20

1.8K 266 94
                                    

Guanlin merenung, memandangi Jihoon yang tadi sempat mengamuk dan menangis padanya. Guanlin tahu dia brengsek dan mungkin inilah yang harus dia terima saat ini, dia tak akan mungkin bisa meninggalkan Jihoon dan terjebak bersama nya disini

disebuah hubungan hampa, dengan persaaan yang sedikit demi sedikit mulai memudar

atau mungkin tak bersisa?





tidak.



Guanlin sedikit masih sayang dan peduli pada Jihoon, buktinya dia memilih menemani Jihoon dan mengenyampingkan keinginan nya

keinginan nya untuk kembali bersama Seonho, untuk meminta maaf karena telah menjadi pengecut, dan tentu saja keinginan nya untuk menyayangi dan mencintai Seonho seutuhnya

Guanlin rasa dia adalah orang yang paling jahat disini, orang jahat yang sudah menyakiti keduanya. baik itu Jihoon atau pun Seonho.

disaat dia memiliki Seonho, dia tergoda dengan Jihoon yang bisa memberikan rasa nyaman yang Guanlin pikir tak pernah dia dapatkan dari Seonho. Guanlin diam-diam menyimpan rasa pada Jihoon dan meninggalkan Seonho untuk Jihoon

Guanlin merasa beruntung karena Seonho langsung menyetujui keinginan nya, Jihoon sempat menolaknya dan meminta Guanlin pergi karena tak ingin menyakiti Seonho, tapi Guanlin tetap mendekati Jihoon dan meyakinkan nya untuk menerima nya

Guanlin tak pernah sadar kalau rasa nyaman yang dia dapatkan dari Jihoon ternyata bisa dia dapatkan juga dari Seonho. Ketika mereka pergi ke Busan bersama, Guanlin merasa seperti melihat sosok yang berbeda dari Seonho, lebih dewasa dan santai

sejak saat itu Guanlin merasakan kembali perasaan yang dulu pernah dirasakan nya tapi berusaha menyangkal, hanya mengganggap itu sebatas keinginan nya untuk kembali berteman saja

namun semakin hari, perasaan nya tak bisa dikendalikan. terlebih begitu mengetahui Seonho sudah bersama Kang Daniel

merasa seperti tak rela dan tak suka ketika membayangkan Seonho bergantung pada Daniel

puncaknya adalah ketika malam itu. malam dimana dengan brengseknya Guanlin mengambil hal berharga dari Seonho, namun Seonho sekali lagi memberikan maaf pada nya

Guanlin meremas rambutnya

menyesali perkataan nya pada Seonho waktu itu, entahlah, dia terlalu panik dengan apa yang terjadi dan kata-kata meminta jangan memberitahu Jihoon keluar begitu saja

Guanlin ingat, Seonho meminta Guanlin pergi dan Guanlin tentu tidak bisa menolak

Namun sebenarnya, Guanlin tidak pergi, dia duduk berjam-jam di lobi menunggu Seonho tapi Guanlin justru melihat dengan mata kepala nya sendiri bahwa Seonho keluar bersama Daniel

dan untuk kesekian kalinya, Guanlin merasa kalah

"aku memang tak pantas Ho, huks mianhae..Seonho.. mianhe..mianhae"

Guanlin terisak, dadanya entah mengapa terasa sangat sesak. membayangkan betapa brengsek hal yang pernah dilakukan nya pada Seonho dan betapa sesak karena harus menahan perasaan cintanya


Guanlin terus menangis



tanpa tahu bahwa Jihoon juga ikut terbangun dan mendengar tangisan Guanlin



.
.
.
.
.
.

"kapan kau akan membawa orang tuamu?"

papa Ahn menatap tajam Woojin yang hanya bisa menunduk takut

"n..nanti..ahjussi"

"nanti kapan?"

"em...anu..papa mama saya sedang berada diluar negeri...ja--"

SinggahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang