#38 Kebo Cantik Special Edition

4.1K 220 28
                                    

Author POV

Waktu masih menunjukkan pukul 04.20 WIB, tetapi seorang laki-laki itu sudah siap dengan sepatu olahraga birunya itu, serta badan yang masih tertutup oleh jaket berwarna abu-abunya. 

Pertanda laki-laki ini sudah siap untuk berolahraga di hari minggu pagi ini. Ia pun sudah siap dan masih duduk di teras rumah gadis yang ia ajak untuk sekedar melakukan jogging bersama. 

Ia ingin mengetuk pintu rumah tersebut, tapi enggan untuk melakukannya. Karena merasa tak enak, katanya takut menggangu Pak Rama, Ibu Dian, dan Adek perempuan dari kekasihnya itu. Segera ia pun mengambil smartphonenya untuk sekedar memberitahu kalau dirinya sudah ada di teras rumahnya.

Tuttt....tuttt....tuttt....

Aqza menyadari bahwa telponnya itu tersambung, hanya saja tak ada yang mengangkat panggilan telpon darinya.

"Ah, coba di WhatsApp aja deh!" Gumamnya, ia pun segera mengetik di layar smartphonenya.

'Dek, Kakak udah ada di teras rumah kamu nih.' 

Klik. Dan, pesan itu sudah terkirim. Hanya ceklis dua, tapi belum di read. Menunggu hingga sepuluh menit tak ada balasan darinya orang yang ia tunggu, ia pun terpaksa untuk mengetuk pintu rumah kekasihnya ini.

Tok....tok....tok....

Tak selang beberapa lama, keluarlah wanita paruh baya. Ya, itulah Ibu Dian. Segera Aqza menyalami wanita paruh baya di depannya ini dengan sopan.

"Eh, tumben Nak Aqza pagi-pagi gini udah ke sini. Ada apa, Nak?" Tanya Ibu Dian pada Aqza heran karena tak biasanya Aqza datang sepagi ini. Itu pikir Ibu Dian.

"Izin Tante, maaf kalau pagi-pagi begini sudah menganggu. Mau tanya Tante, apa Dinda-nya sudah bangun? Soalnya, saya sudah janjian untuk jogging bareng hari ini, Tante." Kata Aqza menyahutinya.

"Gak apa-apa, Nak. Gak ganggu kok,  Tante kalau jam segini memang sudah bangun, biasa siapin sarapan pagi." Kata Ibu Dian itu, Aqza yang mendengarnya tersenyum mengangguk. "Oh, Nak Aqza sudah janjian toh. Aduh, Dinda-nya masih tidur, Nak. Maaf ya, Tante gak tahu kalau kalian udah janjian. Soalnya, Dinda gak bilang apa-apa."

'Ah, dasar tuh anak masih tidur lagi. Udah diingatkan bangun pagi, eh malah belum bangun, azzz....dasar kebo tuh anak, hahaha.....' ledek Aqza terhadap pacarnya itu di dalam hati.

"Iya gak apa-apa, Tante. Maaf jadi ganggu pagi-pagi gini, Tante." 

"Santai aja, Nak. Ya udah, masuk dulu, Nak. Tante bangunin Dinda-nya dulu ya, biasanya kalau hari libur gini, kebo banget dia, hehehe...."canda Ibu Dian membuka aib putrinya tersebut.

"Siap Tante." 

Aqza pun ikut melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah megah ini dan mulai mendudukan dirinya itu di sofa berwarna merah yanh sudah disediakan di ruang tamu ini. Sedangkan Ibu Dian, ia segera naik ke lantai atas, alias pergi ke kamar anak gadis yang besarnya itu untuk membangunkannya.

"Din, bangun!! Ada orang tuh di bawah!!" Bangunkan Ibu Dian sambil mengoyang-goyang kaki anaknya ini. 

Sedangkan yang dibangunkan itu, ia tak merespon bahkan sekedar mengerak-gerakkan kakinya saja tidak. Anak gadis ini masih stay in her dream.

Berusaha untuk membangunkan, tapi tak ada respon yang diterimanya. Ibu Dian mempunyai ide jahil terhadap putri kebo dadakan ini. Ibu Dian pun pergi ke ruang tamu untuk mengambil barang ampuhnya itu. Tepatnya sih ada di ruangan yang biasa digunakan oleh setiap manusia.

Setelah mendapatkan barang tersebut, ia kembali ke kamar atas tempat dan ditemani dengan Aqza.

Aqza yang mengikuti Ibu Dian dari belakang juga bingung dengan apa yang akan dia lakukan bersama Bu Dian.  

Love Story In Paskibra With ArmyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang