5 bulan kemudian.Keadaan di Gereja Katedral Jakarta ramai sekali. Bukan hanya ramai, tapi hiasan dalam gereja pun indah. Banyak bunga yang terpasang indah di altar dan kursi-kursi tempat umat. Ramai-ramai orang sudah hadir di sana. Walaupun ramai orang, suasana di dalam gedung gereja yang tinggi ini hening. Hanya terdengar suara Romo yang memimpin misa pernikahan sang mempelai.
Ya, di sinilah Aqza dan Dinda berada. Di depan altar dan sang imam atau romo itu. Duduk di mimbar yang sudah disediakan oleh gereja ini untuk sang mempelai.
Aqza dan Dinda yang sudah rapih, cantik, ganteng, dengan pakaian yang mereka gunakan saat misa pemberkataan di gereja katedral ini.
Memepelai pria, Aqza yang ganteng dengan balutan jas hitam serta pita kupu-kupu di lehernya, dan sang mempelai wanita, Dinda sudah cantik nan anggun dengan gaun putih yang indah serta kerudungan kain putih yang dipasangkan di kepalanya itu. Senada dengan gaun yang digunakan oleh gadis cantik itu.
Hari ini adalah yang sudah mereka nanti-nantikan, setelah mereka sah secara nikah instusi negara, sekarang mereka pun akan segera sah secara nikah di mata agama.
Sudah sejak 30 menit yang lalu misa pemberkatan nikah sepasang kekasih ini sudah dimulai.
Dan, inilah tiba saatnya pernyataan niat kedua calon mempelai di hadapan Tuhan di altar Gereja Katedral ini. Ya, masih calon mempelai, karena masih belum mengucapkan janji suci mereka berdua. Pernyataan Aqza dan Dinda di hadapan orang tua, saksi, sanak saudara, teman, kerabat, dan tentunnya di hadapan Tuhan yang menciptakan sepasang kekasih ini.
"Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, kini tibalah saatnya bagi calon mempelai untuk meneguhkan janji pernikahan mereka di hadapan Allah, imam, keluarga dan umat beriman, Kristus memberkati dan meneguhkan kalian berdua agar kalian sanggup saling mencintai dengan setia dan menunaikan tanggung jawab sebagai suami istri. Untuk itu saya mengundang para saksi maju kedepan untuk mendampingi kedua mempelai." ucap sang Imam mengajak umat, saksi, dan calon mempelai untuk pernyataan janji suci Aqza dan Dinda.
Saat itu pun kedua orang saksi maju mendampingi Aqza dan Dinda dan berdiri di samping kanan dan kiri mempelai.
"Aqza Satrio Putra dan Dinda Prasetya Larassati yang berbahagia, kedatangan kalian di sini bermaksud untuk menerima Pemberkatan Pernikahan di hadapan Allah, Imam, saksi, keluarga dan umat beriman. Yesus Kristus memberkati dan meneguhkan kalian berdua agar saling mencintai dengan setia dan saling menunaikan tanggung jawab kalian berdua sebagai suami istri. Saya persilahkan anda berdua untuk menyatakan keinginan anda." kata sang Imam itu pada calon mempelai yang sudah ada di hadapan Imam atau Pastor atau Romo itu.
"Pastor yang terhormat, kami berdua telah saling memilih sebagai teman hidup dan sepakat membina sebuah keluarga. Kami percaya, Tuhan telah mempertemukan kami berdua dan menganugerahkan hadiah cinta istimewa ini bagi kami berdua. Maka sekarang, kami mohon kesediaan Pastor untuk meresmikan hubungan kami ini sebagai suami-istri menurut tata cara Gereja Katolik." kata Dinda dan Aqza di satu microphone itu, sembari membaca tulisan yang sudah ada di buku pernikahan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story In Paskibra With Army
Romansa😊😘 Mungkin kita tidak tahu kapan, di mana, dan dengan siapa Tuhan akan mengirimkan sesuatu yang indah bagi kita. Ya, inilah yang dialami oleh seorang gadis SMA. Ia tak menyangka bahwa ia akan dipertemukan dengan seorang pria yang adalah jodohnya...