Back again with me y'all ! Seneng banget bisa sering update, maaf ya kalo lama tapi aku usahain minimal 1 part bakalan update untuk 1 hari itu. Dan rencananya minggu depan aku mau usbn :( jadi mungkin agak sedikit tersendat updatenya. Terimakasih buat pengertiannya yaa ^^
Happy reading everyone 💞
*
29
Dengan segala perjuangan, akhirnya Davin kembali membaca pesan yang sudah hampir dilupakannya itu. Alana memandanginya dengan wajah datar dan tatap seakan minta penjelasan.
"Maaf, aku mabuk berat waktu itu."
Sudah kuduga.
Alana menarik ponselnya kembali "Aku sudah menduganya." ucapnya lalu melipat kedua tangannya di depan dada "Isi pesanmu benar-benar membuatku tidak nyaman Davin."
"Aku minta maaf." tutur Davin yang tidak tahu lagi harus berbuat apa, tapi wanita di hadapannya malah menatapnya dengan tatapan merendahkan "Apa semudah itu kau ucapkan kata maaf untukku ? Kau tidak tahu aku sudah muak mendengarnya ?" suara dengusan kasar terdengar setelah itu, Alana membuang pandangannya asal [yang penting tidak bertemu pandang dengan Davin !]
Davin yang mendengarnya hanya bisa terdiam pasrah "Apalagi yang bisa ku lakukan selain mengucapkan kata maaf padamu ? Kau bisa jelaskan padaku apa maumu." nada bicaranya yang mulai frustrasi membuat lawan bicaranya merasa di atas angin. Alana memasang wajah suntuknya sebelum kembali berbicara "Aku rasa kau tidak paham bagaimana rasanya diganggu terus-menerus oleh seseorang yang tidak kau kenal. Dan mungkin sesekali kau harus merasakannya agar kau bisa mengerti apa yang kukatakan sekarang. Kau—"
"Izinkan aku menjagamu Alana." sela Davin cepat, sontak Alana menolehkan wajahnya dengan tatapan yang sangat sinis "Maaf ? Apa yang kudengar barusan ?" tanyanya mengejek "Kau mau menjagaku ? Dengan apa ? Mendoakanku agar dijauhkan dari kekasihmu ?" tukasnya lalu mendengus pelan "Kau selalu bicara yang tidak-tidak Davin. Hentikanlah."
"Lalu apa yang bisa aku lakukan untukmu ? Agar kau mengerti bahwa aku serius tentang ini."
Baiklah, dan sekarang suasananya jadi makin tidak kondusif. Alana merasa ada yang lain pada lawan bicaranya yang terlihat sangat putus asa ini. Sangat jarang melihat seorang Davin yang luar biasa hebatnya dalam dunia bisnis mendadak melunak di hadapan seorang wanita. Dan ia jadi bingung harus berbuat apa sekarang, sadar tidak sadar ia merasa kata-katanya tadi sedikit berlebihan.
"Terserah apa katamu Davin, kita bicarakan ini lain kali." tandas Alana lalu kembali memakai kacamata hitamnya dan mulai melangkah pergi dari situ.
"Apapun yang kulakukan selalu salah di matamu Alana." suara berat Davin yang menggema di sepanjang lorong langsung membuat langkah Alana terhenti, ia memutar bola matanya malas dan kembali membalikkan badannya "Apa lagi yang bisa aku katakan padamu ?" lalu menggelengkan kepalanya kesal "Semua ini terjadi karena aku tidak menyukaimu Davin. Hidupku selalu dirundung masalah sejak bertemu dengamu, sadarlah." dan ya, Alana melanjutkan langkahnya dengan cepat lalu menghilang di balik sebuah pintu kaca.
BLAM
Pintu sudah tertutup, namun arah pandangan Davin masih memandangi benda itu dengan gamang. Ia menghela napas panjang dan membalikkan tubuhnya
Apa yang bisa aku lakukan sekarang ? Dia bahkan tidak mau lama-lama melihatku.
"Pasti ada cara lain untuk menyelesaikan semua masalah ini." dengan cepat ia segera melangkah menuju mobilnya dan pergi dari situ.

KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN | END
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Siapa yang tidak kenal dengan Alana Haynsworth? Supermodel dunia dengan kecantikan luar biasa yang selalu menjadi incaran banyak pria. Wajahnya selalu terpampang indah di setiap majalah kenamaan, brand-brand terbaik dunia...