Part 34

570 23 0
                                    


Thea sedikit mengangkat kepala , menahan air yang hendak jatuh dikedua matanya.

" gue gak boleh nangis , gue gak boleh nangis ...." Ucapnya dalam hati

Ia ingin berhenti menangis , tapi nama galang terlalu memukul hatinya begitu keras , ia selalu berusaha untuk tidak menangis tapi hanya menangis yang membuat hatiya lega . tenggorokannya terasa berat ia meraih segelas air putih yang ada dimeja , tangannya sedikit gemetar , lemah dan lelah .Ia meneguk segelas air putih itu , air putih yang membuat tenggorokannya sedikit ringan .

Berulang kali ia menghela nafas , mengatur nafasnya sendiri agar kembali tenang . ia mulai beranjak namun Tiba-tiba ada seorang wanita berdiri dihadapannya , ia tahu betul siapa wanita yang tengah berdiri dihadapannya ,

" nayla ....." ucap thea kaget

Nayla duduk dihadapan thea , mukanya kecut , terlihat rona marah dari raut wajah nayla . Thea mengurungkan niatnya untuk pergi , ia diam dan mencoba mendengar semua ucapan nayla .

" tadi gue ngingkutin mamsky , dan gue lihat mamsky ngobrol sama lo .. " ungkap nayla jutek

" iya ... "

" apa mamsky memohon agar lo menahan galang untuk pergi ?"

" iya ..."

"dan apa lo akan lakuin itu semua ?"

"entahlah ...." Jawab thea pelan

nayla terlihat frustasi , ia memperhatikan thea , dalam hitungan detik ia menangis.

" gue ingin seperti lo , memiliki semuanya ,orangtua, sahabat , teman dan pria yang benar-benar mencintai lo , gue iri sama hidup lo ....." ucap nayla sambil terisak

" yakin lo ingin seperti gue ? jadi gue gak enak , gue selalu erat dengan masalah , gue orang yang selalu galang sia-siakan , gue orang yang selalu dianggap sebelah mata ,gue adalah orang yang selalu disakitin ,.. kenapa lo ingin jadi gue , sementara hidup lo jauh lebih baik dari gue , .." balas thea

" lo miliki hati galang , sementara gue ? ..." bentak nayla

Nayla yang dulu terlihat lembut kini berubah seperti monster yang sangat menakutkan , apa sesadis itiu perasaaannya sampai membuat dia berubah seperti ini ,

"apa gue salah menaruh rasa pada galang ? apa gue salah begitu mengharapkannya ? gue gak pernah sesakit ini , gue udah ngelakuin apapun agar galang memilih gue , tapi semua yang gue lakukan semuanya sia-sia , galang gak pernah memilih gue , apa harus gue menghentikan kesakitan ini ?gue ingin tetap bertahan tapi bertahannya gue malah membuat galang memutuskan untuk pergi , ..."ucap nayla

" nay ....gue tahu rasa sakitnya seperti apa , gue tahu apa yang lo rasain , menurut gue , lo terlalu memaksa , sekuat apapun lo berjuang untuk mendapatkan galang , kalo dia bukan untuk lo dia gak akan menjadi milik lo , " thea berusaha menenangkan nayla

" gue hanya ingin bahagia ...." Ungkap nayla lirih

" dan apa dengan mencintai galang itu bisa membuat lo bahagia ? nyatanya lo malah merusak kebahagian pria yang lo cintai itu , ..."

Thea meraih tangan nayla ,.

" kita sama-sama wanita , , gue paham yang lo rasain , gue tau sakitnya hati lo sekarang , tapi apa lo sadar gue juga mengalami kesakitan yang sama ? tapi gue lebih memilih diam , karena gue tau , kalo dia jodoh gue , dia akan mendekat tanpa harus gue mengejarnya ...., " seru thea seolah menampar hati nayla

nayla mengangkat sedikit wajahnya kemudian dia beranjak dari kursi lalu pergi . Thea memperhatikan setiap langkah nayla yang mulai menjauh dari hadapannya , langkah yang terlihat putus asa .

thea memukul kepalanya sendiri , galang , mamsky , nayla ..... ketiga nama itu melekat diotaknya , tidakkah sebentar ketiga nama itu menghilang ?

sebentar , dua bentar , tiga bentar ... entah harus melewati berapa bentar agar ketiga nama itu menghilang dipikirannya.

Thea menghentakan kaki menuju ruangan ken , kaki menyentuh lantai dengan iba , kosong dan pikirannya masih tentang tiga nama itu . 

AKHIR DARI NYAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang