Bunda hanya terdiam , ia tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini .
Dan baru kali ini ia melihat suaminya menangisi wanita lain , ia melihat penyesalan yang teramat dalam diraut wajah suaminya .
Cemburu , ..
Iyaaa bunda terlihat cemburu melihat ayah menangisi wanita lain ,
Bunda :" apa harus aku pura-pura kuat melihat kamu menangisi wanita itu ?"
Ayah :" bun ...."
Bunda :" dengan alasan apapun ,, gak ada wanita yang baik-baik saja melihat suaminya menangisi wanita lain ..."
Ayah :" tapi dia juga istriku ..."
Bunda :" istri , istri dari pernikahan yang tidak pernah aku izinkan .."
Bunda :" gak ada hati yang rela dibagi , ..."
Bunda tetap keras , ia masih disesaki rasa marah dan kecewa .
Tristan :" cukup tante !!"
Tristan :" sekarang ibu udah meninggal , ..."
Tiba-tiba suasana menjadi hening ,.
Tristan :" selama ini ibu udah cukup tersiksa dengan penyakitnya, selama ini ibu udah cukup menderita dengan semuanya , ..."
Tristan :" disaat ibu sakit , gak pernah ayah mendampingi ibu melewati masa sakitnya , ayah jarang pulang kerumah , tante memiliki ayah sepenuhnya , tante memiliki semua kasih sayang ayah , sementara ibu ? ibu adalah orang yang selalu menunggu ayah , ..."
Tristan :" 4 hari ini ayah kerumah kami , hanya untuk menemani ibu yang tengah sekarat , apa masih tante menaruh rasa cemburu ? "
Bunda :" semua wanita pasti akan cemburu ..."
Tristan :" iya , semua wanita pasti akan cemburu , begitupun dengan almarhum ibu , ibu sering menaruh cemburu pada tante , aku sering melihat ibu berdiri didepan pintu menunggu ayah pulang , tapi ayah tidak pernah pulang , ibu selalu memasak untuk ayah , tapi ayah tidak pernah memakannya , ayah selalu focus pada tante , memperhatikan tante, sementara untuk kita ? ayah gak pernah bisa "
Tristan :" ibu selalu ingin pergi jalan-jalan bareng ayah , tapi ayah gak pernah mengabulkannya , bahkan untuk bermalam bersama kitapun ayah selalu menolak , tapi ibu gak pernah marah , ibu selalu sabar dan menerima semuanya , karena ia sadar , ayah memiliki istri yang lain . ..."
Bunda :" terus semuanya salahku ? ibu kamu menderita salahku ? ibu kamu kesakitan salahku ? "
Tristan :" gak tante ..., Tristan hanya ingin tante jangan terlalu menyalahkan ibu ..."
bunda :" aku gak pernah menyuruh siapapun masuk dan merusak rumah tanggaku , tapi ibu kamu , ibu kamu yang datang lalu merusak keluargaku , ibu kamu yang menyebabkan semuanya seperti ini , semuanya bukan salahku , semuanya salah ibumu !!!"ucap bunda lantang
ayah :" bunda ...."
Bunda :" cukup .... jangan paksa aku untuk mengerti keadaan ini , jangan paksa aku untuk menerima semua ini , ..."
Ayah :" bun... semuanya udah berlalu , dia udah meninggal ... dia udah pergi ...."
Bunda :" sekalipun dia udah gak ada , sekalipun dia udah pergi.... Itu semua gak bisa membuat luka dihatiku pergi juga ....,luka itu masih melekat ... perih ...."
Ayah :" bun....."
Bunda :" kamu gak tau mas, perihnya dikhianati , sakitnya dibagi , ... karena kamu gak ada diposisiku "
Bunda pergi kekamar ,
Seisi rumah paham dengan kondisi bunda saat ini ,
Thea hanya diam , ia tidak terlalu ikut campur dengan pertengkaran yang terjadi antara kedua
Orangtuanya , sebagai seorang anak ia sedih , marah , kecewa dengan sikap ayah , namun
Dia hanya bisa memendam dan mendoakan agar semuanya kembali membaik , ia memotivasi dan
Menghibur dirinya agar tidak terpuruk dan hanyut dengan masalah keluarga , ia tidak ingin menjadi
Korban dari pertengkaran orangtuanya , sekalipun pertengkaran menganggu kondisi psikolognya tapi
Ia berusaha agar semuanya tetap stabil . Masalah ini sangat hebat , dan untuk menghadapi masalah ini ia butuh mental yang kuat . dan hebatnya lagi tidak satupun dari sahabatnya yang mengetahui masalah ini , ia selalu memakannya sendiri tanpa harus salah satu dari sahabatnya tahu ,.
Ayah menghampiri bunda ,
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR DARI NYAMAN
Novela Juvenil*dalam tahap REVISI *cerita ketiga yang ditulis Selalu ada rindu yang mulai hadir saat pria itu mulai hilang dari pandangannya , rindu yang seharusnya tidak ada dan tertahan untuk diucapkan ,. Iya tertahan , Dia bukan siapa-siapa , hanya sebata...