Semalem aku iseng-iseng baca draf cerita ini yang belum aku revisi. Malu banget :(( , dan kayak kenapa aku bikin cerita se freak itu wkwk. Aku baca bab-bab awal cerita ini yang udah di revisi aja masih geregetan. Rasanya mau aku revisi lagi.
But- aku mau fokus sama alur ceritanya dulu. Karena yang mau aku revisi itu awalnya alur sama penggunaan narasi juga katanya. Kalo yang bab-bab awal paling aku revisi kata-katanya doang bukan alurnya jadi bisa nanti-nanti.
Thank you for supporting me everyone ! Happy reading 💞
*
24
Alana yang masih dalam keterkejutannya segera melepas kacamata hitam besar yang dipakainya tadi. Pandangannya kosong mengingat tiba-tiba matanya beradu dengan mata pria yang tidak ingin ditemuinya itu. Sungguh sebuah malapetaka.
"Bagaimana mungkin aku bisa bertemu dengannya disana ?" tanyanya heran lalu menyesap latte hangatnya. Dan soal tadi, ia bukannya tidak mendengar Davin meneriakkan namanya. Hanya saja ia sama sekali tidak mau berinteraksi dengan pria itu, apalagi saat ada banyak kerumunan. Apa yang akan dituliskan media tentangnya nanti.
Dan benar saja, tidak perlu waktu lama agar berita itu tersebar ke media luas.
Kedekatan Davin Bancroft dengan supermodel dunia Alana Haynsworth, digadang-gadang akan menjadi drama besar tahun ini.
Brianna tertawa membaca judul berita yang baru saja dikirimkan oleh Yu Tsai "Ini benar-benar lucu." komentarnya di sela-sela tawa dan kembali melanjutkan bacaannya. Alana berdecak kesal "Untuk apa mereka memberitakan hal semacam ini. Apa pentingnya ?"
"Mereka suka dengan adegan-adegan picisan yang kau lakukan Al, mungkin karena kau jarang terkena gosip miring." jawabnya lalu membaringkan badannya di atas karpet berbulu putih di kamar Alana "Dan ngomong-ngomong apa mereka juga mewawancarainya soal itu ?" suara tawa kembali terdengar setelahnya. Alana menggeleng-gelengkan kepalanya kesal, ia segera menyalakan batang nikotin di tangannya lalu menghisapnya.
"Apa kau sudah membalas pesannya ?"
"Pesan ?" Alana mengangkat satu alisnya bingung, pandangannya menunjukkan bahwa ia berusaha mengingat pesan terakhir yang diterimanya "Yang mana ?" tanyanya balik.
"Bukankah Davin mengajakmu bertemu besok malam ?"
"Ah- soal itu." lalu Alana mengambil ponselnya dan membuka aplikasi pesan miliknya "Belum kubalas. Aku lupa." jawabnya dan langsung menekan pesan yang belum dibacanya itu. "Kau mau bertemu denngannya besok ? Jadwalmu tidak padat, Yu Tsai berpesan padaku agar kau banyak beristirahat dan menambah berat badanmu."
Alana manggut-manggut mendengarnya "Aku hanya malas menanggapi pembicaraan mengenai perjodohan itu Brinn." ucapnya lalu menggerakkan jarinya mengetik balasan "Semoga saja dia tidak membahasnya."
"Tenanglah Al. Aku bisa merasa kalau dia pria yang baik, dan aku yakin kau akan senang hidup dengannya." tuturnya lalu tersenyum. Alana hanya menanggapinya dengan senyum masam "Aku tidak akan hidup bersamanya, tidak akan."
tling... tling...
Alana kembali membuka pesan yang masuk ke ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN | END
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Siapa yang tidak kenal dengan Alana Haynsworth? Supermodel dunia dengan kecantikan luar biasa yang selalu menjadi incaran banyak pria. Wajahnya selalu terpampang indah di setiap majalah kenamaan, brand-brand terbaik dunia...