deg
tubuh Seonho sedikit menegang begitu merasakan tangan Guanlin kembali menggenggam tangan nya. Kini mereka hanya sedang menonton film dalam ruangan yang gelap karena menu makan siangnya sudah habis
Seonho sedikit melirik Guanlin, Guanlin terlihat santai dan fokus menonton film seolah tak terjadi apa. Seonho berpikir, haruskah dia melepaskan genggaman tangan Guanlin atau membiarkan nya saja
....
deg
rasa bahagia memenuhi rongga hati Guanlin. Bibirnya tak bisa menahan senyum bahagia begitu merasakan tangan Seonho yang menggenggam tangan nya balik
dilirik nya Seonho sekilas
Seonho fokus menatap layar di depan nya dengan ekspresi yang datar. Guanlin tak peduli dan memilih untuk menggenggam tangan halus Seonho sedikiti lebih erat sebelum ikut kembali fokus menonton film
.
.
.
.Seongwoo menghentikan acara memasak makan malam nya dan sedikit memijat keningnya
merasa tak habis pikir dengan Daniel. Sesungguhnya Daniel benar-benar membuat Seongwoo kesal, dia kekeh ingin berada di rumah Seongwoo meski Seongwoo berkali-kali mengusirnya
Kang Daniel berubah menjadi Kang Daniel yang dulu, yang akan merengek ketika Seongwoo tak memenuhi keinginan nya, yang tak tahu malu, yang naif dan penuh percaya diri, Daniel nya, Daniel Ong Seongwo
"haish, kau gila Seongwoo"
"kenapa kau memukul kepalamu sendiri Ongie?"
deg
Seongwoo hampir mengira bahwa semua khayalan. Daniel yang memeluk nya ketika dia sedang memasak, Daniel yang berbisik di telinganya, Daniel yang memanggilnya dengan sebutan 'Ongie'
"em"
Seongwoo sadar ini semua nyata ketika merasakan hidung bangir Daniel yang menggelitik leher nya dan Seongwoo tentu tak boleh membiarkannya, mereka sudah bukan ada status yang sama
"yak Kang Daniel!! lepas!"
"wae? shirreo, Niel sangat suka bau tubuh Ongie"
"m..mwo?"
"hemm"
"anghh yak!!"
brak
Seongwoo berhasil mendorong tubuh besar Daniel setelah menggunakan seluruh tenaga nya
Seongwoo memang harus segera menjauhkan tubuh Daniel jika tak ingin dirinya terangsang, bagian leher yang hendak di hisap Daniel barusan adalah bagian yang paling sensitif bagi Seongwoo
"kau sungguh sudah tak waras!! pergi dari sini sekarang juga!!"
tap..tap..tap
brak
Seongwoo melangkahkan kakinya kesal dan menutup pintu kamar mya dengan keras
.....
Daniel menghela napas melihat sikap Seongwoo
"hah, mommy mu sangat galak"
wajah Daniel mendongak dan berbicara pada angin kosong di ruangan tersebut
"baiklah, mungkin hari ini cukup. Hemm tapi mari kita lihat apa yang harus kita selesai kan disini"
Daniel bergumam dan menggulungkan lengan kemeja nya sampai siku, bersiap meneruskan masakan Seongwoo yang ditinggalkan begitu saja
Daniel yakin akan marah dan tak akan keluar lagi sampai pagi, Daniel tentu saja tak mau jika Seongwoo kelaparan nanti nya
