45

1.9K 259 86
                                    

Guanlin gugup.

berkali-kali Guanlin menarik dan menghembuskan nafas berharap dirinya akan tenang

sudah 10 menit Guanlin berada di dalam toilet dan di luar sana ada Seonho yang sedang menikmati makan malam

malam ini Guanlin ingin mencoba memulai semuanya dari awal bersama Seonho. Tak ingin lagi menyia-nyiakan kesempatan, Tuhan sudah berbaik hati padanya dengan melancarkan segala usahanya mendekati Seonho

Seonho terlihat mulai membuka hati dan percakapan Haneul Seonho yang tadi pagi tak sengaja dia dengar menguatkan semua keputusan nya kali ini

"tenang Guanlin, tenang, kalau pun Seonho menolak mu kau harus terus berusaha"

tok..tok..tok

"paman Guan? kenapa lama sekali?"

Guanlin sedikit lega karena Haneul lah yang mengetuk pintunya

"ne sayang, sebentar lagi"

.
.
.
.

"ah Daniel...hhhh"

Seongwoo mendesah karena hisapan Daniel pada leher nya yang sensitif

sementara Daniel hanya bisa menyeringai, senang karena Seongwoo kini mulai menerima dengan baik semua perlakuan nya

20 menit yang lalu mereka berada dalam mobil Daniel, berdebat dengan Seongwoo yang meminta Daniel menjauhinya dan kembali pada Seonho, Daniel kesal karena apa pun yang dikatakan olehnya selalu Seongwoo anggap hanya sebuah rasa kasihan

Daniel mencium paksa bibir Seongwoo untuk mencegah ucapan-ucapan Seongwoo yang semakin tidak masuk akal. Awalnya Seongwoo memberontak dan menjauhkan tubuh Daniel, namun ketika Daniel berhasil memegang kendali atas semuanya, Seongwoo berhasil dia taklukan

Seongwoo perlahan membalas hisapan bibir nya dan bahkan kini mendesah pasrah ketika bibir tebal Daniel menghisap beberaa titik sensitif pada leher jenjang nya

...

"hnghh Niel"

Seongwoo menggelinjang ketika Daniel menghisap nipple nya dari luar kaos yang digunakan Daniel. Kaos nya kini telat basah oleh air liur Daniel

kenyataan bahwa dirinya sekarang sedang menerima cumbuan Daniel di dalam mobil yang terparkir di area pemakaman membuat Seongwoo semakin terangsang, rasa takut ada orang lain yang akan memergoki kegiatan mereka dan deru nafas penuh hasrat milik Daniel seperti candu baginya

"hmmmmm"

Daniel mencium bibirnya kembali, menghisap dalam dan menurunkan jok nya sehingga dirinya kini terbaring dengan tubuh besar Daniel yang menindih dan mencumbu nya dengan bernafsu

"sayanghh..aku buka ya?"

Seongwoo menganguk pasrah ketika mata sayu Daniel memohon padanya, meminta izin untuk membuka celana jeans nya

...

"hhhh"

nafas Daniel terasa pendek ketika melihat junior Seongwoo yang sudah menegang di hadapan nya, kondisi nya sama persis seperti miliknya namun tentu saja ukuran nya berbeda

hasrat Daniel memuncak begitu melihat lubang Seongwoo yang terlihat mengundang baginya

...

"Niel.. hhh...aaaahhhh" Seongwoo berteriak sakit dan tangan nya mencengkram punggung Daniel erat. Daniel memasukan junior nya dalam sekali hentak tanpa ada peringatan

"stttt...tak apa sayang..sttt..maaf..maaf"

Seongwoo ingin menangis karena rasa perih pada holenya, namun sikap halus Daniel yang berkali-kali mengelus lembut rambut nya, mencium matanya dan membisikan kata-kata penenang membuat Seongwoo perlahan terbiasa

SinggahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang