#41 Girls PMS Effect

4.8K 209 13
                                    


"Kabar Aqza baik, Ma. Kabar Mama di sana gimana?"

"Puji Tuhan, kabar Mama baik dan sehat-sehat di sini. Za, kapan kamu mau bawa calon menantu buat Mama? Udah gak sabar nih Mama, Za."

"Ah Mama, kebiasan deh kalau misalnya Abang telpon, pasti bahasnya menantu mulu, azz..."

"Ya namanya juga ibu-ibu, pasti selalu tanya dong, kapan anak bujangnya ini nikah."

"Ya sabar aja kali, Ma. Abang juga masih dalam ikatan dinas. Jadi,  belum bisa nikah dinas dan pengajuan dulu. Lagi pula, Abang kau mengabdikan diri Abang dulu sepenuhnya untuk Negara tercinta ini."

"Iya, Bang. Mama dukung kamu kok untuk menjaga Negara ini dengan baik, karena Mama tahu Negara membutuhkan dharma dan bhaktimu."

"Siap laksanakan, Komandan!"

"Yang terpenting jangan lupakan masa depanmu juga, Bang!"

"Iya Ma, pasti. Oh iya, Ayah sama Dyo ke mana, Ma?"

"Ah, Ayahmu itu biasa kalau udah mau akhir tahun begini pasti selalu sibuk mengurus pembukuan di kantornya. Kalau Dyo, biasa dia lagi main PS di kamarnya."

"Iya Ma, pasti sibuk sekali Ayah itu. Azz....dasar Dyo kalau udah libur main PS mulu."

"Biarkanlah Adekmu itu, emang kalau malam jatahnya dia bebas. Tapi, kalau udah pagi jangan harap untuk main PS, bangun siang bisa Mama siram dia. Ya harus tetap bantu beberes rumah dulu."

"Oh iya, mungkin kalau nanti pas Abang dapat jatah libur, Abang mau main ke Bogor, Ma. Kangen sama suasana dan orang-orang di rumah."

"Yah, sayang banget, Bang. Nanti pas akhir tahun kita semua pergi ke Jogja, karena teman di kantor Ayahmu ada yang menikah. Jadi kita diundang semuanya, dan wajib datang."

"Ah, ya udah deh, Ma. Gak apa-apa deh kalau gitu."

"Apa kami  mau ikut ke Jogja juga, Bang?"

"Eh, gak deh, Ma. Abang di sini aja."

"Oh ya udah, Bang udahan dulu ya telponannya. Mama mau siapin makan malam dulu nih."

"Ya udah, Ma. Jaga kesehatan ya, Ma. Salam juga buat Ayah sama Dyo."

"Iya, kamu juga ya Bang di sana. Malam, Bang."

"Malam juga, Ma."

Klik

Ya baru saja kumenelpon Mama di Bogor, sekedar menanyakan kabar keluarga di sana. Sebenarnya sih rindu juga dengan mereka. Ya begitulah Mama ketika sudah telpon-telponan denganku, tidak lain dan tidak bukan adalah membahas

'Bawa dong kali-kali pacarmu itu, Bang!'

'Kapan mau nikah?'

'Kok Mama gak pernah ketemu saka pacar kamu sih?'

Dan masih banyak lagi jenis pertanyaan yang menyangkut perihal tentang calon menantunya itu.

Oh Lord, sekali saja saat sedang telpon-telponan tidak membahas tentang hal itu. Sebenarnya Mama gak tahu aja kalau sebenarnya anaknya yang ganteng ini sudah ada yang punya. Eakkk elah, laga kali lah aku ini.

Andai Mama, Papa, dan Dyo nanti Desember ada di rumah. Sejujurnya kuingin mengajak Dinda untuk bertemu keluarga di sana. Sayangnya mereka tak ada di rumah, melainkan ada acara teman kantornya itu. Ya, terpaksa harus menunda mengenalkan Dinda kepada keluarga di rumah.

Ah, lebih baik segera kuberi kabar untuk Dinda, kalau misalnya tak jadi untul bertemu dengan keluargaku. Segera kumencari contact kekasihku itu. Dan, tertera di saja nama kekasihku itu.  Segera menekan untuk melakukan video call dengannya.

Love Story In Paskibra With ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang