-Satu

3.7K 298 253
                                    

Tak apa kau pergi. jika, hati ini sudah menolak untuk datang.

Pergi lah yang jauh, aku tidak memperdulikannya.

-JasmineA

"Jasmine!" teriak seseorang dari luar kelas,

Jasmine Ameera Agusta , perempuan berambut bergelombang yang di kuncir ponytail andalannya. Berhidung mancung dan berbibir tipis. Perawakan yang mungil membuat semua orang selalu menyebutnya 'lucu'

Gua menoleh keluar jendela, dan mendapati teman gua Kiera Anatasya, Anak kelas 11 IPS. Dia bukan sekedar temen, melainkan sahabat gua dari sejak SMP.

"Lo di cariin sama Gerry Andra, di taman belakang sekolah, di tungguin di sana." Kiera memberi tau. Gua hanya menganggukan kepala, dan kembali duduk memainkan handphone. Kiera pasti selalu ngasih kabar ke gua kalau ada apa-apa, padahal gua gak pernah minta. Kalian pasti bisa langsung nebak dia orangnya gimana.

---

"Kenapa? Udah putus kan? Cukup lo buat gua jadi bahan taruhan Ger!" Teriak perempuan di sebrang sana, yang nadanya sudah naik satu oktaf. Wajahnya memerah menahan tangis memandang muak orang yang ada di depannya.

"Aku bisa jelasin Jasmine." ucap lelaki itu, Gerry meraih pergelangan tangan Jasmine tetapi berhasil Jasmine cekal.

Penjelasan apalagi yang keluar dari mulut si brengsek itu. Hanya omong kosong yang keluar dari mulutnya.

"Mau lu jelasin apalagi, gua udah ngga mau. Dan satu permintaan gua, ja.u.hin. gua atau bokap gua akan turun tegas." Jelas Jasmine, dengan menekan setiap kata 'Jauhin' dan pergi meninggalkan Gerry yang diam menatap kepergian Jasmine.

Jasmine hanya mengancamnya. Ayahnya bukan seorang polisi atau hakim. Jasmine bingung harus bagaimana. Cape dengan Gerry yang selalu kasar dengannya, seperti bukan merajut sebuah hubungan, melainkan sebuah pembunuhan, ia pembunuhan mental. Dan yang paling jelas, Jasmine di jadikan bahan taruhan.

Dan, ngga lama perdebatan Jasmine dengan Gerry, Gerry memutuskan pindah sekolah, bukan hanya sekolah tetapi juga pindah rumah mungkin kewarganegaraan? Karena dia akan ke luar negeri. Sampai acara perpisahan yang di adakan anak angkatan untuk Gerry, Jasmine tidak menghadirinya.

----


Hari ini, senin. Ya senin yang sangat malas, bukan hanya senin saja, tapi tiap - tiap hari sama saja, malas. Tidak semua orang merasakan itu, biasanya tergantung dengan lingkunganya. Teman teman yang menyenangkan pasti akan membuat semangat. Salah satu hal kenapa hari senin malesin banget karena pelajaran pertama itu FISIKA. Gila.

Pelajaran di kelas XI MIPA 1  selesai, memang fisika itu sangatlah, huft., ini pengakuan gua dari orang yang ngga suka hitung-hitungan. Kok masuk IPA? Gatau gua bingung. Setelah bel berbunyi, guru fisika keluar kelas. Dan anak anak kelasan gue berhamburan keluar kelas menuju ke tempat yang penuh keramaian, kantin.

"Lo gak ke kantin Jas?"Tanya Virzha, teman sebangku gua, gua hanya menggelengkan kepala dan Virzha keluar kelas untuk pergi ke kantin. Virzha itu temen sebangku gua, orangnya asik, ngga jelas, baik tapi baikan gua. Hehe. Kita berteman baik kok, sampai-sampai dikira pacaran.

Kerjaan gua kalo jam istirahat cuman dengerin lagu terus pakai earphone. Kalo ngantuk kadang tidur, kalau ngga ya cuman baca novel karangan Tere Liye yang semuanya hampir gua punya.

"DORR!! "

Gue yang gak ada reaksi apa-apa cuman diem, ngeliatin Kiera yang ngagetin tiba-tiba. Dia gatau aja kalau gua pakai earphone.

NYAMAN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang