan terlebih dahulu. Dua laki-laki gagah itu sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Mau minum apa, Nak Aqza?" Tawar Pak Rama pada Aqza.
"Eh, gak usah repot-repot, Om. Duduk santai gini aja juga udah enak kok, Om." Ucap Aqza merasa enak, karena ia tak enak jika merepotkan.
"Udah santai ajalah, gak merasa direpotkan kok."
"Ma, ada Nak Aqza nih!!" Panggil Pak Rama pada istri tercintanya itu. Tanpa berlama-lama, Ibu Dian pun keluar dan beralih ke ruang tamu. Ia tersenyum senang melihat Letda Aqza yang sedang duduk manis di sofa merah di ruang keluarga tersebut.
"Selamat sore, Tante!" Aqza pun berdiri dan menghampiri seorang ibu tersebut sambil menyalami punggung tangan kanan tersebut.
"Daritadi ya, Nak Aqza?" Tanya Ibu Dian pada Aqza ramah.
"Gak Tante, baru beberapa menit yang lalu."
"Mau minum apa, Nak?" Katanya menawarkan.
"Tidak usah Tante, tidak usah repot-repot." Tolaknya halus.
"Ya udah, panggilkan si Dinda, Ma. Biar gak terlambat ke gerejanya." Minta tolong Pak Rama pada istrinya itu. Ibu Dian pun mulai melangkahkan kedua kakinya itu untuk ke lantai atas menghampiri anak gadis pertamanya tersebut.
Ya, memang Aqza sudah meminta izin terlebih dahulu kepada Pak Rama dan Ibu Dian untuk mengajak putrinya itu untuk pergi ke gereja bersama. Dengan senang hati pun diizinkan. Toh, orang tua mana sih yang menolak jika anaknya diajak ke gereja bareng? Apalagi dengan kekasihnya. Orang tua pun pasti akan menilai, bahwa walaupun mereka sudah berstatus pacaran, mereka tak lupa pada Sang Ilahi yang memberikan kehidupan dan kebahagian di dunia ini.
Terlihat di sana sudah ada 2 perempuan yang menuruni tangga itu. Ya, itu Dinda dengan Ibu Dian. Dinda terlihat rapi dengan kemeja kotak-kotak hitam putihnya, celana jeans panjang yang tidak terlalu ketat, tetapi pas, dan dipadu demgan sepatu Adidas berwarna putih tersebut. Ditambah lagi dengan rambutnya yang berukuran sebahu itu tergerai bebas, dan mukanya yang natural itu hanya dipoles dengan baby powder.
Terlihat tomboy bukan? Ya, walaupun rambutnya itu tergerai. Memang Dinda kalau pergi ke gereja, ia tak pernah memakai rok ataupun dress. Jika ia memakainya, itupun hanya terpaksa karena disuruh. Ingat hanya dipaksa!! Hahaha.....
"Udah siap, Dek?" Tanya Letda Aqza pada gadis manis yang sekarang sudah resmi menjadi pacarnya itu.
"Udah, Kak. Sorry ya kak kalau nunggu lama." Ucap Dinda tak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story In Paskibra With Army
Романтика😊😘 Mungkin kita tidak tahu kapan, di mana, dan dengan siapa Tuhan akan mengirimkan sesuatu yang indah bagi kita. Ya, inilah yang dialami oleh seorang gadis SMA. Ia tak menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan seorang pria yang adalah jodohnya...