Critttt.....Brukkk....
"Aduhhh....." Teriak Dinda kesakitan, begitu pula dengan Aqza. Bagaimana tidak? Baru saja motor ninja yang dikendarai oleh Aqza ini menabrak seorang Mas-mas yang sedang membawa kotak kayu besar tersebut.
pok....pok....pok....
Siapa yang menyangka jika di dalam kota kayu besar yang dibawa oleh Mas-mas itu adalah puluhan ekor ayam yang ada di dalamya.
Tentu saja kotak kayu besar itu terbuka lebar, hal itu membuat puluhan ekor ayam yang berada di dalamnya seketika lepas dan mulai lari kabur, macam orang yang baru saja lepas dari penjara.
"Aduh mampus deh gue!! Mana ayamnya pada lepas lagi, apes banget gue dah nih hari." Ucap Mas-mas itu sambil memukul jidatnya. Melihat hal itu, membuat Aqza dan Dinda merasa bersalah terhadap Mas itu. Terlebih lagi Dinda, gara-garanya lah, mereka bisa menabrak ayam-ayam tersebut.
"Ehm....anu, kami minta maaf ya Mas? Kami tadi gak sengaja." Maaf Dinda terbata-bata, ia tahu bahwa ia salah, mangkanya ia menghampiri Mas tersebut dan tentunya meminta maaf padanya. Pasti ada rasa menyesal apa yang telah ia lakukan.
"Maaf sih maaf, Mbak. Tapi, semua ayam saya pada kabur semua tuh. Aduh mampus deh gue, bisa-bisa kena amukan si bos gue." Jelas Mas yang membawa puluhan ekor ayam tersebut. terlihat dari cara ia berbicara, ia sedikit kurang terima karena ayam-ayamnya itu entah sudah kabur bebas ke mana-mana.
"Ya udah, kalau gitu biar kita berdua aja yang tangkap semua ayamnya itu ya, Mas." Kata Aqza cepat menyahutinya, dengan cepat Dinda pun mengganguk setuju. Aqza yang melihat Dinda setuju, ia bangga padanya. Artinya ia masih mau bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan. Tepatnya sih atas ulah mereka berdua.
"Iya dah, apa aja dah ya, yang penting tuh ayam-ayam balik lagi dah bagaimanapun caranya. Bisa panas nih kuping gue dengar siraman tentang kerugian yang dia dapat nanti." Jelas Mas itu cukup panik. Aqza dan Dinda yang melihat raut wajahnya tersebut ingin sekali tertawa ngakak about him face. Tapi mereka berdua sadar diri, masa iya harus menertawakan di atas penderitaan orang lain? apalagi penderitaannya itu mereka yang membuat.
"Ayo Dek, mau gak mau kita harus tangkap semua ayam itu." Ajak Aqza pada Dinda. Mereka pun mulai berjalan secara hati-hati agar ayam-ayam itu tidak kabur sebelum ditangkap, atau bahkan kabur jauh. Begitupun dengan Dinda, ia juga jalan mengendap-endap bagai maling.
"Maafin Adek ya, Kak. Coba aja tadi Adek gak macam-macam pas di atas motor, mungkin kejadiannya gak kaya gini." Ucap Dinda sambil menunduk, ia merasa bersalah saat ini.
"Hahahaaa.....ya udahlah, Dek. Santai aja, ini juga salah Kakak karena tadi malah ngejahilin kamu, mana pas lagi naik motor lagi." Jelas Aqza dengan tawanya itu. Bukannya marah, yang ada Aqza malah tertawa gak jelas, lembut sekali ia berucap sambil mengelus pelan puncak kepala kekasihnya itu.
"Tapi, tetap aja Adek merasa bersalah, Kak."
"Sudahlah, Dek, tak apa. Lebih baik kita tangkap ayam-ayam itu, kasihan nanti Mas-nya, bisa-bisa kebakar dah tuh kupingnya gara-gara dengar omelan dan ceramahan bosnya itu." Sekali lagi Aqza berucap lembut agar Dinda tak terus merasa bersalah. Toh, ini juga karena kelakuan dan ulahnya juga karena menjahili Dinda, apalagi sedang dalam mengendarai motor.
"Iya Kak." Akhirnya mereka berdua mulai bekerja sama untuk menangkap satu persatu ayam yang lepas itu.
Mulai dari jalan mengendap-endap bagai maling, jalan jongkok, sampai berlari ke sana sini, semua itu mereka lakoni saat itu juga. Hal tersebut membuat Mas yang membawa ayam tersebut tertawa, karena melihat aksi konyol gratisan yang dibuat oleh 2 anak muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story In Paskibra With Army
Romance😊😘 Mungkin kita tidak tahu kapan, di mana, dan dengan siapa Tuhan akan mengirimkan sesuatu yang indah bagi kita. Ya, inilah yang dialami oleh seorang gadis SMA. Ia tak menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan seorang pria yang adalah jodohnya...