-Dua Puluh Delapan

307 12 0
                                    

Sekarang aku tau bagaimana sakitnya di tusuk ribuan jarum. —Jasmine



Besok hari terakhir UAS, Jasmine sudah lega dan sudah tidak sabar untuk menikmati liburannya. Liburan tahun kemarin, Jasmine, Kiera, dan Putri pergi belibur ke negri sakura. Jauh memang, tetapi Bang Aqmar juga ikut untuk menjaga Jasmine dan teman temannya.

Kiera sedang mencari-cari tempat liburan di ponselnya. Jasmine yang sedang asik menonton drama bersama Putri.

Jasmine bangun dari posisi tengkurapnya, dan melihat Kiera yang sibuk dengan ponselnya sesekali mengernyitkan dahi.

"Lo ngapain si Kir?" Jasmine melempar kacang atom ke arah Kiera. Kiera yang menyadari itu bukannya marah, malah memakan satu butir kacang yang Jasmine lempar tadi.

"Cari tempat liburan. " Ucap Kiera jarinya sibuk di atas layar ponselnya. Jasmine melanjutkan menonton lagi,

"Kita liburan bareng sama Virzha dkk yaw!" Pekik Kiera yang langsung menubruk Jasmine dan Putri menonton drama.

Putri merintih, "Kampret Kiera badan gua remuk."

"Kir bangun berat! "Jasmine menggoyangkan badan Kiera, Kiera yang menyadari itu langsung bangun dan tertawa.

"Ngomong apaan lu barusan? "Tanya Jasmine yang sudah dalam posisi duduk sambil memangku bantal. Kiera dan Putri mengikuti posisi Jasmine.

"Kita liburan bareng Virzha sama yang Lainnya!

Jasmine dan Putri mengernyitkan dahi, dan tersenyum.

"Serius? "

Kiera mengangguk semangat.

"Keenan? "

Kiera mendengus, "Iyalah, pasti tuh kecebong ikut. "

"Pokoknya, Keenan, Virzha, Daffa, Darren, sama Karrel. Mereka ikut. "Lanjut Kiera menjelaskan, terukir senyuman di wajah Jasmine dan Putri.

Tapi, senyum Jasmine redup kembali.

"Bengong aja! " Putri menepuk bahu Jasmine dan Jasmine hanya tersenyum,

"Lo ikut lah pasti? "Tanya Putri,

"Gatau nih, gua belum bilang bang Aqmar. "

Kiera dan Putri mengangguk paham.

"Emang mau kemana?" Tanya Jasmine, Putri melirik ke arah Kiera, Kiera hanya diam dan sesekali tersenyum.

"Woi Kir!"

Kiera mendekatkan mulutnya ke arah telinga Putri dan Jasmine, keduanya sontak mendekat.
Jasmine menganga saat mendengar nama tempat itu,

"Serius?! " Teriak Jasmine dan Putri bersamaan.













Jasmine mengotak atik benda pipih yang terlihat canggih dan berlogo buah apel digigit. Dia sesekali tersenyum melihat foto dirinya dan Keenan yang konyol, seperti orang idiot.

"Foto gak ada yang bener, tapi lucu juga sih. "Gumam Jasmine.

Keenan sedang latihan basket dan Jasmine menemani Keenan, sesekali memfoto Keenan, dan langsung terkekeh.

Jasmine menggengam ponsel Keenan yang baru saja ia mainkan,

Drrrtttt

Benda pipih itu bergetar di tangan Jasmine, menunjukan jika ada sebuah pesan.

Jasmine membaca si pengirim pesan itu,

Alyaa
5 pesan dari whatsapp.

Jasmine membuka pesan tersebut.

Alyaa
Keenannn
Kamu dimanaa?
Sayang?
Nanti jadi kan??
Aku tunggu!

Jasmine merasa sesak, seakan oksigen yang ia hirup abis. Dia tersenyum kecut, dan mengingat kejadian tadi.

Flashback On.

Jasmine merasa mood nya turun karena ulah Keenan yang sedari tadi asik dengan ponselnya,

"Nanti temenin aku cetak foto ya? "

"kapan? " Jawab Keenan masih fokus pada ponselnya.

"Sehabis kamu latihan basket aja. "

Keenan terdiam sebentar,

"Aku gak bisa, ada acara. " Ucap Keenan, terlihat cemas di wajahnya.

"Tumben banget." Ucap Jasmine seraya meminum jus mangga.

"Iya kamu sendiri aja. " ucap Keenan, Jasmine hanya tersenyum.

'Baru kali ini, Keenan nolak ajakan gua.'

"Kamu chattan sama siapa si? " Tanya Jasmine seraya menyamakan posisi nya dengan Keenan.
Keenan hanya mengangkat dagunya.

"Aku liat coba." Jasmine mendekatkan wajahnya ke ponsel yang di genggam Keenan.

Keenan menjauhkan poselnya, dan mengacak-acak rambut Jasmine. Jasmine malah semakin bingung.

"Sama temen aku, Virzha sama yang lainnya. " ucap Keenan dan langsung kembali memainkan ponselnya lagi. Jasmine hanya mengangguk paham, dan Keenan pergi ganti baju basket.

Flashback Off

Jasmine tersenyum kecut. Dia berusaha tidak menangis di tempat ini, walaupun hatinya serasa di tusuk ribuan jarum. Menangis hanya sia sia baginya, ia mencintai Keenan dan tidak ingin Keenan tau semuanya. Ia menahan tangisnya agar bisa terus bersama Keenan. Jasmine berusaha tersenyum.

"Mine? " Panggil Keenan tiba-tiba. Jasmine mendongak dan menatap Keenan sendu.

"Kenapa? "Tanya Keenan dan duduk di sebelah Jasmine, Jasmine hanya menggeleng.

"Ponsel aku mana? " Jasmine terdiam,

'pentingan hp, dari pada gue'  lirih Jamsine.

Jasmine meroggoh jaketnya, dan memberikannya kepada Keenan. "Batre nya abis, tadi aku main game. " Ucap Jasmine tanpa memandang wajah Keenan.

"Oh yaudah."

Hening,

"Pulang yuk, udah sore. " Keenan menarik tangan Jasmine dan menggengamnya, Jasmine menerima uluran tangan Keenan.

"Aku hanya pemeran bayaran, yang di bayar dengan  kenyamanan, dan perhatian. Pemeran bayaran tidak akan terganti atau terkalahkan dengan pemeran utama. " Lirih Jasmine di dalam hati.

NYAMAN [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang