#48 Last Exam

3.4K 190 52
                                    

Maaf nih ya, kayanya part ini agak gaje, ini hanya tambahan sih. Sabar menunggu part sesungguhnya yak 😙😅!! Happy holiday guys!!

Aqza POV

Memang sudah lewat 3 bulan aku diberi suprise oleh kawan-kawanku di asrama, Komandan Rendy, dan yang bikinku terkejut kehadiran kekasihku, Dinda.

Memang dia selalu saja membuatku terkejut dengan hal-hal yang ia buat. Dia bercerita, kalau dia sudah janjian untuk mengerjaiku dengan Samuel, begitupun dengan Samuel. Dengan semangat ia juga ikut ambil alih untuk mengerjaiku, sampai-sampai aku dihukum oleh komandanku sendiri, hanya karena aku melamun. Ah, pokoknya suprise yang tidak akan kulupakan.

Mengingat hari, aku tersadar. Ternyata besok kekasihku akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau yang sering disebut dengan UNBK. Gak terasa sebentar lagi dia sudah mau melepas statusnya sebagai pelajar. Kuharap semoga besok bisa mengerjakan soal-soalnya, dan mendapatkan NEM yang tinggi, agar bisa membanggakan kedua orang tuanya, dirinya sendiri, bahkan aku, kekasihnya.

Aku melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 22:30 WIB. Ternyata sudah hampir larut malam, tak terasa waktu itu berjalan sangat cepat.

Aku mengambil handphoneku di nakas itu. Segera aku membuka lockscreen di handphone ini. Sudah banyak notifications tertera di layar handphoneku ini, aku abaikan sebentar, segera aku mencari nama yang ingin kutelpon.

Tut.... tut.... tut.....

"Malam, ada apa, Kak? Tumben malam-malam begini telpon?" Lah? Kok dia belum tidur?

"Kok kamu belum tidur sih, Dek? Besok kan kamu mau ujian, pikiran kaku harua fresh, badan juga harus fit!" Cerewet sekalilah aku jadinya. Memang Dinda bisa mengubah duniaku.

"Eh, panjang amat sih. Iya, santai aja, Kak. Ini Adek baru selesai belajarnya, dan barusan juga abis selesai beres-beres buku, sekalian cuci muka." Balasnya menjelaskan apa yang dilakukan di sebrang sana.

"Oh gitu, kirain lagi ngapain." Balasku seadanya.

"Kok Kak Aqza juga belum tidur? Ini udah jam 10.45 lho, Kak!" Tanya di sana mungkin sedang mengelap mukanya itu dengan handuk kering. Ya, mungkin saja.

"Belum, Dek. Kakak lagi piket nih!" Sahutku padanya dari handphone kami masing-masing.

"Oalah, semangat ya tugasnya, Pak Letnan!" Ya, kalau disemangatin mah pasti semangat dong. Secara semangat dari orang tersayang.

"Makasih, Ay. Kamu semangat juga ya besok UN nya. Jangan lupa berdoa sebelum ngerjain soal-soalnya!" Ingatku padanya berulang kali, agar ia tak lupa.

"Siap, Pak Letnan! Lah? Ay? Apaan tuh? Ayan?" Tanya bingung dengan panggilan yang kubuat untuknya. Lucu sekali lah dia kalau bingung seperti itu.

"Ay itu, Ayang. Jadi, Dinda Ayangnya Letda Aqza, hahaha....." aneh sekali bukan? Ah, tak apalah yang penting itu nyaman untuk kupanggil. Kalau dia gak nyaman? Ya, coba aja dulu dibiasain, pasti jadi nyaman kok.

Kan, semuanya berawal dari coba-coba. Nyaman, dipertahankan. Kalau gak nyaman, ya tinggalin.

"Dih, apaan sih! Alay banget dah! Gak ada yang bagusan dikit apa?" Nah, benarkan dugaanku. Orang di sebrang sana merasa risih dipanggil 'Ay' hahaha....

"Itu udah bagus, Ay." Tetap pada pendirianku. Tetap dengan panggilan 'Ay' yang kubuat untuknya.

"Ah, iya dah. Suka-suka Abang Aqza, deh!" Hahaha, sejak kapan jadi panggilan Abang? Duh, memang lucu ah kekasihku ini.

"Kamu udah belajar buat ujian besok, Ay?" Tanyaku perihal besok ia akan melaksankan ujian yang menentukannya lulus atau tidaknya di Sekolah Menengah Atas nya itu.

Love Story In Paskibra With ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang