Galang :" iya , lo diem dirumah jangan kemana-mana , kalo ada perlu atau butuh apa-apa hubungi gue , "
Thea :" iya ..." ucap thea sambil tersenyum ,
Galang pergi dengan motornya , ...
Thea segera masuk kerumah dan menemui bunda dikamar , persis setelah kejadian itu banyak perubahan yang terjadi dikeluarga thea , semuanya berubah drastis .Tidak ada lagi sarapan pagi dimeja makan , tidak ada lagi gelak tawa dimalam hari , semua diam , kaku dan saling bermusuhan .
Bunda tidak lagi ngobrol ramah dengan ayah , atau bahkan sekedar menyapapun rasanya tidak bunda lakukan , bunda lebih banyak mengurung diri dikamar, tidur dan terisak dibalik selimut tebal yang menutup dirinya .
Kenyataan itu memukul hati bunda terlalu keras , hatinya memar , hitam pekat penuh dengan kebencian. Tidak pernah ada yang mau dibagi , tidak pernah ada yang mau didua .
Didua ?
Dibagi ?
Sepasang kekasihpun akan berontak jika salah satu diantara keduanya berhianat , jika salah satu diantaranya membagi cintanya ., mereka akan berteriak , mengutuk karena terlalu kesakitan .
Terlebih ini sepasang suami istri yang sudah bersama selama berpuluh-puluh tahun , bisa dibayangkan sakitnya seperti apa , mengetahui cintanya dibagi , mengetahui suaminya memiliki istri yang lain , sakitnya lebih dari sebuah pukulan , lebih dari sebuah pisau yang ditancapkan secara sadis diantara hatinya ,
Hidup itu indah jika berbagi , berbagi kasih sayang , berbagi apa yang kita punya , berbagi kesedihan , berbagi kebahagiaan .. tapi tidak indah jika harus berbagi suami .
Andai didua dan dibagi tidak sesakit ini , mungkin ia akan tersenyum dan berterima kasih karena telah ikut serta merawat dan menjaga suaminya ,
Andai hati tidak meringis ketika melihat suaminya bersama orang lain , mungkin sekarang ia bisa hidup baik-baik saja .
Dan apa yang diandaikan tentu jauh lebih mengerikan dari sekedar kata Andai .
" bunda ...." Tegur bunda halus
Bunda beranjak dari kasur ,
" kamu baru pulang ,.."
" iya bun..."
" apa ayah juga udah pulang ?" Tanya bunda
" belum ...."
" udah 4 hari ayah belum pulang , ..."
" mungkin ayah sibuk bun ,."
" sibuk dengan wanita itu ..." ucapnya getir
Tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi ,
" biar bunda yang bukain ..."
Bunda berjalan menuju pintu rumah , dibuka pintu itu .Ada sedikit lega dihati ketika melihat ayah dihadapannya ,
Bunda :" harusnya kamu gak usah pulang sekalian !!" tegas bunda marah
Bunda melirik kearah samping , tepat disamping ayah ada Tristan ,
Bunda :" dan mau ngapain kamu ajak anak itu kemari !!!"
Ayah :" bun..." ucap ayah memelas
Bunda pergi dari hadapan mereka ,
Ayah :" kasih kesempatan aku untuk bicara ..."
Bunda :" bicara apa ? mau bahas apa lagi ? aku muak dengan semua tingkah kamu mas ,kamu pergi gitu aja , tanpa ngasih kita kabar , lalu datang bawa anak itu kemari . Mau kamu apa !!"
Bunda :" udah cukup dengan perselingkuhan yang kamu lakuin dengan sahabat kamu sendiri , sekrang kamu bawa hasil pernikahan kamu dengan wanita itu kerumah ini , apa ini akan membuat aku baik ? ini hanya akan menambah lukaku saja , kenapa kamu gak paham dengan apa yang aku rasain , belum kering luka itu , luka itu masih basah , lalu kenapa kamu menghadirkan anak itu , apa kamu ingin membuatku semakin terluka , ..."
Ayah :" aku tau aku salah , aku salah Karena udah menyembunyikan pernikahanku dengannya, "
Bunda :" iya kamu salah !! kamu salah menyembunyikan semuanya , dan setelah aku mengetahui semuanya kamu malah pergi gitu aja , ...!! Dimana hati kamu ..."
Ayah :" maaf ..."
Bunda :" selalu maaf ... kenapa kamu selalu bersembunyi dibalik kata maaf ,maaf gak akan mengubah semuanya ... maaf gak cukup membuat hatiku membaik ... "
Ayah :" dia sakit ...., "
Bunda :" apa kamu pikir aku gak sakit ?"
Ayah :" dia sakit parah , aku ingin ada disampingnya ....."
Bunda tertampar mendengar pernyataan itu , harusnya ayah tidak mengatakan hal demikian , tentu itu terdengar lebih menyakitkan dari hal segala jenis sakit yang lain ...
Bunda :" apa kamu tau bagaimana perasaan aku saat mendengar perkataan itu ?"
Ayah :" selama ini aku nyaris gak pernah ada disampingnya , dan apa salah didetik-detik terakhirnya aku ingin ada disampingnya ?"
Bunda :" detik-detik terakhirnya ?"
Ayah :" iya , ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR DARI NYAMAN
Fiksi Remaja*dalam tahap REVISI *cerita ketiga yang ditulis Selalu ada rindu yang mulai hadir saat pria itu mulai hilang dari pandangannya , rindu yang seharusnya tidak ada dan tertahan untuk diucapkan ,. Iya tertahan , Dia bukan siapa-siapa , hanya sebata...