"aku tidak lapar"
tangan Daniel yang sedang memotong steak untuk Seonho berhenti
"ayo makan aaaaa"
prang
garpu berisi steak tersebut ditepis oleh Seonho dan terjatuh diatas piring
"hah"
Daniel menghela napas, dan fokus membersihkan garpu tersebut dengan tissue
"m..maaf"
"tidak apa-apa"
"maaf Niel hiks"
Daniel menghela napas karena Seonho menangis
"jangan menangis, tak apa jika tak mau makan. nanti akan kubuatkan susu agar baby tidak kelaparan"
Seonho terdiam dan menatap Daniel yang tersenyum tulus
"wae?"
Seonho menggeleng
"a..aku akan makan"
"benarkah? baguslah aaaaa"
Daniel kembali menyuapkan potongan steak ke mulut Seonho dan kali ini diterima oleh Seonho
.
.
.
.
.
.
."sayang, kau tak perlu berhenti" Hyunbin terkejut begitu mendengar Minhyun yang sudah resign dari pekerjaan nya
"wae? kau ingin pergi sendiri ke Jepang? meninggalkan ku dan baby? lalu bertemu dengan gadis Jepang yang kawai-kawai?"
"aniii. mana mungkin sayang"
"yasudah, aku tetap resign dan ikut ke Jepang"
Hyunbin menghela napas karena Minhyun yang kini kembali memasukan pakaian nya ke dalam koper dengan kasar. Minhyun pasti ngambek. emosinya menjadi sangat labil seiring bertambahnya usia baby mereka
"hei jangan marah"
Minhyun tetap fokus melipat pakaian nya tanpa memandang Hyunbin
"sayang, aku hanya tak ingin kau mengorbankan pekerjaan mu, cita-citamu, lalu bagaimana dengan Seonho? apa kau meninggalkan nya sendirian disini?"
Minhyun berhenti bergerak, namun beberapa setelah itu terisak pelan
"hei kenapa malah menangis?"
Hyunbin panik dan memeluk tubuh Minhyun erat, untungnya Minhyun tidak menolak dan malah memeluk Hyunbin balik
"hiks..tapi aku ingin kenal dengan orang tua mu hikss"
Hyunbin menghela napas dan mengusap pelan kepala Minhyun, iya, dia memang terpaksa harus kembali ke Jepang karena ayah nya sakit dan Hyunbin harus menggantikan posisinya di perusahaan
jika bukan karena ayahnya yang sakit dan ibunya yang memohon untuk pulang sembari menangis, Hyunbin tak ingin kembali ke Jepang. Ayah Hyunbin adalah orang yang keras, dia melarang Hyunbin menjadi model dan mengusirnya dari rumah. maka dari itu, saat menikah dengan Minhyun pun Hyunbin tidak memberitahukan kedua orangtua nya
"ayah bukan orang yang ramah sayang, dia mungkin tak akan menyukai mu dan aku tak suka itu"
"tapi..hiks..bagaimana kalau kau pergi dan tak bisa..hiks kembali?"
Hyunbin terdiam
"hiks..bagaimana dengan baby? hiks"
"hikss tak apa jika nanti ibu dan ayahmu tak menyukai ku hiks tapi aku tak mau kamu pergi sendiri hiks"