"agh"
Guanlin mengerang ketika baru membuka mata dan kepalanya sudah pening
"what the...?" kepala Guanlin semakin berdenyit sakit begitu melihat sekelilingnya yang terasa asing, mencoba mengingat dia berada dimana sekarang
dan rasa kaget tergambar jelas di wajahnya begitu melihat keadaan tubuh nya yang polos tanpa busana apa pun
"fuck!" Guanlin memaksakan berdiri dan memakai boxer nya yang kebetulan tergeletak di dekat kasur
kekagetan Guanlin belum berhenti sampai disitu, Guanlin semakin kaget begitu melihat 1 sosok yang tertidur menyamping di kasur yang sama dengan Guanlin tadi
Guanlin hapal siapa itu. Yoo Seonho. tertidur hanya menggunakan selimut sebatas pinggang dan Guanlin bisa melihat dengan jelas ruam merah dan biru di beberapa bagian tubuh polos Seonho
"what..? fuck bodoh!! aku ngapain semalam?"
Guanlin panik, berjalan mondar-mandir mencoba mengingat tindakan bejat apa yang dilakukannya semalam
"shit"
Guanlin membeku. darah nya serasa berhenti mengalir, wajahnya pucat pasi memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depan nya
.
.
.
.
.
.
.Minhyun berjalan mondar mandir di ruang tengah, hari ini dia membolos kerja karena khawatir menunggu Seonho yang tidak pulang tadi malam
Minhyun sungguh panik ketika bangun di pagi hari dan tidak ada tanda-tanda Seonho sudah pulang, ponsel Seonho tidak bisa dihubungi, begitu juga dengan ponsel Daehwi dan Jihoon
bersyukur karena akhirnya Hyungseob mengangkat panggilan ke-5, dan Hyungseob berkata Seonho sudah pulang bersama Daniel
"Kang Daniel, awas aja kamu ngapa-ngapain Seonho"
Minhyun berbicara pada telpon yang belum diangkat oleh Daniel
"Daniel angkat..angkat plea...halo!"
Minhyun berseru keras karena akhirnya Daniel mengangkat panggilan nya
"ne hyung? ada apa?" suara khas bangun tidur Daniel menyapa pendengaran Minhyun
"MANA SEONHO?! BERANI-BERANI NYA KAMU BAWA PULANG SEONHO TANPA IZIN HAH?!"
"ne?"
"BANGUN DAN JANGAN BERPURA-PURA BODOH!! HYUNGSEOB BILANG KAMU YANG BAWA PULANG SEONHO!! AWAS JIKA DALAM WAKTU 2 JAM KAMU TIDAK MEMBAWA SEONHO PULANG"
tut
Minhyun menutup telpon dengan kesal, kemudian menarik napas dengan pelan demi menjaga baby nya agat tidak ikut stres
tingtongtingtong
"haish siapa sih?!!"
Minhyun berseru kesal dan menghentak kan kakinya
cklek
greb
niat Minhyun untuk marah hilang entah kemana begitu menghirup aroma khas orang yang memeluk nya sekarang
"hyung maafkan aku, harusnya aku tidak menjadi pengecut dan mendengarkanmu terlebih dahulu, maaf hyung, Jonghyun hyung sudah menemuiku dan menjelaskan semuanya, maaf maaf maaf"
Minhyun menghela napas lega
"ne gwaenchanna Bin, aku mengerti"
Hyunbin semakin mengeratkan pelukan nya, merasa lega dengan suara merdu Minhyun yang menenangkan