Part 50

501 23 0
                                    

           

Bunda hanya terdiam , ia tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini .

Dan baru kali ini ia melihat suaminya menangisi wanita lain , ia melihat penyesalan yang teramat dalam diraut wajah suaminya .

Cemburu , ..

Iyaaa bunda terlihat cemburu melihat ayah menangisi wanita lain ,

Bunda   :" apa harus aku pura-pura kuat melihat kamu menangisi wanita itu ?"

Ayah      :" bun ...."

Bunda   :" dengan alasan apapun ,, gak ada wanita yang baik-baik saja melihat suaminya menangisi wanita lain ..."

Ayah      :" tapi dia juga istriku  ..."

Bunda   :" istri , istri dari pernikahan yang tidak pernah aku izinkan .."

Bunda   :" gak ada hati yang rela dibagi ,  ..."

Bunda tetap keras , ia masih disesaki rasa marah dan kecewa .

Tristan  :" cukup tante !!"

Tristan  :" sekarang ibu udah meninggal , ..."

Tiba-tiba suasana menjadi hening ,.

Tristan  :" selama ini ibu udah cukup tersiksa dengan penyakitnya, selama ini ibu udah cukup menderita dengan semuanya , ..."

Tristan  :" disaat ibu sakit , gak pernah ayah mendampingi ibu melewati masa sakitnya , ayah jarang pulang kerumah , tante memiliki ayah sepenuhnya , tante memiliki semua kasih sayang ayah , sementara ibu ? ibu adalah orang yang selalu menunggu ayah , ..."

Tristan  :" 4 hari ini ayah kerumah kami , hanya untuk menemani ibu yang tengah sekarat , apa masih tante  menaruh rasa cemburu ? "

Bunda   :" semua wanita pasti akan cemburu ..."

Tristan  :" iya , semua wanita pasti akan cemburu , begitupun dengan almarhum ibu , ibu sering menaruh cemburu pada tante , aku sering melihat ibu berdiri didepan pintu menunggu ayah pulang , tapi ayah tidak pernah pulang , ibu selalu memasak untuk ayah , tapi ayah tidak pernah memakannya , ayah selalu focus pada tante , memperhatikan tante, sementara untuk kita ? ayah gak pernah bisa "

Tristan  :" ibu selalu ingin pergi jalan-jalan bareng ayah , tapi ayah gak pernah mengabulkannya , bahkan untuk bermalam bersama kitapun ayah selalu menolak , tapi ibu gak pernah marah , ibu selalu sabar dan menerima semuanya , karena ia sadar , ayah memiliki istri yang lain . ..."

Bunda   :" terus semuanya salahku ? ibu kamu menderita salahku ? ibu kamu kesakitan salahku ? "

Tristan  :" gak tante ..., Tristan hanya ingin tante jangan terlalu menyalahkan ibu ..."

bunda   :" aku gak pernah menyuruh siapapun masuk dan merusak rumah tanggaku , tapi ibu kamu , ibu kamu yang datang lalu merusak keluargaku , ibu kamu yang menyebabkan semuanya seperti ini , semuanya bukan salahku , semuanya salah ibumu !!!"ucap bunda lantang

ayah      :" bunda ...."

Bunda   :" cukup .... jangan paksa aku untuk mengerti keadaan ini , jangan paksa aku untuk menerima semua ini , ..."

Ayah      :" bun... semuanya udah berlalu , dia udah meninggal ... dia udah pergi ...."

Bunda   :" sekalipun dia udah gak ada , sekalipun dia udah pergi.... Itu semua gak bisa membuat luka dihatiku pergi juga ....,luka itu masih melekat ... perih ...."

Ayah      :" bun....."

Bunda   :" kamu gak tau mas, perihnya dikhianati , sakitnya dibagi , ... karena kamu gak ada diposisiku "

Bunda pergi kekamar ,

Seisi rumah paham dengan kondisi bunda saat ini ,

Thea hanya diam , ia tidak terlalu ikut campur dengan pertengkaran yang terjadi antara kedua

Orangtuanya ,  sebagai seorang anak ia sedih , marah , kecewa dengan sikap ayah , namun

Dia hanya bisa memendam dan mendoakan agar semuanya kembali membaik , ia memotivasi dan

Menghibur dirinya agar tidak terpuruk dan hanyut dengan masalah keluarga , ia tidak ingin menjadi

Korban dari pertengkaran orangtuanya , sekalipun pertengkaran menganggu kondisi psikolognya tapi

Ia berusaha agar semuanya tetap stabil . Masalah ini sangat hebat , dan untuk menghadapi masalah ini ia butuh mental yang kuat . dan hebatnya lagi tidak satupun dari sahabatnya yang mengetahui masalah ini , ia selalu memakannya sendiri tanpa harus salah satu dari sahabatnya tahu ,.

Ayah menghampiri bunda ,

AKHIR DARI NYAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang