"hei bangunlah"
Jinyoung menggeliat. tidurnya terganggu karena seseorang yang mengguncang tubuhnya pelan
"jam berapa ini?" Jinyoung bertanya dengan suara serak
"jam 9, bangun dan mandilah selagi aku masak, kau ada jadwal pemotretan 30 menit lagi"
Jinyoung tak menjawab dan kembali memejamkan matanya, terlalu mengantuk dan jam 9 adalah jam yang terlalu pagi baginya
"Youngie ayolah bangun, kau ingin aku kembali kena marah karena kau yang telat?"
"hah"
Jinyoung duduk, rambut nya berantakan dan tubuh topless nya yang awalnya tertutup selimut kini terlihat dengan jelas
"kau sudah mandi?"
"tentu saja, aku sudah siap"
Jinyoung memandang sosok di hadapan nya sebentar dan tersenyum melihat jepit rambut yang masih menghiasi rambut orang tersebut, pasti dia baru selesai memasak dan lupa mencopot jepit rambutnya
"kau sangat manis"
"m..mwo?"
cup
"kau sangat manis dengan jepit rambut ini manager Park"
Jinyoung mengecup bibir orang tersebut dan berjalan masuk ke kamar mandi tanpa menggunakan sehelai kain pun
hal ini tentu saja melihat orang yang dikecupnya tadi - Park Jihoon- hanya bisa menggelengkan kepalanya
3 tahun bekerja sebagai manager dari seorang bintang seperti Bae Jinyoung membuatnya tahu bagaimana kebiasaan Jinyoung sebenarnya, dari yang baik hingga yang buruk
Jihoon tak mengerti haruskah dia bersyukur atau tidak dengan pekerjaan nya saat ini. Di satu sisi mengurus Jinyoung yang susah untuk diurus membuat Jihoon mampu melupakan Guanlin dengan cepat, namun disisi lain, tepatnya satu tahun terakhir hal ini mampu membuat Jihoon merasa bimbang
hubungan nya dengan Jinyoung berkembang, lebih dari hubungan biasa antara artis dan manager, mereka bahkan sudah sampai ke tahap bercinta
bercinta?
Jihoon tak tahu apakah itu bisa disebut bercinta, mereka tak pernah saling mengucapkan kata cinta, namun selalu ada untuk satu sama lain, selalu menghabiskan waktu dengan saling menyatu ketika pikiran dan perasaan mereka sedang penat
namun entah kenapa Jihoon merasa khawatir akhir-akhir ini. khawatir pada perasaan nya yang selalu tak nyaman jika melihat Jinyoung yang terlihat sedih karena Daehwi
seseorang yang selalu Jinyoung ucapkan namanya ketika mereka bercinta
"kapan kau akan kembali Lee Daehwi?"
.
.
.
.
.
."argh"
Daehwi meringis sakit, seluruh bagian tubuhnya terasa sakit ketika mencoba untuk duduk
Daehwi mengedarkan pandangan nya ke seluruh sudut kamar hotel mencari keberadaan Samuel, berharap Samuel tetap berada di sampingnya dan mengucapkan kata maaf
meski sebenarnya mustahil, ini bukan hal yang pertama dan Samuel selalu pergi tanpa mengucapkan maaf, Daehwi tak pernah keberatan karena Samuel pada akhirnya akan selalu kembali padanya
tapi sekarang berbeda
Samuel sudah memeliki seseorang di samping nya
"tidak, kalau Samuel tidak kembali maka aku yang harus menghampiri nya, Lee Daehwi, fighting!! ahh"