13. Yes

62.3K 2.3K 59
                                    

Gengs, aku kesel banget wattpad ku nge-bug gitu :') . aku udah edit beberapa kali, dan aku save, tapi hasilnya masih sama kayak sebelumnya. Cuman ada beberapa yang udah keganti T_T . Maaf ya gengs kalo lama update, aku geregetan sendiri liat ceritaku jadi berantakan gitu wkwk.

Makasih untuk pengertiannya ya ! Happy reading 💞

*

Briana mengeluarkan sebuah gaun berwarna merah yang berhasil ia dapatkan dari salah satu teman designer nya. Sebuah gaun berwarna merah darah, dan bukan biru tua berleher tinggi seperti yang sudah dipesan sebelumnya.

"Mengapa kau tiba-tiba ingin menggantinya?" tanya Briana bingung sambil meletakkan gaun itu di atas kasur king size milik Alana lalu merapikan make up yang bertebaran di atas sana.

Alana yang tengah merapikan tas nya segera menoleh lalu menyeringai "Seseorang akan datang, Brin. Dan aku tidak mau melewatkan kesempatan itu." jawabnya singkat

"Siapa?" tanya Briana lagi, ia memandang wanita berambut hitam di dekatnya itu dengan curiga.

Ya, Alana sudah mengganti warna rambutnya lagi. Acara yang akan ia datangi ini adalah sebuah acara yang sangat formal, ayahnya sama sekali tidak mengizinkan dirinya untuk memakai pewarna rambut yang macam-macam.

"Kau ingat wanita yang pergi dengan kesal saat kita di butik kemarin?"

Briana nampak berpikir untuk beberapa saat lalu mengangguk cepat saat ia tahu siapa wanita yang dimaksud sahabatnya itu "Dia akan datang? Emily?"

"Kau benar. Dia akan datang."

"Darimana kau tahu?" cecar Briana penasaran. Ia bukannya tidak mengenal Alana, si supermodel yang sangat impulsif bahkan sering bertindak nekat hanya demi keinginannya yang harus tercapai. Hanya saja, acara yang akan didatanginya adalah acara resmi dan tidak mungkin seorang Alana akan mengacaukannya hanya karena seseorang yang bahkan tidak memiliki status jabatan apapun.

"Apa kau lupa?" Alana ganti bertanya lalu meletakkan clutch berwarna khaki yang penuh glitter di tangannya ke atas meja "Ayahku selalu membantu menyukseskan acara itu. Ia dan semua teman-teman dekatnya. Mudah saja bagiku mendapatkan daftar tamu yang akan datang malam nanti."

Briana membulatkan mulutnya menggumankan 'ooo' yang cukup panjang hingga membuat Alana geli dengan sikapnya itu "Lalu— apa relasinya dengan salah satu di antara tamu yang hadir?"

"Kau pasti lupa jika ia adalah kekasihnya Davin. Setiap yang datang wajib membawa pasangan mereka." jawab Alana lalu melepas baju kaus yang dipakainya dan segera menggantinya dengan gaun yang ada di atas kasur "Entah siapa yang membuat peraturan yang sangat aneh itu, Brin."

Briana tertawa pelan. Ia beranjak dari tempatnya lalu membantu Alana mengenakan gaun itu "Lalu dengan siapa kau akan datang?"

Alana mendengus pelan "Siapa lagi jika bukan Tuan Ashton yang sangat memaksa itu."

Briana tergelak "Aku tidak yakin kau tidak menyukai pria tampan itu Al. Mengakulah."

"Kau benar, aku memang menyukainya. Meski terkadang— sikapnya membuatku terkekang." jawab Alana lalu menyeringai mendengar jawabannya sendiri.

RETURN | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang