Part 51-52

544 20 0
                                    




           

Ayah      :" bun ...." Ucapnya lirih

Bunda   :" biarkan aku sendiri ...."

Ayah menyerahkan satu lembar kertas 

Bunda   :" apa ?"

Ayah      :" baca saja ....." ucap ayah sambil pergi

Bunda meraih kertas itu dan membacanya ,.sebuah surat dari istri kedua ayah ..

"  40 tahun yang lalu aku mengenal agra dengan sangat baik , kita dekat dan persahabatan kita sangat erat , dari sekolah dasar hingga duduk dibangku kuliah kita selalu bersama , Agra adalah sosok pria yang selama ini aku idam-idamkan , aku sangat mengaguminya , dia satu-satunya pria yang selalu ada disampingku , satu-satunya pria yang selalu membuatku tersenyum .Dia lelaki terhebat yang pernah aku kenal .. pernah aku sangat terpuruk ketika Papaku meninggal lalu mama menikah lagi , Papa tiriku sangat kejam , selalu menyudutkan dan menyalahkanku , aku sering ditampar dan hal yang lebih buruk dari itu , mamaku sendiri tidak pernah membelaku ,dan saat itu aku benar-benar putus asa bahkan pernah ada niat untuk bunuh diri , namun agra datang , ia menenangkanku  , membantuku menghadapi semuanya ...hingga aku lulus kuliah dan kerja diperusahaan swasta ,aku masih sangat tergantung dengannya , kita sering menghabiskan waktu berdua , dia selalu membuatku nyaman ... tapi aku gak pernah tau akhir dari nyaman akan seperti ini , Hari itu tepat tahun 1989 Agra datang kepadaku membawa sebuah cincin , ia menunjukannya kepadaku ,senang dan sangat bahagia , aku berpikir saat itu agra akan melamarku , namun ternyata salah , dia menunjukan cincin itu dan mengatakan dia akan melamarmu , Harusnya aku senang ketika mendengar hal itu , namun entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang mencekik leher, mencabik hati dan menghancurkan semuanya . Aku berusaha menerima semuanya , berusaha tegar dan tetap menjalanin hidup seperti biasa. .. setelah agra menikah denganmu , hidupku semakin berantakan , hancur dan nyaris tidak tertata , aku keluar dari pekerjaan ,   seharian hanya menangis dikamar , hidupku hampa , hambar tidak ada rasa , Agra pergi dari kehidupanku , dan saat itu aku hanya mengenal satu warna dalam dihidupku , warna hitam yang sangat pekat .., aku menarik diriku dari keramaian orang-orang , terlilit hutang , banyak masalah , dan hal buruk yang lain . bisa kamu bayangkan hancurnya hidupku saat itu ?  hanya bisa sabar dan menjalani semuanya seorang diri , tanpa orangtua ataupun sahabat ,Tepat tahun 1991 , aku tidak sengaja bertemu dengan agra dipusat perbelanjaan , ia menatapku dengan iba , ia memelukku dan memintaku untuk menceritakan semua yang terjadi dalam hidupku , dan saat itu aku seperti menemukan warna hidupku lagi , Agra telah kembali , ia merangkul dan menenangkanku , dan karena dia, aku menjadi lebih semangat menghadapi semuanya , ia mampu memberikan kekuatan , aku selalu meminta agra untuk datang kerumah ,dan sering aku mengatakan jika ia tidak kerumah aku akan bunuuh dir i, itu hanya caraku agar bisa ketemu dengannya .ia selalu datang dan memastikan kabarku baik-baik saja , dan hingga puncaknya saat aku diusir dari rumah karena tidak mampu membayar uang sewa , agra datang menyelamatkan hidupku lagi  , saat itu aku benar-benar nyerah , aku enggan untuk melanjutkan hidup ini lagi , marah dan benci dengan semuanya , Agra merangkul kembali dan dia mengeratkan tangannya diantara tanganku , ia mengatakan " jangan takut aku disamping kamu " namun aku Gersang , marah dan terus meracau membentaknya , namun dia bisa menghentikan marahku saat dia mengatakan " aku akan menikahimu " ....  Dan beberapa minggu kemudian dia datang dan menikahiku , semua berjalan baik-baik saja , ia selalu memintaku untuk merahasiakan semuanya darimu , menutupi semuanya , hingga akhirnya aku memiliki seorang anak lelaki , aku pikir setelah menikah dengan Agra hidupku akan bahagia , namun ternyata tidak .., aku tetap menderita , aku tetap banyak mengalah , iyaaa mengalah saat agra lebih memilih kamu dibandingkanku , kegiatanku sehari-hari hanya diam dirumah menunggu agra pulang namun tidak pernah pulang , bahkan untuk duduk berdua diteras rumahpun tidak pernah kami lakukan .Tristan satu-satunya anak yang menjadi penyemangat hidupku , didirinya aku bisa menemukan sosok agra , ia kekuatanku , aku ingin selalu membuat putraku bahagia , sering aku menangis ketika Tristan merengek meminta aku untuk membujuk ayahnya untuk pergi jalan-jalan bersama , namun agra selalu mematahkan hati Tristan dengan kata tidak bisa , aku selalu berusaha menenangkan hati Tristan , membujuknya untuk sabar , Disaat aku sakit , agra hanya sepintas merawatku , dia terlalu menjaga perasaanmu , dan harusnya aku gak pernah hadir diantara kalian berdua .  Maaf ..., maaf selama ini aku sudah menjadi orang ketiga dalam rumah tanggamu , maaf telah menaburkan luka dihatimu , maaf udah membuat suamimu membagi cinta , membagi kasih sayang , membagi perhatian , aku tau saat kamu mengetahui semuanya kamu akan marah dan sakit yang teramat sakit ,sebenarnya aku tidak ingin seperti ini namun , jalan cerita yang memaksa aku untuk menempuh alur ini .Jika aku pergi , aku mohon terimalah Tristan , biarkan ia hidup bahagia , kasih ia kesempatan untuk mengenal ayahnya,Rangkul dia , dia tidak bersalah , kasihi dia ... Anggap dia sebagai anakmu , jangan buat dia merasa berbeda , jangan musuhi dia .... Aku tau kamu wanita yang sangat baik , hingga agra lebih memilihmu ketimbang aku sahabat kecilnya , Dan sekarang aku memilihmu untuk menjaga anakku juga .... Aku mohon ..., aku mohon beri dia kasih sayang , ..."

Bunda menarik nafasnya ., ia tidak  melanjutkan membaca surat itu , ia langsung keluar kamar dan mencari Tristan ...

Tristan berdiri dihadapannya , dengan terisak bunda memeluk Tristan dengan erat .

" tinggallah disini nak ....."

" tante ..."

Bunda melepaskan pelukannya ,.

" Anggap tante seperti bundamu ..."

" bunda ..." ucap Tristan haru

Hati bunda bergetar ketika mendengar Tristan memanggilnya dengan sebutan bunda .,

Ayah mendekat dan mencium kening istrinya ,

" makasih bun ...."

" gak ada wanita yang ingin dibagi , gak wanita yang ingin didua , tolong jangan lakuin itu lagi ."pinta bunda pilu

" iya ...."

Dan hari itu , bunda mulai menerima kehadiran Tristan dirumah , ia memperlakukan Tristan seperti anaknya sendiri meskipun tidak jarang saat melihat Tristan hatinya sedikit sakit .Namun bunda tidak ingin merusak kebahagiaan Tristan , ia harus bahagia ..

AKHIR DARI NYAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang