"bagaimana bulan madunya?"
"lancar lah lin, aku yakin Hyungseob bakal hamil lagi"
Guanlin mendecih mendengar ucapan Woojin
"sok sok-an minta cuti bulan madu, padahal tiap malam juga palingan gempur Hyungseob"
"beda Lin, kalau ditempat bagus dan damai kerja dedek Woojin jadi lebih optimal haha"
"terserah"
Woojin diam, mood Guanlin sepertinya sedang tidak baik untuk diajak bercanda
"semua baik-baik saja kan selama aku pergi?"
"baik, tenang saja Jin"
"sesi dengan dokter Song, sudah?"
Woojin melihat wajah tegang Guanlin begitu mendengar pertanyaan nya
"aku tidak gila Jin"
"bukan begitu Lin, kau tahu kan dokter Song itu seorang dokter"
"psikiater, dokter Song psikiater Jin"
"ayolah Lin, dia cuma membantu mu"
"aku baik-baik saja"
"baik-baik saja? ayolah Lin"
Guanlin menghela napas melihat wajah frustasi Woojin, merasa tak enak karena Woojin sudah denga sabar merawatnya selama ini
"baiklah Jin, kapan aku harus menemui dokter Song?"
"nanti siang, jam 11"
"oke"
Woojin bernapas lega karena Guanlin akhirnya menurutinya
.
.
.
.
.
."nanti siapa yang bakal jemput kita ya Min?"
Haneul bertanya pada Hyunmin yang sedang mendorong ayunan Haneul, keduanya sedang menunggu jemputan
meski Hyunmin lebih tua beberapa bulan dari Haneul, tapi Haneul tak pernah memanggilanya oppa, dan Hyunmin pun merasa baik-baik saja dengan hal tersebut
"Hyunmin ingin dijemput papa Hyunbin"
"ih jangan! dijemput daddy Niel saja"
"kan udah tadi pagi di anterin paman Niel nya, sekarang harusnya di jemput papa Hyunbin"
"gak mau! mau daddy Niel, daddy Niel lebih tampan"
Hyunmin merengut kesal mendengar Haneul yang selalu mengagungkan daddy Niel-nya
tanpa sadar tangan nya mengayun ayunan Haneul dengan cepat
"Miiiin, pelan pelan dooooong"
Haneul protes karena ayunan kencang Hyunmin
"gak, bilang dulu kalau papa Hyunbin lebih tampan dari paman Niel"
"ani! daddy Niel lebih tampan kok dari papa Hyunbin"
"haish, Haneul jahat! Hyunmin gak suka!"
Hyunmin kembali mempercepat ayunan Haneul, kesal karena Haneul tak pernah sependapat dengan nya, padahal hari ini Hyunmin selalu menemani dan menjaga Haneul karena Haneul belum mempunyai teman
"Haneul gak takut, wek. enak kok kaya terbang, yuhuu Haneul terbang"
Haneul malah semakin menantang Hyunmin dan membuat Hyunmin semakin kesal. sebenarnya Haneul pening dan takut, hanya saja Haneul terlalu gengsi jika harus memohon pada Hyunmin untuk menghentikan ayunan nya