mobil merah Daniel berhenti di halaman rumah Seongwoo, rumah mungil dan rapi milik Seongwoo yang baru dibelinya beberapa bulan yang lalu
"hei bangun"
Daniel menggoyangkan sedikit tubuh Seongwoo yang tertidur di sampingnya, sebenarnya Daniel sedikit kasihan melihat wajah lelah Seongwoo tapi mana mungkin membiarkan Seongwoo terus-terusan tertidur dalam posisi tidak nyaman
"enghh..ah sudah sampai?"
"ne"
"terimakasih Niel, aku turun"
cklek
"mm..."
Daniel menaikan sebelah alisnya heran, Seongwoo tidak jadi keluar dan malah bergumam pelan terlihat ragu dengan apa yang hendak dikatakannya
"ada apa?"
"m..ini..ini sudah sangat malam, apa kau tak mau menginap saja?"
Daniel hanya diam dan Seongwoo memejamkan matanya, merasa bodoh dengan pertanyaan yang baru di ucapkan nya
"haha lupakan, bye Niel"
brak
Seongwoo menutup mobil Daniel dan berjalan tergesa
brak
"ahh..bodoh sekali Seongwoo, sadarlah Daniel mencintai Seonho Ong Seongwoo-shi, sadar..sadar.. haish"
tubuh Seongwoo merosot lemas di balik pintu, Seongwoo bergumam menyesal dan berkali-kali memukul mulut nya yang tak bisa dikontrol
.
.
.
.Jinyoung mengelus tangan Jihoon yang berada di genggaman nya, mereka sekarang sedang menikmati makan malam di sebuah restoran ternama di Seoul
"kenapa?"
Jihoon bertanya bingung karena Jinyoung hanya memandangi nya sejak tadi
"makan mu sangat banyak, apa kau sedang isi?"
"uhuk"
pertanyaan Jinyoung sukses membuat Jihoon kaget dan terbatuk
"hati-hati pou"
Jinyoung memberikan segelas air putih untuk Jihoon
"pou?"
"iya, pou. Kamu itu pou nya aku"
"heh?"
"bulat, mirip pou"
"yak!!!"
"hahahaha"
Jinyoung tertawa dan Jihoon hanya bisa mempoutkan bibirnya kesal.
Masa depan memang tak bisa ditebak. Padahal dulu, hanya untuk saling menyapa saja mereka canggung.
"Bae"
"ne?"
"emmm.."
"kenapa?"
"kamu tak akan kembali pada Daehwi kan?"
Jihoon menggigit pelan bibirnya. Menunggu dengan takut jawaban yang akan Jinyoung berikan. Ya, Jihoon tak tenang dan selalu merasa takut
Jihoon takut kisah nya akan terulang kembali. Ditinggalkan karena orang yang di cintainya lebih memilih masa lalu
Jihoon mencintai Jinyoung. Jinyoung lah yang membuat nya move on dengan cepat dari Guanlin, saat itu Jinyoung memang tidak menyembuhkan nya dengan cara mencintai Jihoon, namun mengurusi Jinyoung yang sering berulah membuat Jihoon lupa dengan rasa sakitnya
