Guanlin melirik jam tangan nya dengan gelisah. 30 menit berlalu dan Seonho belum juga datang
tapi tak apa, Guanlin merasa sangat bahagia. Hari ini Guanlin merasa jawaban atas doa nya selama ini terjawab sudah. Setelah 2 minggu tak bisa menghubungi Seonho atau pun Haneul, kemarin malam justru Seonho lah yang menghubungi nya dan memintanya bertemu hari ini
senyuman Guanlin mengembang, melihat Seonho yang kini berjalan ke arahnya
"maaf aku terlambat"
"ne, tak apa duduklah"
jantung Guanlin berdetak bahagia, Seonho terlihat begitu menawan dengan kemeja birunya dan tentunya terlihat jauh lebih dewasa
"kau belum pesan apa-apa?" tanya Seonho begitu melihat hanya segelas air putih yang tersaji di hadapan Guanlin
"aku menunggumu"
"maaf maaf, baiklah mari kita pesan"
setelah itu mereka pun memesan makanan dan minuman yang diinginkan dan makan dalam diam, sesekali Guanlin bertanya dan dijawab seperlunya oleh Seonho
trak
Seonho meletakan sendok nya begitu selesai menghabiskan makan siangnya, sedangkan Guanlin sudah selesai makan daritadi dan hanya diam menunggu Seonho selesai makan
"em baiklah, sepertinya ini waktu yang tepat untuk bicara"
"n..ne bicaralah" gugup Guanlin
"m..emm aku bingung memulai nya dari mana" Seonho mengusap tengkuknya canggung
"santai saja, kau bisa memulainya sesuka mu Ho"
"ah baiklah. Haneul.."
Guanlin diam-diam menelan ludah nya, gugup ketika Seonho membawa nama Haneul dalam pembicaraan mereka
"dia memang anak mu"
deg
hati Guanlin berdetak bahagia
"aku sudah tahu, terimakasih Ho, terimakasih sudah mengakuinya, aku berjanji aku akan menjadi daddy yang ba--"
"tapi.."
Guanlin memandang Seonho dengan pandangan penuh tanya
"aku tak bisa mengatakan yang sebenarnya pada Haneul"
hening
dada Guanlin terasa sakit
"wae?"
"Haneul masih kecil dia tak mengerti masalah rumit antara kita, yang Haneul tahu dia hanya punya satu daddy dan itu Daniel"
"m..mwo?" suara Guanlin bergetar dan tangan nya mengepal erat
"kau bisa tetap menemui Haneul Lin, aku mengizinkan nya. Tapi semua nya tak akan berubah"
"maksudmu?"
"kau tetap seorang paman bagi Haneul, kau bisa menemui Haneul, tapi jangan pernah mengatakan yang sebenarnya pada Haneul, bagaimana? maaf hanya ini yang bisa aku tawarkan, ini pun karena Haneul sangat merindukan mu"
napas Guanlin terasa sesak. bingung harus bahagia atau tidak dengan apa yang diucapkan oleh Seonho, Guanlin bahagia akhirnya dia bisa menemui Haneul
tapi..
Haneul tak akan pernah tahu siapa dirinya. Guanlin tak yakin, dia tak yakin akan merasa baik-baik saja ketika melihat Haneul hanya tahu Daniel lah ayah nya
bagaimana nanti saat Haneul menikah? apa Guanlin hanya akan diam di pinggir, menyaksikan Daniel yang menyerahkan Haneul pada orang lain sementara Guanlin yang ayah kandung nya berada disana