Bunda :" wanita manapun tidak ada yang mau dibagi nak ..."
Iya , gak ada wanita manapun yang rela dibagi , berbagi suami apa lagi , itu mimpi yang sangat menakutkan diantara mimpi yang lain , .
Ayah masuk kekamar dan mendekati bunda , seolah mengerti thea keluar dari kamar .
Ia memberikan kesempatan kepada ayah untuk memperbaiki semuanya ,
Didepan rumah ia melihat ada galang yang tengah duduk diteras rumah.
" galang ...." Tegur thea
Galang :" kemana aja ? gue tungguin dari tadi ..."
Thea :" sorry ...."
Galang :" kita jadikan berangkat?"
Thea :" sekarang ?"
Galang :" iya ..."
Thea :" tapi kayanya gue gak bisa ..."
Galang :" gue udah persiapin semuanya "
Thea :" maaf , perjalanannya bisa ditundakan ?..."
Galang :" gak bisa thea ... gue udah pesan dan gue udah persiapin semuanya .."
Thea :" gue minta maaf ..." ucapnya lirih
Galang memperhatikan wajah thea ,
Galang :" gue kecewa sama lo ....." ucap galang sambil pergi
Galang pergi ,
Galang pergi dari hadapannya tanpa bertanya kenapa ? tanpa bertanya keadaannya , tanpa bertanya apa yang terjadi , ... ia pergi , pergi dan menjauh dari hadapannya ...
Bisakah sejenak galang melihat kedua mata thea dengan mata hatinya , tidak seperti ini .
Lagi dan lagi thea menjatuhkan dirinya kelantai , ternyata semua pria sama hanya bisa membuat wanita terjatuh , jatuh dan semakin terjatuh , semakin sakit dan semakin menyusut ,
Ada seseorang yang mengulurkan tangan , sebuah tangan yang memaksanya untuk berdiri , thea mengangkat kepala melihat wajah orang yang dengan baik membantu ia berdiri .
" galang ...." Ucapnya kaget
" harusnya gue gak pergi gitu aja , harusnya gue Tanya alasannya , harusnya gue gak marah , harusnya gue ...."
Thea mengeratkan tangannya diantara tangan galang
Galang :" maafin gue ....." ia meraih thea dan mendekapnya lebih erat ,
Thea diam dan semakin terisak diantara detak jantung galang ,
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR DARI NYAMAN
Novela Juvenil*dalam tahap REVISI *cerita ketiga yang ditulis Selalu ada rindu yang mulai hadir saat pria itu mulai hilang dari pandangannya , rindu yang seharusnya tidak ada dan tertahan untuk diucapkan ,. Iya tertahan , Dia bukan siapa-siapa , hanya sebata...