aku publish ulang yang tadi ada yg error
jangan lupa vote dan komen lagi ya 😘
******"Ho"
"iya kak?"
Seonho yang sedang asik memandang keuar jendela menoleh pada Minhyun di samping nya
"kau dan Guanlin bagaimana?"
Minhyun melirik Seonho sekilas namun tetap fokus menyetir, tentunya tak mau mobil kesayangannya menyenggol mobil pengendara lain
"bagaimana apanya?"
"hubungan kalian"
"hubungan? Gualin ayah Haneul dan aku ibu Haneul, hanya itu"
Minhyun diam sesaat
"kau sudah memaafkan nya?"
"kurasa iya, lagipula Haneul dan Guanlin terlihat saling menyukai, aku tak tega memisahkan mereka"
Seonho kembali mengalihkan pandangan nya ke arah luar ketika Minhyun tak lagi menanggapi ucapan nya
"bagaimana dengan Daniel?"
"Daniel?"
Ah Daniel. Seonho hampir melupakan Daniel. Seminggu ini mereka memang sangat sering berhubungan. Seonho lumayan sibuk dengan pekerjaan nya dan Haneul pun tak pernah lagi menanyakan Daniel, Guanlin lah sekarang yang selalu ditanyakan Haneul
Daniel juga tak menghubunginya, hanya sekali dan itu pun hanya mengucapkan selamat tidur. Seonho rasa Daniel juga sedang sibuk dengan pekerjaan nya
"aku tak tahu kak"
sebenarnya Seonho rasa sekarang perasaan nya pada Daniel benar-benar berubah, tak lagi bergetar geli seperti saat dulu masih menjalin status pacaran, lebih seperti terbiasa. Seonho rasa Daniel dan Seongwoo memiliki posisi yang sama di hatinya
.
.
.
.
."duduklah, kau ingin minum apa?"
"wine boleh? aku sedikit pusing dengan pekerjaan ku"
"baiklah, tunggu sebentar"
Daniel duduk di sofa dan melihat ke sekitar. Ruang tengah Seongwoo terlihat rapi, sama seperti biasanya
seminggu berlalu sejak malam dimana dia mengantarkan Seongwoo pulang dan hampir tiap hari Daniel berkunjung ke rumah Seongwoo
malam itu, saat Seongwoo menawarinya untuk mampir namun menutup pintu rumahnya Daniel tak langsung pergi
Daniel diam sesaat memandang pintu yang tertutup dan entah atas dasar apa Daniel mengetuk pintu rumah Seongwoo, wajah heran Seongwoo menyambutnya, Seongwoo mempersilahkan nya masuk dan mereka mengobrol ringan dan semua nya berjalan begitu saja
Daniel terbangun di pagi hari dalam keadaan polos dan Seongwoo dalam pelukan nya. Daniel menyadari semuanya, namun tak dapat mengerti kenapa semua terjadi
saat Seongwoo terbangun mereka berbicara dan sepakat bahwa hal yang terjadi bukanlah apa-apa, namun keesokan harinya selalu sama, Daniel akan datang, mereka mengobrol dan berakhir bercinta
"Niel..Niel"
"eoh?"
"kau sedang memikirkan apa?"
"a..ah tak ada"
"kau mau kemana?"
Daniel heran melihat Seongwoo yang sudah berganti pakaian
"aku akan ke supermarket sebentar garam ku habis, tolong jaga rumah ku sebentar"
"ne? perlu ku antar?"