lalu thea keluar dari mobil galang , ia cepat lari dan menghindar darinya , galang berusaha mengejar thea , namun thea terlalu cepat menghilang dari hadapannya .
thea terus berlari , berlari dan terus menjauh dari hadapan Galang , malam ini ia merasa benar-benar putus asa , entah ia harus lari dan pergi kemana , ia melihat keatas langit yang semakin gelap , sangat gelap sama seperti pikirannya yang pekat , penuh kegelapan . Malam memang selalu identik dengan gelap , tapi selalu ada cahaya yang membuatnya terlihat terang , bintang salah satunya , iya bintang yang menjadi salah satu sinar yang membuat malam tidak terlalu gelap , berbeda dengan pikiran thea malam ini , pikirannya sangat gelap tanpa ada satu halpun yang mampu menyinarinya .
ia duduk disebuah kursi yang terletak dipinggir jalan, pikirannya masih tidak menentu , ia tidak mampu mengingat siapapun ,
ada sebuah motor yang berhenti dihadapannya , seorang pria membuka helm dan turun dari motor ,thea mengerutkan keningnya untuk memperjelas apa yang ia lihat , pria itu semakin dekat dan duduk disampingnya .
" kenapa thea ?"ucapnya kwatir
" hah ?"balesthea kaget ..
Bukan kaget mungkin lebih tepatnya bingung , orang yang ada dihadapannya adalah Tristan .Tapi ia tidak mampu mengingat nya , thea mendadak lupa , lupa dengan semua hal. ia tidak mampu mengingat apapun .
" ada apa ? "Tanya Tristan cemas
Thea memperhatikan wajah Tristan ,
" hah ?"jawabnya pelan , ia terlihat sangat kebingungan
Ia seperti tidak sadar , sebagian memorinya hilang begitu saja .
"lo kenapa?"
Thea menggelengkan kepalanya , ia merasa frustasi , menyesal, tidak berguna. Ia mengalami depresi tingkat tinggi, yang menyebabkan ulu atinya sakit. Saat ini ia benar-benar tengah patah hati ,dan sebagian otak yang bernama secondary somatosensory kortex ikut imbas hingga menyebabkan dirinya merasa lelah , dan memicu keringat dingin dikedua tangannya .ketidakstabilan emosi membuat dia lupa dengan semua hal, mendadak ia terkena amnesia disosiatif , sebuah amnesia yang dipicu oleh factor trauma emosional yang berlebihan .hingga membuat ia tidak sadar dan lup adengan apa yang telah terjadi .
" ada apasebenarnya , malam-malam dipinggir jalan , apa yang lo lakuin ?" desak Tristan
" hah ...." Lagilagi thea terlihat kebingungan
" thea lo kenapa ?" Tristan terlihat panic
Thea terus mengulang jawaban yang sama , ia tidak bisa menjawab pertanyaan dengan jawaban yang beda , pikirannnya kosong ,ia tidak mengingat apapun .
" thea ...."
Thea merasa kepalanya berat ,ia mengedipkan kedua matanya dan semua berubah menjadi gelap .
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHIR DARI NYAMAN
Teen Fiction*dalam tahap REVISI *cerita ketiga yang ditulis Selalu ada rindu yang mulai hadir saat pria itu mulai hilang dari pandangannya , rindu yang seharusnya tidak ada dan tertahan untuk diucapkan ,. Iya tertahan , Dia bukan siapa-siapa , hanya sebata...