Akhirnya bisa update lagi. Kabar baiknya, sekarang ini Atha bener-bener berusaha dan all out banget istilahnya untuk bikin cerita ini. Setiap kata-kata dan alurnya aku pikirin banget jadi maaf kalo updatenya lama ya :(
Maaf juga kalo belum sesempurna itu. Atha juga masih belajar ^^
Happy reading luv 💫
*
14
Davin menengguk wine yang ada pada gelasnya hingga habis. Ia kehausan, dan kebetulan belum ada air mineral yang disediakan (karena memang tidak ada yang memintanya juga). Suara biola yang mengalun harmonis berpadu dengan suara riuh rendah seluruh tamu yang hadir disitu, menciptakan suasana tersendiri bagi dirinya.
Acara kali ini, ia rancang lebih besar dari tahun sebelumnya. Berkat bantuan seluruh keluarga konglomerat yang juga turut berpartisipasi dalam kelangsungan acara ini tentunya. Dan ia senang karena semuanya berjalan sesuai rencana.
"Selamat atas acara ini Dav."
Davin mengangguk ramah "Terima kasih."
Seorang pria tegap yang tengah menggandeng wanitanya segera berlalu dari situ dan memberikan kesempatan pada tamu lain yang akan memberikan ucapan atau sekedar menanyakan kabar.
"Kau tidak terlihat banyak berubah Dav." celetuk Max yang tiba-tiba saja datang dan langsung menjabat tangan Davin.
Davin menyunggingkan senyum ramahnya sambil membalas jabat tangan itu "Lama tidak bertemu denganmu. Aku senang kau bisa datang."
"Hahaha ayolah, Dav. Jangan terlalu formal padaku seperti itu, aku pasti akan datang memenuhi undangan sahabatku."
Davin tertawa pelan mendengarnya. Tangannya bergerak memanggil seorang pelayan yang tengah berkeliling membawa banyak gelas minuman "Wine?" tawar Davin lalu mengambil segelas wine dari atas tempayan. Max menerimanya dan langsung meminumnya "Nikmat seperti biasanya. Dimana kau membeli ini?"
"Bukan aku yang mengurus ini, Max. Jullian yang mengurusnya." jawab Davin sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari orang yang dimaksudkannya.
Banyak yang datang silih berganti menyapa dua rekan baik itu. Semua yang hadir nampak akrab satu sama lain.
"Kau masih bersama dengan Emily?" tanya Max di sela-sela senyum ramahnya pada tamu yang bergilir tanpa henti.
"Tentu." Davin kembali mengangguk sopan pada seorang pria tua yang sengaja datang jauh-jauh dari Italy hanya untuk memenuhi undangannya "Aku harap kau menikmati acaranya."
Pria itu tertawa terbahak-bahak "Aku bahkan sudah memesan beberapa minuman lagi pada pelayan-pelayan itu Dav. Tenanglah."
"Jangan lupa untuk mencicipi wine nya. Jullian sengaja memesannya khusus dari tempat yang sangat jauh."
Pria itu kembali tergelak "Aku bukannya tidak tahu darimana wine itu berasal Dav." ucapnya lalu mengedipkan sebelah mata dan berlalu.
Davin kembali melepas senyumannya lalu memegangi pipinya dengan kedua tangan saat merasa wajahnya lelah karena terus tersenyum.
"Bagaimana dengan Jullian? Aku belum melihatnya sejak tadi."
"Entahlah Max. Dia sedang dekat dengan Alana sekarang."
Max membulatkan matanya mendengar itu "Alana Hanysworth? Putri Phill Haynsworth?"
"Kau benar."
Tak lama setelah itu, kedua pasangan yang tengah diperbincangkan itu melangkah masuk ke dalam ruangan. Dress merah terbuka yang menunjukkan kulit seorang Alana yang sangat bersih membuat Davin terpaku. Ia tidak menyangka jika wanita itu akan datang pada acara seformal ini dengan dress se terbuka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN | END
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Siapa yang tidak kenal dengan Alana Haynsworth? Supermodel dunia dengan kecantikan luar biasa yang selalu menjadi incaran banyak pria. Wajahnya selalu terpampang indah di setiap majalah kenamaan, brand-brand terbaik dunia...