Minhyun sedang merenung di depan ruang tv dengan sepiring buah rasa asam, ketika Hyunbin baru pulang kerja
cup
"eh Bin, sudah pulang?"
Hyunbin hanya mengangguk dan tersenyum melihat wajah bingung Minhyun, sepertinya istri nya tersebut terlalu asik dengan pikiran nya sampai tidak menyadari kedatangan nya
"mau mandi atau makan?"
"kok rumah sepi, pada kemana?"
"Seonho, Hyunmin dan Haneul main di rumah Hyungseob, katanya hari ini Daehwi sedang pindah ke apartemen yang sama dengan Jinseob jadinya mereka bantu-bantu disana"
"oooh"
"loh Bin?"
"hehe biarkan begini dulu ya sayang"
Hyunbin hanya tersenyum kearah Minhyun. Sementara Minhyun hanya mengangguk dan mengelus kepala Hyunbin yang berada diatas pangkuan nya
"lalu kenapa mama cantik satu ini hanya melamun saja?"
"eh aku?"
"yaiyalah sayang, siapa lagi sih yang cantik buat Hyunbin kalau bukan Kwon Minhyun"
blush
wajah Minhyun memerah mendengar gombalan receh Hyunbin
"emm Bin.."
"ne?"
Hyunbin mendongakan wajah nya keatas, mencoba mengamati wajah Minhyun yang terlihat sedang berpikir
"Bin..apa aku sudah keterlaluan ya kepada Guanlin?"
Hyunbin meringis. Sebenarnya ingin menjawab iya, mengingat bagaimana perlakuan Minhyun pada Guanlin tadi pagi
"memang nya kenapa kok tanya begitu?"
Hyunbin yang mengerti bagaimana mood Minhyun ketika hamil mencoba menjawab dengan hati-hati
"tadi Seonho mengajak ku bicara. Dia meminta agar aku jangan bersikap keterlaluan pada Guanlin hiks"
"loh..loh kok malah nangis?"
Hyunbin beranjak duduk dan memeluk tubuh Minhyun
"hiks aku kan hanya tak ingin Guanlin menyakiti Seonho lagi, aku sayang Seonho hiks dulu aku merasa sangat bersalah pada umma dan appa karena sudah membuat Seonho menderita..hiks"
"sttt...stt...sudah sudah, umma dan appa hyung tak mungkin kecewa. Hyung sudah menjaga Seonho dengan baik"
"tapi--"
"tapi ingat. Seonho sudah besar sekarang. Dia bukan adik kecil hyung lagi yang merengek meminta dibelikan permen. Dia sudah dewasa dan berhak memilih apa yang dia inginkan...
dan dia memilih untuk kembali bersama Guanlin, itu artinya dia sangat mencintai Guanlin hyung. jadi cobalah menerima Guanlin dengan tangan terbuka, nanti bagaimana kalau Guanlin meninggalkan Seonho karena tak kuat menghadapi hyung?"
"YA ITU NAMANYA LAI GUANLIN KURANG AJAR!!"
"hei...hei..aku sudah bicara panjang lebar masa hyung tidak bisa mengambil apa intinya?"
wajah Minhyun kembali tenang begitu melihat wajah serius Hyunbin
"ne"
"lalu kesimpulan nya?"
"hah, baiklah. aku akan mulai bersikap baik pada Guanlin"
"anak pintar"
Hyunbin mengelus kepala Minhyun lembut, tanpa menyadari ekspresi Minhyun yang sudah berubah