13

1.7K 248 55
                                    

Seonho berjalan pelan menuju rumah sakit untuk menjemput Minhyun, disampingnya Daniel tersenyum senang hingga matanya berbentuk 1 garis

"Daniel diamlah" Seonho kesal karena Daniel tidak bisa diam dan terus mengayunkan kedua tangan mereka yang saling berkaitan

"tidak bisa baby"

"y..yak!!"

Seonho mulai kesal pada keputusan nya menerima Daniel. Ya, status mereka sekarang adalah sepasang kekasih. Siang tadi akhirnya Seonho menerima cinta Daniel, tidak salah mencoba, lagipula Seonho juga mulai terbiasa dan nyaman dengan keberadaan Daniel

ralat.

Seonho harusnya ingat juga sifat Daniel yang sering menjadi kekanak-kanakan

"Daniel"

"ne bae?"

"yak! berhenti memanggilku aneh-aneh"

"kenapa sih? aku tak pernah memanggil asisten ku begitu kok"

Seonho memutar matanya malas mendengar jawaban Daniel

"bukan itu masalahnya"

"lalu apa?"

"sepertinya aku belum siap memberitahukan Minhyun hyung tentang hubungan kita"

Daniel menghentikan langkahnya, tangan kirinya menyentuh pipi Seonho

"kenapa?"

jantung Seonho berdetak halus, kenapa bisa Daniel bisa berubah secepat ini, kadang bersikap manja kadang cheesy dan kadang sexy af!

"Minhyun hyung sedang sedih, jadi nanti saja setelah masalah Minhyun hyung sudah selesai, please"

Daniel berpikir

"baiklah, everything for my baby"

"niel -_-"

"haha, ne ne ne Yoo Seonho-shi"

"yasudah ayo, Minhyun hyung pasti sudah menunggu"

Seonho berjalan terlebih dahulu dan melepaskan genggaman tangan nya pada tangan Daniel, tentu saja hal ini membuat Daniel mencebilkan bibir nya namun tetap mengekor di belakang Seonho

.
.
.
.
.
.
.

"Park Jihoon"

Jihoon berbalik begitu mendengar suara Guanlin, heran karena Guanlin berhasil menemukan nya padahal tak ada yang tahu kalau Jihoon berada di perpustakaan pusat kota

Guanlin menarik kursi di hadapan Jihoon dan Jihoon merasa takut, Jihoon tahu Guanlin tidak sedang dalam mood baik, hal ini jelas tergambar di raut muka nya

"kenapa kau berbohong?"

"berbohong apa?"

"jangan mengelak, you know that so well Park Jihoon. kau menghindariku. kau bahkan berbohong."

Guanlin berkata dengan pelan namun penuh penekanan di setiap katanya

"apa maksudmu? aku sedang menyusun tugas akhir dan aku harus menginap agar bisa berkonsultasi dengan Hyungseob"

brak

Guanlin tanpa sadar menggebrak meja di hadapan nya

"liar!! aku sudah bertemu dengan Hyungseob! kau tidak bisa berbohong dengan baik!"

"stttttt"

gebrakan dan suara keras Guanlin membuat orang disekitar mereka terganggu

Jihoon buru-buru membereskan bukunya dan pergi meninggalkan Guanlin yang masih membungkuk kepada beberapa orang sebagai permintaan maaf

SinggahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang