Daehwi sedang membereskan ruang tegah ketika mendengar suara Samuel yang mengatakan bahwa dirinya telah pulang, sedikit lebih awal karena sekarang baru pukul 16.00 sore
namun Daehwi tetap membereskan sedikit penampilan nya dan bergegas menyambut kedatangan Samuel
"selamat data.."
ucapan Daehwi berhenti ketika melihat Samuel di hadapan nya. Samuel tak sendiri. Ada orang lain dalam pelukan nya
"M..Muel hyung"
"ah Daehwi? kemarilah"
meskipun ragu, pada akhirnya Daehwi tetap melangkah menghampiri Samuel
"hei kenapa malah bengong?"
"i..itu siapa?"
"ah ini? namanya Hana, anak kita. Lihatlah, cantik kan?"
Daehwi masih diam, masih merasa bingung dengan ucapan Samuel. Anak mereka? ya, Daehwi akui bayi berusia sekitar 3 bulan dalam pelukan Samuel itu sangat cantik dan menggemaskan, begitu mungil
tapi, seingat Daehwi. Kedua anak mereka tak pernah memiliki kesempatan untuk terlahir ke dunia
"kau masih bingung ya? ini namanya Hana. Kim Hana. Dia anak kita mulai sekarang, kau tak akan merasa kesepian lagi saat aku pergi ke kantor. Bagaimana? ayo rawat dia bersama"
"di..dia anak siapa?"
Samuel mengernyit
"Hana anak panti asuhan, orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan"
"bukan anak mu dan Chaeyoung kan?"
"m..mwo?! tentu saja bukan Dae, bagaimana kau bisa berpikiran seperti itu?"
"Chaeyoung pernah berkata dia sedang mengandung anakm--"
"Dae, tatap aku"
ucapan Daehwi terhenti saat kedua tangan Samuel memegah bahu nya
"Chaeyoung bohong. Dia tidak sedang mengandung anak ku"
"la..lalu?"
"Hana benar-benar anak yatim piatu, mari kita merawatnya. Tapi jika memang kau tidak mau juga tak apa, aku bisa mengembalikan nya, bagaimana? "
Daehwi kembali terdiam. Mata Samuel menatap nya dengan penuh harap. Daehwi dengan jelas dapat melihat bahwa Samuel mengharapkan jawaban 'ya' darinya.
Daehwi juga sadar bahwa suatu saat nanti Samuel pasti akan menginginkan seorang anak, dan dia kini tak bisa memberikan nya. Ya, memang karena Samuel lah dirinya tak lagi bisa memiliki anak
Namun jika terus saling menyalahkan, permasalahan mereka tak akan pernah selesai dan mereka hanya akan terus menjalani hidup yang penuh dengan rasa sesak
"baiklah, ayo kita rawat Hana dengan baik"
lebih baik melupakan masa lalu, memaafkan, dan menciptakan masa depan yang semoga penuh dengan kebahagiaan
.
.
.
.
."wah sudah lama juga ya kau tidak berkunjung?"
"ya, dan aku tak menyangka noona sudah hamil saja"
"hahaha"
Dokter Song tertawa mendengar ucapan Guanlin. Guanlin sebenarnya sudah berhenti total menemui dokter Song sejak beberapa bulan yang lalu. Stres nya sudah sembuh sejak dirinya kembali lagi bersama Seonho
namun karena hubungan nya dengan Seonho yang sedang renggang dari beberapa hari yang lalu membuat Guanlin ingin kembali menemui dokter Song
bukan stres, hanya ingin bercerita saja, karena Woojin yang biasanya selalu mendengarkan keluh kesah nya kini sedang sangat sibuk mengurus Hyungseob yang sedang hamil