Part 49

512 23 0
                                    




           

Galang  :" iya , lo diem dirumah jangan kemana-mana , kalo ada perlu atau butuh apa-apa hubungi gue , "

Thea      :" iya ..." ucap thea sambil tersenyum ,

Galang pergi dengan motornya , ...

Thea segera masuk kerumah dan menemui bunda dikamar , persis setelah kejadian itu banyak perubahan yang terjadi dikeluarga thea , semuanya berubah drastis .Tidak ada lagi sarapan pagi dimeja makan , tidak ada lagi gelak tawa dimalam hari , semua diam , kaku dan saling bermusuhan .

Bunda tidak lagi ngobrol ramah dengan ayah , atau bahkan sekedar menyapapun rasanya tidak bunda lakukan , bunda lebih banyak mengurung diri dikamar, tidur dan terisak dibalik selimut tebal yang menutup dirinya .

Kenyataan itu memukul hati bunda terlalu keras , hatinya memar , hitam pekat penuh dengan kebencian. Tidak pernah ada yang mau dibagi , tidak pernah ada yang mau didua .

Didua ?

Dibagi ?

Sepasang kekasihpun akan berontak jika salah satu diantara keduanya berhianat , jika salah satu diantaranya membagi cintanya ., mereka akan berteriak , mengutuk karena terlalu kesakitan .

Terlebih ini sepasang suami istri yang sudah bersama selama berpuluh-puluh tahun , bisa dibayangkan sakitnya seperti apa , mengetahui cintanya dibagi , mengetahui suaminya memiliki istri yang lain , sakitnya lebih dari sebuah pukulan , lebih dari sebuah pisau yang ditancapkan secara sadis diantara hatinya ,

Hidup itu indah jika berbagi , berbagi kasih sayang , berbagi apa yang kita punya , berbagi kesedihan , berbagi kebahagiaan .. tapi tidak indah jika harus berbagi suami .

Andai didua dan dibagi tidak sesakit ini , mungkin ia akan tersenyum dan berterima kasih karena telah ikut serta merawat dan menjaga suaminya ,

Andai hati tidak meringis ketika melihat suaminya bersama orang lain , mungkin sekarang ia bisa hidup baik-baik saja .

Dan apa yang diandaikan tentu jauh lebih mengerikan dari sekedar kata Andai .

" bunda ...." Tegur bunda halus

Bunda beranjak dari kasur ,

" kamu baru pulang ,.."

" iya bun..."

" apa ayah juga udah pulang  ?" Tanya bunda

" belum ...."

" udah 4 hari ayah belum pulang , ..."

" mungkin ayah sibuk bun ,."

" sibuk dengan wanita itu ..." ucapnya getir

Tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi ,

" biar bunda yang bukain ..."

Bunda berjalan menuju pintu rumah , dibuka pintu itu .Ada sedikit lega dihati ketika melihat ayah dihadapannya ,

Bunda   :" harusnya kamu gak usah pulang sekalian !!" tegas bunda marah

Bunda melirik kearah samping , tepat disamping ayah ada Tristan ,

Bunda   :" dan mau ngapain kamu ajak anak itu kemari !!!"

Ayah      :" bun..."  ucap ayah memelas

Bunda pergi dari hadapan mereka ,

Ayah      :" kasih kesempatan aku untuk bicara ..."

Bunda   :" bicara apa ? mau bahas apa lagi ? aku muak dengan semua tingkah kamu mas ,kamu pergi gitu aja , tanpa ngasih kita kabar , lalu datang bawa anak itu kemari . Mau kamu apa !!"

Bunda   :" udah cukup dengan perselingkuhan yang kamu lakuin dengan sahabat kamu sendiri , sekrang kamu bawa hasil pernikahan kamu dengan wanita itu  kerumah ini ,  apa ini akan membuat aku baik ? ini hanya akan menambah lukaku saja , kenapa kamu gak paham dengan apa yang aku rasain , belum kering luka itu , luka itu masih basah , lalu kenapa kamu menghadirkan anak itu , apa kamu ingin membuatku semakin terluka , ..."

Ayah      :" aku tau aku salah , aku salah Karena udah menyembunyikan pernikahanku dengannya, "

Bunda   :" iya kamu salah !! kamu salah menyembunyikan semuanya , dan setelah aku mengetahui semuanya kamu malah pergi gitu aja , ...!! Dimana hati kamu ..."

Ayah      :" maaf ..."

Bunda   :" selalu maaf ... kenapa kamu selalu bersembunyi dibalik kata maaf ,maaf gak akan mengubah semuanya ... maaf gak cukup membuat hatiku membaik ... "

Ayah      :" dia sakit ...., "

Bunda   :" apa kamu pikir aku gak sakit ?"

Ayah      :" dia sakit parah , aku ingin ada disampingnya ....."

Bunda tertampar mendengar pernyataan itu , harusnya ayah tidak mengatakan hal demikian , tentu itu terdengar lebih menyakitkan dari hal segala jenis sakit yang lain ...

Bunda   :" apa kamu tau bagaimana perasaan aku saat mendengar perkataan itu ?"

Ayah      :" selama ini aku nyaris gak pernah ada disampingnya , dan apa salah didetik-detik terakhirnya aku ingin ada disampingnya ?"

Bunda   :" detik-detik terakhirnya ?"

Ayah      :" iya , ..."

AKHIR DARI NYAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang