17

1.7K 251 97
                                    

2 minggu berlalu

.
.
.
.
.
.

"ayo dimakan buburnya aaaa" Daehwi menggeleng pelan, mulutnya terasa pahit dan sudah tidak bisa menerima bubur lagi

"ayolah, hanya 5 suapan lagi"

"ani..Jinyoungie"

"hah, baiklah. kalau begitu minum obat nya dan kembali istirahat"

kali ini Daehwi tidak menolak ketika Jinyoung membantu nya duduk dan meminum obat, setelah itu dengan telaten Jinyoung juga kembali membantu Daehwi berbaring dan menyelimutinya

"terimakasih Young, bagaimana tadi?"

"lancar, aku sudah resmi menjadi traine di XX entertaintment"

"chukkae Youngie, maaf tidak bisa menemani mu"

"gwaechanna sayang, kamu harus istirahat agar cepat sembuh, minggu depa kan kamu harus hadir di ujian kelulusan Seonho"

"ne"

"tidurlah"

mata Daehwi terasa berat ketika Jinyoung mengelus kepala nya pelan, mungkin juga ini karena efek obat tidur yang di minum nya

selama 2 minggu setelah hari putus nya, Samuel benar-benar menghilang, Daehwi terlalu memikirkan Samuel sehingga beberapa kali jatuh sakit dan Jinyounglah yang akan setia merawatnya

meski mama Lee bersikap dingin pada Jinyoung -setelah Daehwi bercerita semuanya- tapi Jinyoung tetap akan datang dengan tersenyum dan dengan sabar menemani hari-hari sedih Daehwi


.
.
.
.
.
.


Jihoon dan Guanlin sedang makan siang bersama di sebuah restoran khas china

"kamu kenapa?"

Jihoon menghela napas begitu Guanlin hanya diam dan mengaduk makanan nya, sepertinya tak mendengar pertanyaan Jihoon

"hei, kamu kenapa?" kali ini Jihoon menggenggam tangan Guanlin untuk menyadarkan nya

"a..ah kenapa Jihoonie?"

"hah, kamu yang kenapa, kenapa tidak dimakan makanan nya?"

"oh..ah ya ini aku makan" Jihoon hanya menatap Guanlin yang kini memakan makanan nya dengan cepat dan tersenyum bodoh

Jihoon benar-benar merasa aneh dengan sikap Guanlin belakangan ini. Sering gelisah ketika tidur, sering tidak fokus, dan sering melamun di banyak kesempatan

sebenarnya Jihoon sudah berkali-kali bertanya, dan jawaban Guanlin adalah selalu tugas akhirnya. dia selalu berkata tugas akhirnya lah yang membuat nya gelisah dan tidak fokus

"bagaimana tugas akhirmu Lin? apa ada yang bisa aku bantu?"

"ani ani, aku bisa mengerjakan nya sendiri"

"bilang jika ada yang bisa aku bantu ne? jangan terlalu dipikiran"

"ne Jihoonie"

keduanya kembali menyantap makan siang nya

"ah apa kau free setelah ini?"

Guanlin terdiam, memikirkan apa kegiatan nya setelah ini

"aku free, kenapa?"

"ayo antar aku, aku ingin mencari kado untuk ujian kelulusan Seonho"

Guanlin terdiam. perasaannya sangat campur aduk ketika mendengar nama Seonho

"kamu juga harus datang nanti di hari ujian nya, jadi mencari kado bersama saja ya"

"n..ne"

Jihoon kembali makan, sedangkan Guanlin hanya diam. Memikirkan apa dia harus datang atau tidak, karena jika dia datang maka itu akan menjadi kali pertama dia bertemu Seonho setelah kejadian itu. Guanlin tidak yakin akan bersikap bagaimana, tanpa melihat Seonho pun rasa bersalah setiap detik menggerogoti hatinya



SinggahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang