# 39 The Jogging That Brings Harm

4.2K 209 38
                                    


"Ayoooo, Dek....ini masih lima putaran!!! Mangatssss!!" Kata Aqza sambil berlari pagi di sekitar Taman Kota, BSD ini.

"Hushhh....hushhh....lima putaran udah banyak kali, azzz....kagak tahu capek apa ya? Udah ngos-ngosan gini juga, hushh....hushhh...." Gerutu Dinda dengan nafas yang tersenggalnya itu, ditambah lagi dia masih dengan posisi berlari. Sedangkan Aqza masih asik berlari dengan semangatnya itu.

Dinda yang melihat pacarnya itu, ia tersenyum senang. Entah bahagia saja bawaannya jika melihat kekasihnya itu dengan keringat yang bercucuran ke mana-mana itu, menambah kesan semakin cool, bahkan terlihat ganteng.

Entah mereka berdua tidak pernah bosen berada di Taman Kota yang ada di BSD ini, mungkin suasana yang dimiliki taman ini masih sejuk dan segar. Ya, walaupun tragedi tadi membuat mereka sedikit ngakak dengan aksi Dinda yang aneh alias Kebo cantik special edition. Itulah julukan yang diberikan untuk Dinda dari Aqza, entah nama itu muncul dengan sendirinya.

"Udah larinya, Dek?" Tanya Aqza sambil ikut duduk di samping kekasihnya. Tentunya dengan posisi kedua kaki mereka yang diluruskan.

"Udahan dulu ah, ngos-ngosan Adek, Kak." Sahut Dinda tersebut.

"Nih diminum dulu, Dek!" Kata Aqza sembari menyodorkan 1 botol pocari sweat kepada Dinda, dan 1 botol lagi di tangannya itu, tentu saja untuk dirinya.

"Ah, tahu aja kalau lagi haus, hehehe....makasih, Kak." Ucap Dinda sambil mengambil minuman tersebut.

"Ya tahulah. Iya, sama-sama, Dek." Mereka berdua pun mulai meneguk pocari sweat mereka masing-masing. Segar sekali, mengganti ion-ion yang baru saja keluarkan saat jogging.

Dinda yang sedaritadi memperhatikan kekasihnya itu, ia melihat bulir-bulir keringat yang ada pada muka Aqza yang hitam manis itu.

"Ehemm....udah puas ngelihatinnya, Dek?" Tanya Aqza tiba-tiba , hal tersebut membuat Dinda gelagapan seketika.

"Eh, emmm....anu....itu tuh ada keringat!!" Sahut Dinda grogi.

"Keringat apa keringat? Kalau misalnya keringat, segitunya amat ngelihatinnya. Sambil senyum-senyum sendiri lagi." Selidik Aqza semakin menjadi-jadi.

'ah, tuh kan Dinda, mana pake ketahuan lagi. Oon banget sih lu, Din!" Gerutu Dinda dalam hatinya itu.

"Ih, gak percaya banget sih. Ini keringat tahu. Sini Adek lap dulu keringatnya, sampai netes-netes gitu tuh." Dengan lihainya, tangan Dinda sudah mulai mengelap pelan keringat yang ada di wajah kekasihnya itu dengan handuk putih kecil yang ia bawa. Aqza yang mendapatkan perlakuan seperti itu, dengan senang hati ia menerimannya dengan tersenyum bahagia. Tentu saja ia terus menatap manik mata Dinda yang terlihat teduh untuk dipandang dan terlalu sia-sia jika ia lewatkan.

"Nah, sip sudah selesai deh!" Kata Dinda sambil melipat handuk yang ia gunakan untuk mengelap sisa-sisa keringat saat lari tadi. Tetapi, tetap saja Aqza masih terus menatap lekat mata gadis di depannya ini.

"Mau sampai kapan menatap Adek kaya gitu,Kak?"

"Sampai nanti, saat ada di atas pelaminan." Celetuk Aqza membuat Dinda salting dibuatnya .

"Duh, gombal mulu ah, hahaha....."

"Ya udah, kita lari lagi yuk, Dek? Masa baru lima putaran udah duduk aja." Canda Aqza meledek Dinda.

"Emangnya Kak Aqza udah berapa putaran?" Bukannya menjawab, tetapi malah ia bertanya balik.

"Udah sepuluh putaran. Ayo, masa udah berhenti aja sih." Ajak Aqza lagi.

Love Story In Paskibra With ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang